#Enam Belas#
Pukul sepuluh pagi, rekan Om Rudi datang menjemput. Om Rudi bertegur sapa dan memperkenalkan Reyka sekilas pada rekan pamannya tersebut. Hari ini mereka akan mengantar Reyka ke asrama.
Perjalanan dari hotel menuju asrama menghabiskan waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Jaraknya cukup jauh tetapi kendaraan melaju di atas kecepatan 60km/jam sehingga mempersingkat waktu tempuh.
Reyka mengamati sekeliling saat turun dari mobil. Gedung asrama sudah tampak oleh mata. Kompleks kampus ini begitu luas dan tenang. Pepohonan berwarna hijau menjulang tinggi memberikan keteduhan di tengah hari yang terik karena Korea sedang berada di musim panas.
“Rey, gedung ini adalah gedung asramamu,” tunjuk Om Rudi pada bangunan bercat cokelat terang. “Dan itu, gedung kuliahmu.” Om Rudi menunjuk gedung berwarna putih yang terlihat puncaknya tetapi tak terlihat dasarnya.
“Wah, Om, lumayan jauh jalannya,” kelu
#Tujuh Belas#Ruang kamar yang sempit menjadikan Reyka dan Riska harus bergantian saat menunaikan salat. Mereka merapikan kursi belajar hingga tersedia tempat yang cukup untuk menggelar sajadah.Reyka bersyukur, Om Rudi memang memilihkan teman sekamar yang satu frekuensi dengannya. Untuk bisa berbagi ruangan dengan orang yang baru beberapa hari dikenal tentu bukan hal yang mudah tetapi Riska adalah orang yang ramah dan baik sehingga memudahkan Reyka dalam beradaptasi.Riska memiliki selisih usia satu tahun di atas Reyka. Namun Riska meminta Reyka memanggil namanya saja agar mereka lebih akrab. Riska yang sudah lebih senior dari Reyka dalam menempati asrama dan berada di Korea, mengajarkan beberapa hal dalam tiga hari ini.Riska mengajak Reyka berbelanja bahan makanan sederhana dan mudah di masak di mini market yang dekat dengan kampus. Riska pun mengajarkan Reyka memasak, menyiapkan makanan dan juga mencuci pakaian.Memasak dan menyia
#Delapan Belas#Reyka mematut diri di depan cermin. Riska memperhatikannya dan tersenyum.“Udah, cantik, kok,” seru Riska membuat Reyka tersipu malu dan membalik badan.“Ini pengambilan video pertama untuk diposting, Rey gugup, takut salah,” ujar Reyka.“Bukankah kemarin kita sudah merekam untuk dua video? Itu juga bagus kok,” sanggah Riska.Riska dan Reyka kemarin sudah mencoba mengambil video seperti yang Reyka inginkan. Reyka menyatakan cukup puas dengan hasilnya. Riska senang karena Reyka menyukai hasil kerjanya. Hari ini, mereka akan mengunjungi festival seperti yang sudah direncanakan dan membuat video konten di sana.Walau video yang Reyka ambil tidak berurutan, Reyka sudah membuat urutan video yang harus diambil dan diunggah. Kali ini, Reyka dan Riska harus bekerja sama untuk menghasilkan video yang bagus mengingat momen festival musim panas yang akan mereka kunjungi hanya terjadi set
#Sembilan Belas#Hari senin tiba, beberapa penghuni asrama yang harus mengikuti kelas bahasa sudah bersiap untuk masuk ke dalam kelas. Hari ini mereka memulai kembali jadwal pembelajaran.Riska mengantar Reyka ke ruangan administrasi untuk berkonsultasi. Setelah menemui petugas yang melayani, Riska berpamitan dan meninggalkan Reyka. Walau masih kaku menggunakan bahasa Korea, Reyka mencoba menggunakannya agar petugas itu semakin yakin dengan yang Reyka sampaikan.Reyka mengajukan dokumen berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai syarat administrasi perkuliahan. Yang utama, Reyka pun memperlihatkan sertifikat kursus bahasa Korea dan hasil tes TOPIK yang sudah mencapai syarat minimal untuk melanjutkan perkuliahan.Hasil konsultasi menyatakan Reyka bisa memulai perkuliahan sesuai jurusannya pada bulan September nanti tanpa perlu belajar di kelas bahasa. Petugas administrasi menjelaskan jika jurusan yang dipilih oleh Reyka ternyata tidak mewaj
#Dua Puluh#Reyka mulai terbiasa dengan ritme aktivitas hariannya. Dia akan bangun pukul empat untuk menunaikan salat subuh lalu membaca beberapa lembar alquran. Menunggu hingga pukul setengah enam, Reyka akan membuka buku pelajaran. Mengulang materi hari kemarin dan mencoba membaca materi selanjutnya berdasarkan yang tertulis di buku tugas.Pukul setengah enam, Reyka bersama Riska akan memasak menu sarapan dan menyiapkan bekal makan siang. Pukul tujuh lewat, Riska dan Reyka sudah menyelesaikan mandi dan sarapan sehingga mereka bisa berangkat ke kampus.Penghujung hari jumat, guru pembimbing memberikan tugas lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya dengan alasan ada waktu libur dua hari yang bisa digunakan untuk belajar di rumah. Padahal Reyka selalu mengajak Riska jalan-jalan untuk mengambil video konten pada akhir pekan. Sehingga setiap jumat sore hingga malam baik Riska maupun Reyka akan lembur mengerjakan tugas agar bisa menikmati liburan du
