Jejak di Balik Pesantren

Jejak di Balik Pesantren

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-06-12
Oleh:  InkRealmBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
45Bab
38Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Di sebuah pesantren terpencil di pedalaman Jawa, seorang guru bernama Ustadz Faris hidup dengan ketenangan yang ia bangun selama bertahun-tahun. Namun, di balik sikap lembut dan nasihat bijaknya, tersembunyi masa lalu kelam yang selalu menghantuinya—masa lalu sebagai seorang tentara yang pernah terlibat dalam operasi militer rahasia yang tak pernah diberitakan. Suatu malam, pesantren yang dipimpinnya kedatangan seorang tamu misterius, Kapten Arya, seorang perwira militer yang sedang menyelidiki kasus hilangnya seorang santri. Jejaknya mengarah pada simbol-simbol rahasia yang ditemukan di dinding pesantren, yang ternyata berhubungan dengan operasi militer yang dulu melibatkan Ustadz Faris. Seiring penyelidikan berjalan, teror mulai menghantui pesantren—santri-santri yang ketakutan, suara langkah di lorong saat malam, dan pesan-pesan rahasia yang ditemukan di balik lembaran kitab kuno. Kapten Arya dan Ustadz Faris pun terpaksa bekerja sama untuk mengungkap kebenaran. Namun, semakin dalam mereka menggali, semakin banyak luka lama yang terbuka. Dapatkah Ustadz Faris menghadapi bayangan masa lalunya? Apakah pesantren ini hanya sekadar tempat belajar agama, atau ada sesuatu yang lebih besar tersembunyi di balik temboknya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bayangan di Balik Pesantren

Angin malam berembus lembut di antara bangunan pesantren, membawa serta suara adzan Isya' yang bergema dari masjid di halaman depan. Ustadz Faris berdiri di teras asramanya, memperhatikan para santri yang bergegas menuju tempat wudhu. Matanya tajam, tapi dalam sorotnya tersimpan kelelahan yang tak bisa disembunyikan.  

Di usianya yang baru menginjak empat puluhan, ia terlihat lebih tua dari yang seharusnya. Garis-garis di wajahnya bukan hanya karena usia, tapi juga beban yang ia pikul sejak lama, beban yang selalu ia coba kubur bersama masa lalunya.  

Namun, malam ini terasa berbeda.  

Dari sudut pesantren, bayangan seseorang bergerak cepat di antara pohon-pohon jati. Ustadz Faris tak bergeming, tapi jari-jarinya mengepal. Ia mengenali gerakan itu, gerakan yang hanya dimiliki seseorang yang terlatih.  

“Mungkinkah…?” bisiknya.  

Belum sempat ia merenung lebih jauh, seorang santri berlari tergopoh-gopoh mendekatinya. Nafasnya tersengal.  

“Ustadz… ada yang aneh di kamar Fadhil.”  

Ustadz Faris mengerutkan dahi. Fadhil, salah satu santri terbaiknya, selalu menonjol dalam pelajaran dan dikenal sebagai anak yang patuh. Apa yang bisa terjadi pada anak itu?  

Tanpa bertanya lebih lanjut, ia melangkah cepat ke asrama. Di dalam kamar Fadhil, beberapa santri sudah berkumpul, wajah mereka dipenuhi ketakutan. Ustadz Faris mendekati ranjang, lalu melihat sebuah buku terbuka di atasnya. Bukan kitab biasa, bukan pula buku pelajaran. 

Di halaman yang terbuka, ada tulisan dengan tinta merah yang tampak baru.  

"Jejak itu tak pernah hilang. Kau bisa melupakan, tapi kami tidak."  

Dada Ustadz Faris terasa sesak. Ia mengenali tulisan itu. Tangannya gemetar saat menutup buku tersebut, berusaha menyembunyikan kegelisahannya.  

“Sampai kapan mereka akan mengejarku…?”  

Dari luar, suara langkah berat terdengar. Lalu, sebuah suara tegas memecah keheningan.  

*“Ustadz Faris… sudah lama kita tak bertemu.”*  

Ustaz Faris menoleh. Di ambang pintu berdiri seorang pria berseragam militer, Kapten Arya.  

Malam itu, ketenangan pesantren runtuh. Masa lalu yang selama ini disembunyikan, akhirnya menemukan jalannya kembali.

Cahaya lampu kamar santri berpendar samar, menerangi wajah Kapten Arya yang berdiri tegap di ambang pintu. Tatapannya tajam, penuh pengamatan. Seorang perwira yang terbiasa dengan ketegangan, ia tidak menunjukkan ekspresi berlebihan.

Di seberang ruangan, Ustadz Faris tetap diam. Sekian tahun berlalu, tetapi sosok di depannya ini masih sama, seseorang dari masa lalu yang seharusnya tidak pernah kembali.

Santri-santri yang berkumpul di kamar Fadhil mulai saling berpandangan. Mereka tidak mengenal pria itu, tetapi aura kehadirannya begitu berbeda. Otoritatif, Misterius, dan Berbahaya.

Ustadz Faris menarik napas dalam, menenangkan pikirannya.

“Arya…” akhirnya ia bersuara, suaranya berat. “Kenapa kau ada di sini?”

Kapten Arya melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya. “Aku sedang dalam misi.”

“Misi apa yang membawamu ke pesantren?”

Kapten Arya melirik ke arah santri-santri yang masih berdiri di sudut ruangan. “Bisa kita bicara berdua?”

Ustadz Faris mengerti isyarat itu. Dengan anggukan pelan, ia menoleh ke santri-santrinya. “Kalian kembali ke kamar masing-masing. Jangan khawatir. Tidak ada yang perlu ditakutkan.”

Mereka tampak ragu, tapi akhirnya patuh. Dalam hitungan detik, kamar menjadi sunyi.

Kapten Arya melangkah lebih dekat, tatapannya tak beranjak dari Ustadz Faris. Ia lalu mengambil sesuatu dari sakunya, sebuah foto lusuh yang disodorkannya begitu saja.

Ustadz Faris mengambilnya dengan enggan. Begitu matanya menangkap gambar itu, jantungnya seakan berhenti berdetak.

Fadhil.

Santri yang menghilang. Tapi bukan itu yang membuatnya tercekat. Di belakang Fadhil, terukir simbol yang ia kenal. Simbol yang seharusnya terkubur bersama masa lalu mereka.

“Apa maksudnya ini?” Ustadz Faris bertanya, suaranya lebih dingin dari sebelumnya.

“Kau yang seharusnya menjawab,” balas Kapten Arya. “Dia menghilang tiga hari lalu. Dan ini ditemukan di tempat terakhir dia terlihat.”

Ustadz Faris menggenggam foto itu lebih erat. Simbol itu… Simbol dari operasi rahasia mereka dulu.

Sebuah misi yang tak pernah selesai. Sebuah misi yang membuatnya meninggalkan dunia militer dan memilih jalan sebagai seorang guru pesantren.

Namun, ternyata masa lalu tidak pernah benar-benar berakhir.

“Aku butuh jawaban, Faris.” Kapten Arya menatapnya tajam. “Apa yang sebenarnya terjadi di pesantren ini?”

Di luar, angin malam bertiup lebih dingin dari biasanya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
45 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status