Di kejauhan, puncak sebuah gunung. Ada banyak tetua berkumpul di sana. Di antara mereka ada guru Chandra, Yosan. Selain itu, ada guru Tuga, Joni.Joni melirik Yosan yang berada di sampingnya, lalu berkata dengan tenang, “Tetua Yosan, ini murid barumu? Kelihatannya arogan, ya. Bisa-bisanya dia berpikir kalau dia bisa tahan tiga serangan Tuga.”Yosan tertawa pelan. Dia tetap sangat percaya pada Chandra. Chandra telah minum Pil Enam Yang, kekuatan fisiknya meningkat pesat. Selain itu, Chandra juga pergi ke Klan Guno dan berlatih di Menara Pembakaran Klan Guno selama setengah tahun.Sebenarnya, Yosan tidak memahami kekuatan Chandra yang sebenarnya. Menurut penilaiannya, kekuatan fisik Chandra masih berada di tingkat kelima Alam Kesucian. Namun, dengan mengandalkan kekuatan fisik tingkat kelima Alam Kesucian itu, tidak sulit bagi Chandra untuk menahan tiga serangan Tuga.“Meskipun Chandra lebih junior, dia punya potensi besar. Dia adalah murid yang paling menjanjikan dari semua murid yang d
Verda tahu sedikit banyak tentang kekuatan Chandra. Meskipun Chandra telah berlatih di Menara Pembakaran selama setengah tahun, Chandra masih bukan tandingan Tuga. Tuga adalah murid terakhir dari Tetua Joni. Selain itu, Tuga juga wakil ketua Aliansi Terpadu. Kekuatannya telah mencapai tingkat kedelapan Alam Kesucian.Verda khawatir Chandra akan kalah dan benar-benar harus berlutut di sini selama tiga hari tiga malam. Oleh karena itu, dia pun spontan berkata, “Chandra, akui saja kesalahanmu. Jangan besar-besarkan masalah.”Verda datang ke sini karena mendengar Chandra sedang membuat masalah di Aliansi Terpadu. Dia khawatir Chandra dirugikan, jadi Verda datang untuk melihat situasinya.Luna yang berdiri di samping juga menarik Chandra dan berbisik, “Kak Chandra, biarkan saja. Toh, aku nggak apa-apa. Hanya terluka ringan. Sebentar saja juga sembuh.”Usai berkata, Luna menatap Tuga serta Guradi yang sedang dibantu berdiri.“Maaf, Pak Tuga. Ka-kami akan pergi sekarang juga,” ujar Luna menga
Verda adalah seorang jenius sejati. Dia bergabung dengan Sekte Dayan 10 tahun yang lalu dan langsung menjadi murid dari ketua sekte. Tidak ada satu pun yang tahu, dari mana dia berasal. Bahkan para tetua Sekte Dayan juga tidak mengetahuinya. Selain itu, tidak ada juga yang mengetahui kalau Verda adalah seorang Pesilat Mahasakti. Namun, Chandra mengetahui semua fakta itu. Kemunculan Verda langsung menarik perhatian banyak orang. Semua mata lelaki tertuju ke arah tubuh anggun dan wajah cantik yang dimiliki Verda. Dia sangat cantik dengan perawakan luar biasa dan kedua mata yang berbinar memancarkan energi spiritual. Kecantikan dan keanggunannya sampai membuat banyak laki-laki menahan napas mereka dan gugup bukan kepalang. Bahkan Tuga saja langsung menahan kekuatannya lalu tersenyum seraya berkata kepada Verda, “Senior Verda, kenapa kamu ada di sini?”Sebenarnya, Tuga bergabung lebih dulu di Sekte Dayan daripada Verda. Namun, murid-murid para tetua lainnya langsung memanggil Verda sebag
Chandra menunjuk Guradi yang sombong lalu berkata dengan tenang, “Hari ini, dia harus menyerahkan barang rampasannya. Jika tidak ….”“Jika tidak, kenapa?”Raut wajah Tuga seketika berubah suram lalu berkata, “Masalahnya sudah jelas. Perempuan ini yang ingin menguasai obat itu, bahkan memukul teman-temannya.”“Hehe!”Chandra terkekeh lalu berkata, “Dia memukul orang lebih dulu? Kalian ini sungguh konyol. Kekuatannya saja belum masuk ke tingkat Alam Trasenden, sedangkan ketiga orang itu sudah berada di Alam Trasenden. Jadi, bagaimana mungkin Luna bisa memukul ketiga gadis itu?”Semua orang tercengang setelah mendengar perkataan Chandra. “Benar juga!”“Sungguh tidak masuk akal!”“Seseorang yang kekuatannya belum masuk ke tingkat Alam Trasenden, bagaimana mungkin bisa melukai tiga orang yang sudah masuk ke dalam Alam Trasenden? Apa mungkin ketiga gadis itu sudah berbohong?”Tiba-tiba saja, orang-orang langsung berpihak kepada Chandra. Guradi berkata dengan panik, “Perempuan ini menggunak
Chandra ingin melihat, trik apa yang akan orang-orang ini gunakan sekarang. Tidak lama kemudian, Guradi sudah kembali sambil membawa beberapa orang bersamanya. Beberapa perempuan itu adalah para murid baru Sekte Dayan yang baru bergabung setengah tahun lalu. Luna sadar kalau para perempuan itu adalah para murid yang pergi berlatih keluar bersama dengannya. Guradi membawa serta 3 murid perempuan yang semuanya mengalami luka di sekujur tubuh mereka. Ada luka yang ringan dan ada juga yang berat.“Mira, Yuka, Xera.”Luna berjalan menghampiri ketiga temannya untuk menyapa mereka. Namun, ketiga perempuan itu langsung melangkah mundur dan tampak ketakutan seperti sedang melihat setan. Firasat buruk Luna seketika semakin menjadi-jadi. Ketiga gadis itu berdiri di belakang Guradi yang berkata, “Jangan takut, ada aku di sini. Aku akan memberikan keadilan untuk kalian. Sekarang, ceritakan semuanya di hadapan orang-orang ini.”Seorang perempuan langsung melangkah maju lalu berkata, “Jadi, kami se