#Dua Puluh Satu#Pagi hari, lingkungan kampus dipenuhi oleh mahasiswa baru yang siap menjalani perkuliahan. Ribuan orang berkumpul di halaman untuk menjalani masa orientasi mahasiswa.Reyka bersyukur, kegiatan orientasi mahasiswa baru di Korea diisi oleh hal yang berguna dan bisa diterima oleh logika. Pengenalan lingkungan kampus, pengenalan tenaga pendidik dan berisi kegiatan menyenangkan lainnya membuat mahasiswa baru bisa mengenal lingkungan kampus dengan baik.Berbeda dengan di Indonesia. Bulan lalu, teman-temannya di SMA berbagi cerita di grup obrolan tentang kegiatan ospek di kampusnya masing-masing. Seperti lagu lama, mereka berdandan ala anak culun dengan hiasan pita tak lupa membawa balon gas.Sederet makanan dengan nama samaran yang sulit ditebak wajib dikumpulkan. Bentakan dari senior yang konon untuk menguji mental junior malah memperlihatkan kearoganan senior yang seharusnya bisa mengayomi adik-adiknya.Reyka tak lupa mer
#Dua Puluh Dua#Jika ada yang bertanya apa musim yang sangat disukai oleh Reyka, maka musim gugur adalah jawaban yang akan Reyka berikan.Reyka tak mengetahui pasti mengapa dia memilih musim gugur sebagai musim yang begitu berkesan di hatinya. Dari keempat musim yang terjadi pada negara-negara subtropis, pikiran Reyka selalu berkelana jika melihat foto musim gugur pada mesin pencari di internet.Dedaunan berwarna orange yang berjatuhan dari pohon disertai sepoi angin membuat suasana begitu syahdu dan terasa romantis. Adegan romantis dalam film drama berkelebat di pikiran, akan lebih indah jika dilakukan di bawah pepohonan dengan daun yang luruh dengan anggun.Minggu ketiga bulan Oktober, Reyka mengajak Riska untuk mengunjungi tembok batu istana Deoksugung. Jalan yang membentang sepanjang 900 meter itu semakin indah pada musim gugur. Tempat ini memiliki julukan jalan romantis di Seoul dan menjadi tempat favorit bagi yang memiliki pasangan.
#Dua Puluh Tiga#Rasanya baru kemarin Reyka menjalani liburan musim panas pertama lalu menikmati keindahan musim gugur. Kini musim sudah berganti memasuki musim dingin. Salju pertama belum turun, pepohonan sudah banyak yang tak berdaun. Meninggalkan dahan dan ranting berdiri menjulang tanpa mahkota.Reyka mulai merasakan perih di kulit akibat cuaca. Musim dingin menjadikan kulitnya terasa kering dan perih. Mau tak mau, Reyka lebih intens merawat wajah dan tubuh menggunakan krim pelembab agar kulitnya tetap sehat.Reyka kini tahu, orang-orang Korea melakukan perawatan kulit bukan hanya sekedar agar terlihat cantik dan menarik tetapi memang suatu kebutuhan. Jangankan perempuan, laki-laki pun akan menggunakan skincare agar kulitnya tetap sehat di negara dengan iklim ekstrem ini.Reyka melihat kalender. Jadwal liburan musim dingin akan jatuh pada akhir Desember hingga awal Februari. Setelah berdiskusi dengan Riska, Reyka sepakat akan mengunjungi sedikitnya delapan tempat wisata dan membua
#Dua Puluh Empat# Reyka menikmati makan siang yang sebetulnya sudah terlewat ditemani Riska. Siang tadi mereka selesai mengunjungi salah satu objek wisata untuk membuat konten seperti biasa dilanjut menemani Reyka untuk berbelanja. Nada kemarin malam mengirimkan data rekapan pesanan yang masuk untuk Reyka proses. Sehingga Reyka bisa mulai berburu mencari produk yang dipesan agar bisa mencicil pesanan yang masuk. Hari ini, Reyka hanya mengunjungi toko kosmetik. “Banyak juga ya, pesanan sheet masknya,” ujar Riska sambil mengunyah makanan. “Iya, Uni. Memang Rey lebihkan juga sebagai stok. Rata-rata Rey tambahkan 10% dari pesanan yang masuk. Oya, nanti Uni ambil beberapa juga, kita perawatan di asrama,” ujar Reyka dengan senyum terkembang. “Habis berapa tadi, Dek?” tanya Riska. Reyka membuka tas ransel dan mengambil dompet. Dia menyerahkan kertas yang menunjukkan nilai yang baru saja dibayarnya untuk membeli pesanan. “Lumayan juga, Dek. Hampir sama dengan biaya makan kita selama set