Share

PERNIKAHAN

  POV FAISAL(1)

 

***FlashBack***

 

Dira Anggraeni nama wanita yang di jodohkan oleh orang tuaku. Orang nya cantik putih bersih, manis, memakai pakaian sar'i. Membuat aku terpesona saat pertama kali bertemu dengan nya.  

 

Perempuan yang berada di hadapan aku ini, menundukan kepala, mungkin malu bertatap muka dengan ku. Aku sangat mau di jodohkan degan perempuan cantik seperti Dira.

 

"Dira! Apa kamu mau menerima perjodohan ini? Apa kamu bersedia menjadi istrinya Faisal putra kami?" tanya Mama menatap sendu wajah manis Dira. Ia begitu pemalu

 

"Ma'af ...  Pak, Bu. Dira mau dijodoh kan dengan anak Bapak dan ibu. Tapi, Dira mau mengenal lebih dekat  Mas Faisal sebelum Dira yakin bahwa Mas Faisal adalah jodoh Dira," sahut  Dira lembut sekali tutur katanya. Aku menjadi kagum pada wanita ini

 

"Ya sudah, terserah kalian saja yang terpenting kalian berdua saling kenal dulu kalau cocok langsung saja menikah jangan di tunda-tunda," ucap Papaku tanpa basa-basi. Papa juga sangat senang aku menikah dengan gadis pilihan nya.

 

"Iya Pah ... Faisal setuju apa yang dikatakan Dira ada benar nya juga, kita harus saling mengenal terlebih dahulu. Kalau cocok lanjut Tapi, sebaik nya kita lakukan shalat istikhoroh meminta petunjuk sama Allah.

 

Kami mengangguk serentak semuanya, menyetujui usulan ku. Aku tersenyum menatap gadis di hadapan ku, ia juga membalas senyuman ku walaupun nampak malu-malu

 

 

🍁🍁🍁

 

Setalah pertemuan itu, aku mulai menyukai wanita yang di jodohkan oleh kedua orang tuaku. Dira ternyata gadis yang cerdas dalam segala hal apapun, ia sudah cocok jadi istri idaman ku. Dira calon Ibu yang baik untuk anak-anak ku kelak.

 

Akhirnya, Setelah dua bulan aku berniat pergi ke rumah Dira di dampingi kedua orang tuaku berniat ingin melamar nya dan ingin menjadikan nya istri. Dengan penuh semangat dan tekad akhirnya aku berani mengutarakan keinginan ku kepada orang tua Dira. 

 

Sekarang aku sudah berada di depan rumah Dira, aku sangat gugup takut di tolak oleh orang tuanya Dira. Aku mengucap hamdalah dalam hati. Kedua orang tua ku pun menenangkan aku sambil mengelus punggung aku beberapa kali.

 

"Assalamualaikum," ucap salam dari kami sambil mengetuk pintu perlahan.

 

"Waalaikum salam," jawab suara dari dalam rumah, "Eh, Ada calon besan, mari masuk!" ucap Ibu Rida padaku dan kedua orang tuaku.

 

Kami langsung masuk kedalam rumah dan Ibu Rida mempersilahkan kami duduk di kursi.

 

"Ada apa, ya?  kok pada tegang. Saya buatkan minuman dulu kalau begitu," ucap Ibu Rida hendak pergi meninggalkan kami. Tapi, di tahan oleh Mama ku.

 

"Kami kesini bermaksud baik ingin melamar putri Bu Rida--Dira. Apa Ibu bersedia menerima lamaran anak saya?" tanya Mama bermaksud baik tanpa basa basi

 

"Alhamdulillah ... Jadi mau melamar, saya pasti menerima dan merestui. Ibu panggilan Dira dulu ya?" ucap Bu Rida. Lekas pergi ke kamar memanggil Dira.

 

Selang lima menit kemudian, Akhirnya Dita datang menghampiri dan duduk di dekat orang tuaku.

 

"Alhamdulillah ... Dira sudah ada sekarang. Apa Ibumu sudah memberi tahu mu? Apa lamaran anak Ibu kamu terima?" tanya Mama ku, aku yang mendengarnya merasa takut di tolak.

 

"Eum ... Iya Bu. Saya menerima lamaran putra Ibu--Mas Faisal." ucap kata yang keluar dari mulut Dira. Aku yang mendengarnya teramat senang sekali. Akhirnya sebentar lagi aku akan menjadi seorang suami dan akan mempunyai Istri cantik Dira. Aku begitu sangat bahagia mendengarnya.

 

Alhamdulilah ... lamaran ku diterima oleh kedua orang tua Dira juga dan kami sudah sepakat akan menikah sesegera mungkin.Senyum terpancar dari raut wajah Dira, aku sangat ingin memeluknya.

 

Aku sangat bahagia dengan perjodohan ini, aku sangat beruntung sebentar lagi akan memiliki Dira wanita pujaan hatiku seutuh nya.

 

  🍁🍁🍁

 

Tak terasa akhir nya hari yang ku tunggu tiba, Hari pernikahan ku akan digelar hari ini, banyak saudara dan kerabat bahkan para tetangga yang ikut mengantar aku ke rumah Dira. Kami hanya menikah sederhana, dan Dira menyetujuinya. 

