Share

KLINIK

“Jangan lama-lama. Kalau udah selesai, cepat pulang. Nanti kalau sakit kamu sendiri yang susah.”

Begitulah pesan Egi sebelum meninggalkan warung tenda. Dia telah menandaskan sepiring nasi, ayam penyet dan lalapan, serta teh hangat. Ah, jangan lupakan setengah mangkuk ronde milik Afi.

Dia meminta Afi pulang bersamanya. “Soal pembalut, kalau enggak urgent belinya besok aja. Titip ke Bu Ani. Mini marketnya masih jauh, ‘kan? Kamu bisa kebasahan kalau nekat ke sana jalan kaki.”

Afi menggeleng, menolak ajakan dan bujuan Egi. “Saya mau ke apotek bentar. Cari obat alergi,” ungkapnya jujur.

“Kamu alergi apa?” Pria itu kelihatan cemas dan panik. Memindai Afi dari kepala sampai ujung kaki.

Afi menggeleng. “Sekarang belum. Enggak tau nanti.”

Jawaban yang diberikan sambil mengunyah itu membuat Egi mengerutkan kening. “Maksudnya?”

Tanpa menatap Egi, Afi pun menjawab. “Saya alergi dingin.”

Mendengar informasi itu, kerutan di kenin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ning Dadiyono
Mn lanjutannya
goodnovel comment avatar
Ning Dadiyono
Kok cerita terakhirnya g nyambung,mn lgi penasaran sama akhir kisah afi&egi, jdi agak kecewa ni…
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status