Share

Part 21

Aku menatap wajah Ren lamat-lamat. Mencoba mencerna kata demi kata yang baru saja dia ucapkan. Tak ingin lagi salah paham dengan bentuk perhatian yang ambigu ini. Baik Daryan ataupun Ren, sama-sama membuatku frustasi. Mengajakku terbang tinggi, namun seketika menghempasku lagi.

Sialan betul mereka ini.

"Lepas!" Gigiku merapat memberi perintah.

"Pikirkan lagi. Aku mengenalmu lebih dulu. Jauh sebelum kau bertemu dengannya." Ren masih bersikeras, tak mau melepas.

"Bukan berarti kau berhak atas hidupku."

"Kalau begitu beri aku hak itu."

"Kau ikut-ikutan tidak waras, Ren." Aku merengek sembari menarik-narik lenganku.

Ada apa dengannya? Apa barusan itu adalah sebuah pengakuan soal perasaannya? Tidak, tidak. Aku tak ingin mendengarnya. Pria ini tak bisa mempermainkan perasaanku begitu saja. Dia hanya ingin membeli dan memanfaatkanku dengan uangnya seperti malam itu.

Dasar mata keranjang.

"Apa kau tidak tahu, aku meny...."

"Tidak!" Aku menyela sebelum Ren menyelesaikan ucapannya. Dia tertegun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status