Share

Chapter 22: One Night

"Aku capek, hosh..hosh," ucap Earwen dengan nafas yang naik turun, ladang bunga ini seperti labirin yang tidak memiliki ujung.

Edmund mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya, dengan lembut ia membelai dahi Earwen yang berkeringat. "Bertahan sebentar lagi, saya mendengar suara air yang mengalir."

Earwen menatap langit yang kian menguning tandanya hari akan segera malam, ia dan Edmund harus cepat-cepat keluar dari ladang ini. Untung saja Edmund mempunyai insting rubah yang kuat dan dapat mendeteksi bahaya nantinya.

"Baiklah ayo," ajak Earwen.

Edmund merendahkan tubuhnya di depan Earwen. "Ayo naik."

"Tidak-tidak anda juga pasti capek aku tidak akan membebani."

"Kau lupa? Saya seorang setengah rubah, memiliki stamina yang lebih tinggi dibandingkan manusia biasa," ucap Edmund dengan tertawa.

Earwen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ya sudah kalau anda memaksa," ucap Earwen dan naik ke punggung Edmund.

"Apa saya berat?" sambung Earwen saat berhasil naik ke punggung lebar su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status