Share

Bab 22

Udah beres jemur pakaiannya?" Resti sedikit menoleh. Namun, tangannya masih gesit melakukan ini itu pada bahan dapur.

Zain menggaruk kepalanya.

"Udah." Nadanya terdengar datar.

"Sekarang lipat pakaian yang sudah ibu taruh di sofa! Kalo udah beres balik lagi ke sini bantuin ibu." Perintah wanita itu dan sekali lagi membuat napas lolos dari Zain.

"Lipat baju maksudnya?" tanya Zain untuk memastikan. Ingin sekali rasanya ia menolak dan pergi saja dari sini. Namun, apalah daya, ia tidak bisa melakukan apa pun untuk saat ini.

"Iyalah. Masa lipat tempe," jawab Resti ketus. Nadanya terdengar menyindir anak itu.

"Cepet!" sentak Resti yang masih melihat sang anak yang hanya berdiri bengong.

"Iya-iya!" Zain melenggang pergi dari sana.

Dan ternyata benar saja, banyak pekerjaan yang harus Zain lakukan. Ia mulai duduk di sebelah sofa itu. Zain belum melakukannya, karena ia bingung harus mulai bagaimana dan seperti apa.

"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status