Share

"Aku tidak pernah memaafkan kamu." Jerit Shilla sambil menutup matanya.

"Aku tanya kita mau kemana?" Berusaha menaha diri Shilla menekan suaranya.

"Pulang ke rumah kita." Jawab Devon masih dengan fokus pada jalanan di depannya.

Shilla memiringkan tubuhnya, "Berhenti!" pinta Shilla dengan nada tegas. "Aku bilang berhenti!" Ulangnya. "Kamu gak dengar? Atau aku harus menarik paksa stirnya?"

Devon menoleh sebentar lalu tersenyum sinis. "Sekarang kamu benar-benar berubah. Kamu jadi suka membantahku. Apa Ardi yang mempengaruhimu? Ah... atau dia, lelaki bernama Jonathan itu?"

Shilla menarik nafas panjang, berusaha menekan amarah yang mulai memenuhi dadanya. 'Tenang Shilla... kamu harus tenang,' batin Shilla. Tak ingin dirinya terbawa emosi dan melakukan hal-hal yang akan disesalinya nanti.

Masih segar di ingatannya kejadian terakhir dirinya terbawa emosi saat bertengkar dengan Elgar. Beruntung saat itu masih sempat minum obat dan hanya pingsan di pinggir jalan. Bagaimana jika tidak, Shilla tidak bisa membayangkannya.

"Apa dia yang menyembuhkan lukamu? Aku l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status