Share

030. Merasa Buruk.

Saat Jovita terbunuh, rasanya seperti mimpi, sulit dipercaya. Dan saat Isamu juga terbunuh, mimpi buruk yang menjelma nyata. Rasanya seperti sebuah teror. Kematian begitu dekat, begitu nyata. Mengikuti dengan rapat, tepat di belakang punggung.

Kejadian yang menimpa Jovita sungguh tidak terbayangkan. Seolah hal itu belum cukup, mereka kembali di kejutkan dengan hal serupa. Mungkin yang kali ini sebuah peringatan. Bahwa segalanya belum berakhir. Bahwa mereka tidak akan dibiarkan tenang. Tidak, bahkan untuk sesaat.

“Dalam waktu dua hari, dua orang terbunuh tepat di depanmu. Sebenarnya apa yang kamu lakukan?” Adien berkata ngeri.

Adien secara terang-terangan menjauhi Tami. Seperti Tami dapat menularkan nasib buruk pada siapa pun  atau lebih parah lagi, pembawa kematian. Berada di satu tempat yang sama saja sudah membuat tidak nyaman, apa lagi harus berada tepat di depannya seperti saat ini.

Tami menatap nyalang ke arah Adi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status