Dikira Sopir Melarat, Ternyata Konglomerat

Dikira Sopir Melarat, Ternyata Konglomerat

By:  Atieckha  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.6
19 ratings
294Chapters
149.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Karena miskin dan hanya seorang sopir, Arga dijebak sang bos untuk menikahi Maria, adik perempuannya yang "katanya" memiliki masalah mental. Bosnya itu juga diam-diam berencana mengambil anak Arga dan sang adik nantinya, lalu menendang pria itu bila semua telah berhasil. Tapi, siapa sangka Arga sebenarnya pewaris Keluarga Dewantara--konglomerat nomor 1 di Ibukota--yang hilang 26 tahun silam? Saat kekuasaan Arga yang terbongkar, satu per satu orang yang meremehkan Arga saat dirinya masih sopir, mulai berlutut! Tak hanya itu ... dalang penculikannya pun meminta untuk dikirim ke Neraka dibanding menghadapi Arga Dewantara!

View More
Dikira Sopir Melarat, Ternyata Konglomerat Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Chamim Robi
sangat menarik
2023-11-24 14:15:30
1
user avatar
Anggapratama
keren, lanjutkan thor. saya suka ceritanya.
2023-10-14 01:30:57
2
default avatar
Aris Wijaya
kerennnnnn
2023-10-04 22:21:37
1
user avatar
Nurjaman Jaman
bagus tp susah buka kuncinya harus ada koin
2023-09-21 18:03:19
2
user avatar
Atieckha
Terima kasih sudah membaca karya pertama saya di GoodNovel.
2023-09-20 17:51:48
1
user avatar
Abdullah Pukuk
sangat menarik
2023-09-19 11:50:16
2
user avatar
NACL
mantulllll banget
2023-08-07 16:16:13
1
user avatar
Deni
updt LBH dong
2023-07-29 14:55:35
3
user avatar
Deni
lanjut makin seru
2023-07-29 14:54:33
3
user avatar
Ibu Nasem Yusteti
ceritanya bagus.bisakah saya mendapat bukunya?
2023-07-29 10:40:05
4
user avatar
Nureleynadieana Hanna
bagus saya suka
2023-07-26 01:16:39
4
user avatar
icher
semangat update. masuk banner depan nih.
2023-07-19 00:03:21
4
default avatar
Mrs
Rame seru keren
2023-06-26 09:02:33
3
user avatar
Martimbul siregar
Ayo digaskan lagi kak. Semangat
2023-06-13 12:47:27
3
user avatar
MN Rohmadi
Arga ternyata baik juga mau nikahi Maria,
2023-06-12 21:55:44
6
  • 1
  • 2
294 Chapters
Nikahi Maria
"Kau harus membayar ganti rugi atas mobilku yang sudah dengan sengaja kau tabrakkan! Kau tahu, bukan? Mobil itu keluaran terbaru dan hanya diproduksi 10 jenis saja di dunia?!" Suara itu sangat menggelegar, hingga membuat jantung Arga Dewantara berdetak lebih kencang dari biasanya. Arga memang bekerja sebagai sopir pribadi di keluarga Askara.Selama tiga tahun bekerja, Arga selalu bekerja dengan baik. Baru kali ini dia mengalami musibah, hingga mengharuskannya untuk membayar ganti rugi pada sang majikan. Tapi, ia sudah dituduh seperti itu. Jujur saja, Arga sangat kaget dengan kalimat kejam yang diucapkan sang majikan."Tapi, Tuan … saya sama sekali tidak dengan sengaja menabrak pembatas jalan itu,” ucap pria berusia 26 tahun itu membela diri, “saya hanya menghindari mobil ugal-ugalan yang hampir menabrak mobil Anda, Tuan."Arga akan berjuang untuk membuktikan pada majikannya kalau dia tidak ada niat menghancurkan mobil mahal milik majikannya. Justru, dia melakukan itu semua agar kes
Read more
Kau Pasti Anakku
"Kau Arga anakku, kan?" tanya pria itu lagi.Arga mematung saat melihat sorot yakin pada mata pria kaya tersebut.Diperhatikannya kembali penampilan pria di hadapannya ini; sangat nyentrik dan berkelas. Arga yakin orang ini pasti pengusaha sukses.Lalu, kenapa orang sepertinya bisa berpikir Arga adalah anaknya? ‘Bukankah, banyak orang di dunia ini memiliki wajah sama tapi tidak memiliki hubungan darah? Mungkin, inilah yang sedang terjadi,’ pikir Arga.Beberapa detik, ia berpikir, hingga akhirnya Arga membalas ucapannya, "Bukan, Tuan. Orang tua saya hanya petani. Dan, saya bekerja sebagai sopir pribadi. Jadi, tidak mungkin bila saya adalah anak Anda." Namun, tidak ada jawaban dari pengusaha kaya itu.Ia malah tampak berbisik-bisik dengan asistennya. Seketika, Arga teringat perintah Nyonya Askara. Bila ia terlalu lama berada di sini, Arga yakin wanita itu pasti akan memarahinya di depan umum.Dia harus segera pergi dari tempat ini!"Kau pasti anakku yang hilang." Suara pria kaya itu