Wiga bergegas berdiri dan menghalangi langkah Chandra seraya berkata, “Chandra, aku sudah menyuruh orang untuk memanggilnya. Mohon tunggu sebentar. Jangan gegabah dan berpikir kamu cukup kuat untuk menjadi musuh Aliansi Terpadu. Bagaimanapun juga, Aliansi Terpadu bukanlah kelompok yang bisa kamu ganggu seenaknya.”Di sisi lain, ada banyak murid yang muncul di luar markas Aliansi. Mereka langsung mengacungkan jempol ketika mendengar berita tentang Chandra. “Hebat sekali!”“Tidak ada satu orang pun yang berani mencari masalah sejak Aliansi Terpadu berdiri.”“Bagaimana dia bisa sekuat itu?”“Apa mungkin dia hanya murid biasa yang sengaja membuat onar di sini untuk menarik perhatian para Tetua?”“Sepertinya bukan begitu. Dia datang karena ingin membela gadis yang ada di sampingnya. Nama gadis itu Luna. Beberapa waktu lalu, dia berlatih keluar dan menemukan tanaman obat langka. Tapi, dia dihadang oleh Guradi dari Aliansi Terpadu ketika pulang dan Guradi juga merampas obat yang didapatkan L
Wiga adalah pelindung Aliansi Terpadu sekaligus murid inti dari Sekte Dayan. Dia sangatlah kuat dan sudah mencapai tingkat keenam Alam Kesucian. Dia memiliki status yang sangat tinggi di Aliansi Terpadu. Bisa dibilang dia berada di peringkat kedua setelah wakil ketua. Sayangnya, dia tidak berhasil melukai Chandra, tapi tubuhnya yang justru terpental jauh.Puluhan murid Aliansi Terpadu berkumpul di sekitarnya dengan raut wajah tercengang. Bagaimanapun juga, orang ini adalah Wiga yang kekuatannya sudah mencapai tingkat keenam Alam Kesucian. Namun sekarang, dia justru terhempas. Bahkan orang yang berhasil menghempaskannya adalah seorang murid baru Sekte Dayan yang belum sampai 6 bulan bergabung. Hal ini sangat sulit untuk dipercaya kalau saja mereka tidak melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri. Luna juga tidak kalah tercengangnya. Dia tahu kalau Chandra memang sedikit lebih kuat jika dibandingkan dengan murid baru lainnya. Namun, dia tidak menyangka kalau Chandra akan berubah menja
Namun, keluarga Jordan tidak lagi berani mengganggu Luna dan keluarganya sejak Luna bergabung dengan Sekte Dayan. Oleh karena itu, dia tidak bisa keluar dari Sekte Dayan, jika tidak keluarga Yahya pastinya akan hancur. “Tenang saja, ada aku di sini. Aku akan menopangmu, sekalipun langit runtuh.”Chandra kembali berkata dengan acuh tak acuh, “Kami tidak suka menimbulkan masalah, tapi kami juga tidak takut akan masalah.”“Hufh!”Luna hanya bisa menghela napas. Karena dia sadar, apa pun yang dikatakannya akan percuma saja selama Chandra sudah bertekad untuk membantunya. “Kak Chandra, tolong berjanji dulu padaku. Kamu tidak akan memaksakan kehendakmu kalau memang situasinya tidak memungkinkan. Aku tidak ingin menyeretmu ke bawah dalam masalah ini.”“Tidak masalah,” balas Chandra acuh tak acuh lalu membawa Luna pergi. Chandra akhirnya tahu, siapa sosok yang merampas obat spiritual itu setelah meninggalkan area tempat tinggal murid biasa. Nama orang itu adalah Guradi dan dia adalah adik d
Tidak lama kemudian, Chandra sudah tiba di pegunungan tempat murid biasa tinggal lalu bergegas pergi ke rumah Luna. Namun, tidak ada jawaban dari dalam rumah setelah dia mengetuk pintu gerbang cukup lama. “Apa mungkin dia sedang pergi?” gumamnya bingung. Kemudian Chandra melompati tembok dan mendapati tidak ada siapa pun di dalam rumah. Pintu rumahnya juga dalam keadaan tertutup rapat. Chandra memutuskan untuk masuk ke area rumah dan mengetuk pintu. “Siapa, ya?” Terdengar suara dari dalam rumah yang diikuti oleh suara langkah kaki. Tidak lama kemudian, pintu rumah terbuka. “Luna ….”Chandra baru saja membuka mulutnya ketika melihat tubuh Luna yang dipenuhi luka lalu dengan cepat bertanya, “Ada apa ini? Kenapa kamu terluka?”“Kak Chandra, kamu sudah kembali, ya?”Luna tersenyum lalu berkata, “Tidak apa-apa, kok. Sebentar lagi juga akan sembuh.”Kemudian dia mempersilakan Chandra untuk masuk ke dalam rumahnya yang tertata dengan sangat rapi. Selain itu, dia juga langsung mempersiapk