Share

93. Kejutan untuk Emir

Pagi hari, Aminarsih sudah berpakaian rapi. Dress berwarna hijau laut dengan panjang sampai mata kaki adalah pilihannya. Rambutnya masih basah karena baru saja keramas. Lagi-lagi suaminya selalu menggodanya di pagi hari. Wajah segar sehabis mandi, menambah rona merah di pipinya yang bahkan belum ia bedaki. Kepalanya menoleh ke samping, tepatnya ke arah jendela kamar mereka. Emir sedang asik termenung menatap keluar, sambil memegang ponselnya.

Ami memilih berjalan keluar kamar dengan pelan, agar suaminya tak terganggu. Ia menuju dapur, lalu membuatkan kopi untuk suaminya. Matanya mengintip sedikit dari jendela dapur, Amira sedang bermain sepeda bersama Bik Astri dan ditemani Bu Farida-mertuanya.

Ami mendekati Emir, sambil membawa dua cangkir teh dan juga sepiring kentang goreng yang sudah tersedia di atas meja makan. Kebetulan sekali, masih hangat dan pasti cocok dinikmati sambil minum teh pagi hari.

Emir menoleh, saat Ami menyentuh punda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Toni Mura channel
cerita ny makin lama kok makin lebay sih , jadi ilang semangat tuk lanjutin baca bab berikut ny... kata2 di cerita sering di ulangi bikin bosan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status