Read more
Tak Bisa Menolak
“Dua miliar?” Arga kembali membatin. “Itu memang banyak, tapi untuk membeli diriku? Rasanya, begitu murah sekali. Sebesar itukah harga diriku sebagai laki-laki?” “Apa yang harus aku lakukan?” imbuhnya lagi bertanya pada diri sendiri.Tadi, setelah pulang dari Mall, Arga dan sang nyonya diminta untuk ke ruang kerja milik Tuan Askara di kediamannya.Pria itu menatap Arga penuh kuasa, seolah mendesak Arga untuk segera menikahi Maria.Entah mengapa, Arga sempat curiga Tuan Askara memilih pria miskin sepertinya karena tahu dia tidak berdaya.Mungkinkah, majikannya itu sengaja menjebak Arga dalam kecelakaan tersebut agar ia tak punya pilihan lain?Setelah dipikirkan, baru kali ini juga, Tuan Askara memintanya untuk mengendarai mobil termahal keluaran terbaru.“Aku sudah membebaskanmu dari tuntutan hukum, bahkan aku akan mengangkat derajatmu dengan menikahi adikku! Ingat Arga, dua miliar untuk keturunan Askara!" seru Tuan Askara tegas.Senyum tercipta di wajah majikan Arga itu. Tanpa Arga
Read more
Menemui Maria
"Kau mau ke mana? Aku ada perlu denganmu." Suara wanita tua yang Arga kenal sebagai tante dari Tuan Askara menghentikan langkah Arga yang hendak pulang ke kontrakannya.Dahlia perlahan berjalan mendekat ke arahnya.Merasa ada hal penting, Arga pun membalikkan tubuhnya lalu menatap wanita yang bahkan tak pernah meliriknya sama sekali–selama ini."Sa–saya mau pulang Nyonya," ucap Arga gugup. 'Mau apa dia mendekatiku?' batin Arga bertanya saat wanita paruh baya itu semakin mendekat ke arahnya. Melihat wajah Dahlia yang terlihat tidak bersahabat, Arga merasa inilah wanita dengan peran antagonis nomor satu yang pernah ditemuinya.“Aku tidak menyangka. Orang miskin sepertimu bisa memiliki wajah tampan yang begitu mempesona,” ucap Dahlia, setelah berada di depan Arga, “makanya, kau bisa menikahi keponakanku, hmm?” Ucapan wanita itu menjatuhkan harga diri Arga. Dia merasakan terhina begitu luar biasa.Kalau saja Arga boleh memilih, dia pun tidak mau berada di posisi ini. Ia yakin pujian
Read more
Nikahi Aku Sekarang
"Ikuti saja kemauan kakakku." Satu kalimat itu hampir membuat jantung Arga copot, tapi dia tak mau berlama-lama ada di sini. Arga sekarang yakin apa yang dikatakan beberapa pelayan selama ini mengenai Maria itu– benar adanya. Nona muda ini sangat menakutkan!"Baik Nona, kalau begitu saya permisi dulu," pamitnya lagi.Arga pun buru-buru keluar dari perpustakaan tersebut. Lalu, ia kembali menemui Tuan Askara untuk menceritakan semuanya.Setelah menekankan pada Tuan Askara kalau dirinya terpaksa akan menerima tawaran ini, Arga pun memilih kembali ke kontrakannya.Namun, matanya membulat sempurna ketika tiba di kontrakannya! Orang yang tadi dia temui di Mall, sedang menunggu kedatangannya."Apalagi sih maunya mereka?" gumam Arga kesal.Arga segera memarkirkan motor buntutnya di depan kontrakannya, lalu menghampiri orang-orang itu."Apalagi yang kalian inginkan?!" seru Arga dengan raut wajah masam.Seharian ini, dia sangat lelah. Ditambah dengan kedatangan orang-orang ini, tentunya ak
Read more
Aku Akan Menjagamu
"Kau dengar sendiri kan apa yang dikatakan adikku? Kau bahkan sudah memintanya untuk menjadi istrimu, sekarang dengan gampangnya membatalkan semua yang sudah kami rencanakan," ujar Tuan Askara."Bukan begitu maksud saya, Tuan," ucap Arga berusaha menjelaskan diri."Ck!" Tuan Askara berdecak malas, "asal kau tahu saja, bahkan aku sudah mempersiapkan pernikahan kalian." "Tapi---"Arga tak melanjutkan ucapannya begitu melihat atasannya menatap tajam dirinya.Pandangan Arga lantas tertuju pada Maria yang berada di lantai dua. Netra pekat keduanya bertemu--saling tatap satu sama lain.Arga tak menyangka wanita ini bisa berbicara lantang. Dia pikir, Maria benar-benar tidak bisa berkomunikasi secara normal. Nyatanya, sekarang Maria paham apa yang sedang dia ributkan di bawah dengan Tuan Askara."Apa yang harus aku lakukan sekarang," gumam Arga di dalam hati.Dia benar-benar bimbang untuk mengambil keputusan."Aku tidak mau menerima uangmu ini karena aku yakin, uang ini tidak halal," tuduhn
Read more
