Share

Latihan Hari Ketiga

Fajar menyingsing jernih dan dingin, mengisyaratkan akhir musim panas, daun-daun menghijau, melambai-lambai, menampung sisa air hujan semalam, air itu mengalir sampai ke ujung daun, kemudian menetes ke kubangan, menimbulkan gelombang kecil. Suaranya terdengar damai, diiringi dengan cicitan burung.

Matahari bersinar lembut, cahaya redup tertutup awan abu, rumput halaman basah. Rumah Same memang terlihat doyong, akan tetapi rumah ini bertahan dari hujan lebat. Aku duduk di atas batu besar di pinggir kolam ikan, airnya sangat jernih.

"Dimana Same?" Rai duduk di sampingku, memberi makan ikan.

"Aku tidak tahu, dia sudah biasa terlambat." Aku mengambil sedikit umpan ikan, memberikannya pada kolam yang baru.

Risau keluar rumah. "Mana rumahku, kok belum jadi." ucapnya.

Rai melirik aku. "Apa yang dia katakan."

"Dia menanyakan rumahnya, kenapa kita belum membuatnya."

"Kamu sudah tidak sabar mempunyai rumah baru ya, Risau." kata Rai santai.

"Kata Rai, kamu cerewet." Aku menteranselit.

"Hei." Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status