 

Semua yang mengantarkan aku menggunakan mobil dan motor untuk meramaikan perjalanan ku menuju rumah pengantin. Aku sangat tidak sabar ingin cepat-cepat menghalalkan Dira.

 

Setalah sampai di dekat rumah Dira, mobil pengantin yang aku tumpangi akhirnya berhenti. Aku beserta rombongan yang mengantar segera keluar dari mobil.

 

Kami semua berjalan pelan, tak berapa lama terdengar suara petasan penyambutan kami yang baru tiba. Jujur, aku sangat malu sekali.

 

Lima langkah lagi mendekati rumah Dira, akhirnya kami telah sampai di rumah mempelai wanita. Aku berdiam diri mendengar suara lantunan dirawat sahdu. 

 

Hatiku begitu teriris mendengar lantunan solawat yang di nyanyikan. Setelah itu, Ibu calon mertuaku datang dengan membantu kalung pengantin dan memasangkannya di dadaku.

 

Aku langsung mencium tangan calon mertuaku, calon ibu mertuaku mengelus pucuk kepala ku begitu hikmat. Aku lekas masuk ke dalam rumah dan kami segera duduk lesehan.

 

Ternyata di dalam sudah ada penghulu, sanksi wali hakim yang akan menikah kan aku dengan Dira. Dada ku bergetar dengan cepat aku begitu gugup. Lima menit kemudian, datanglah pengantin wanita yaitu Dira. ia lekas duduk berdampingan dengan ku. 

 

Dira terlihat sangat cantik sekali, aku sangat terpesona menatap Dira yang begitu anggun menggunakan kebaya sunda. Dira menatap senyum kearah ku. 

 

Pak Penghulu menatap kearah kami, "Apa kalian sudah siap?" tanya Pak Penghulu kepada aku dan Dira.

 

Kami menjawab berbarengan, "Insya Allah, kamu sudah sangat siap!!" Serentak kami menjawab seperti itu di hadapan Pak Penghulu.

 

"Ya sudah, kita mulai saja acara nya.. Kalau tidak hapal, boleh baca tulisan yang kasih ini," ucap Pak Penghulu kepadaku. Aku menganggukan kepala.

 

"Mari menpelai pria berjawab tangan dengan wali nikah, yaitu Ayah kandung dari mempelai perempuan--Dira Anggraeni." ucap Pak Penghulu memerintah kan. Aku dan Ayah kandungnya Dira menjawab tangan. 

 

"Bismilahi rahmani rahiimm ... Saya nikah kan engkau dengan putri kandung saya bernama Dira Anggraeni Binti Pandi Wijaya dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan emas seberat 10gr di berbayar tunaii," ucap ayahnya Dira..

 

"Saya terima nikah nya Dira Anggraeni Binti Pandi Wijaya dengan mas kawin tersebut tunai," jawabku dengan cepat dan bersuara lantang.

 

"Bagaimana para saksi?" tanya Pak Penghulu menatap para saksi yang menyaksikan acara ijab qobul ini.

 

"Sah ... "

 

"Sahh ..." 

 

"Alhamdulillah ... Sekarang akhirnya kalian sudah menjadi sepasang suami istri," ucap Pak Panghulu..

 

Aku begitu teramat senang sekarang status ku sudah berubah menjadi suami dari Dira, perempuan yang baru saja aku nikahi. Istri ku langsung mencium tangan ku dengan lembut begitu juga aku mencium kening Istriku dengan lembut.

 

Acara akad nikah telah selesai di selenggarakan. Akhirnya sekarang tinggal resepsi. Aku dan Dira menyalami para tamu yang hadir dalam pernikahan kami.

 

Sesaat aku tengah menyalami para tamu, aku melihat wanita lain yang tak asing. Ternyata yang datang adalah Rosa mantan terkasih ku. Tapi, Rosa kenapa bisa berada di acara pernikahan kami? Siapa yang mengundang nya? Dan siapa yang mengundang Rosa?

   

Dira menepukku, aku kaget padahal aku sedang memperhatikan Rosa.

 

"Mas! Mas kenapa melamun begitu? Apa yang mas lihat? Pasti Mas sedang lihat wanita yang sedang mengobrol dengan Ayahku! Dia adik tiriku Mas, adik beda ibu kandung," sahut Dira memberitahu

 

"Oh Ternyata, Rosa adik nya Sira" gumamku dalam hati.

 

Ternyata Rosa mengetahui aku sedang melihat nya, aku langsung membuang muka. Tapi, aku lihat ia malah menghampiri ke sini! Ia menatap ku dan menatap istriku. mengucapkan selamat atas pernikahan ini.

  

 

Bersambung ...

 

 

Ayoo ... Kok Mas Faisal gugup ya ketemu sama Rosa, ada apa yah kira-kira?..

 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Rosa itu mantan nya Faisal .tapi Dira g tau klo Faisal perberhubungan dgn adik tiri nya tapi Faisal beru tau klo Rosa adik nya Dira ..semoga aja pernikahan Dira fn Faisal g d ganggu lagi sama Rosa ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status