Kontrak Pernikahan
"Baiklah Tuan, saya siap menikah dengan Nona Maria," ucap Arga mantap.Semua ini dia lakukan hanya demi membantu Maria untuk bisa hidup normal seperti orang kebanyakan.Tuan Askara tersenyum puas."Bagus! Memang harusnya kau memenuhi keinginanku, karena selama ini aku sudah memperkerjakanmu di sini dengan sangat baik. Malam ini, kau akan menikah dengan Maria, tapi hanya dihadiri oleh beberapa orang saja." "Pernikahannya tertutup! Dan siang ini, kau harus ikut denganku ke kantor pengacaraku," ucap Tuan Askara panjang lebar."Ke kantor pengacara?" Arga dibuat bingung oleh permintaan bosnya ini."Tentu saja kau harus ikut denganku ke kantor Pak Bima, pengacaraku. Kita harus membuat kontrak pernikahan sebelum pernikahan itu benar-benar terjadi," ucap Tuan Askara dengan enteng.Hal ini jelas membuat Arga tersentak kaget. "Maksud Anda bagaimana, Tuan?" "Iyalah! Kau harus menandatangani surat kontrak pernikahan. Mana tahu, di tengah jalan kau mengingkarinya, atau ketika anakmu lahir, terny
Read more
Terpaksa Menikah
"Enam?" tanya Pak Bima melihat berkasnya kembali.Dalam poin itu tertulis bahwa Arga baru boleh pergi dari kehidupan keluarga Askara setelah dirinya berhasil memberikan satu orang anak laki-laki.[ Bila anak pertama, kedua, dan ketiga perempuan, maka itu menjadi tanggung jawab Arga. ][ Karena Tuan Askara hanya menginginkan anak laki-laki, dan setelah yang diinginkan terwujud Arga beserta anak perempuannya, harus pergi dari kediaman Askara tanpa mengajak Maria.]Ini seakan Arga adalah sapi jantan yang harus siap membuahi demi keinginan majikannya!"Bagaimana Tuan?" tanya Pak Bima kepada Tuan Askara."Biarkan saja seperti itu Pak Bima. Dia tidak punya kesempatan untuk mengatakan kalau dirinya tidak setuju, semua sudah menjadi keputusan saya!" serunya.Pak Bima pun mengangguk. "Ya sudah, kalau seperti itu silahkan tanda tangani Arga," ucap Pak Bima dengan penuh wibawa.Sejujurnya, pengacara itu pun sangat kasihan pada sopir pribadi Tuan Askara ini. Siapa pun dapat melihat bahwa Arga pa
Read more
Kau Dipecat!
"Nona tidurlah di ranjang. Saya akan tidur di sofa. Saya tidak akan memaksa Anda kalau Anda belum siap Nona," ucap Arga dengan tatapan keraguan.Setelah pernikahan ekpress itu, kini keduanya berada di dalam kamar dengan status pengantin baru.Maria lantas menatap lekat wajah Arga. 'Sepertinya, pria ini tidak jahat,' pikirnya. Perempuan itu pun tersenyum dan berucap pelan, "Terima kasih." Seketika Arga merasa iba dengan calon istrinya itu. Perlahan, ia pun tersenyum. "Anda jangan takut, Nona. Saya tidak akan menyakiti Anda. Saya akan menjaga Anda dengan sangat baik. Maaf kalau saya belum bisa membawa Anda pergi dari rumah ini karena Tuan Askara tidak mengizinkan kita pergi," ucap Arga.Maria mengangguk lemah, wanita itu pun memilih untuk masuk ke dalam selimut, sedang Arga menuju ke sofa. Tubuhnya sudah sangat lelah dengan drama hari ini.****Esok harinya, Arga yang sudah rapi bersiap untuk menjalankan aktivitasnya.Namun, dia dibuat kaget karena ada orang asing di rumah itu, dan s
Read more
Jangan Berharap
Setelah menyelesaikan urusannya dengan pria yang "ternyata" merupakan Papa kandungnya, kini Arga pun kembali ke kediaman keluarga Askara. Rencananya, ia akan meminta izin kepada sang majikan, sekaligus kakak ipar tersebut untuk diizinkan pulang menemui kedua orang tuanya.Meski sudah melihat video pengakuan keduanya, Arga merasa harus bertemu langsung dengan kedua orang tua itu dan mendengarnya secara langsung mengenai rahasia ini.Entah mengapa, alam bawah sadar Arga masih menolak fakta yang ada. Namun, begitu tiba di kediaman keluarga Askara, ia justru disambut oleh sang kepala pelayan dengan wajah penuh rasa khawatir."Kau lagi ngapain sih di luaran sana? Kenapa lama sekali angkat telepon dari Nyonya? Beliau sampai lelah menghubungimu!""Aku tadi ada urusan, Bi. Lagi pula, aku sudah dipecat. Kira-kira disuruh ngapain ya, Bi?" tanya Arga.Ia tak habis pikir mengapa wanita super sombong itu masih membutuhkannya sampai memarahi mantan atasannya ini.Bukankah baru tadi pagi dirinya d
Read more
DMCA.com Protection Status