Share

pesan

Mia, melayani sang suami sarapan pagi. Tidak ada perbincangan hangat di pagi ini, semenjak kakinya mengalami kecacatan. Herman, tidak memperdulikan istrinya dan memberikan perhatian seperti dulu.

Air bening menetes di pipinya, segera mungkin di hapus. Mia, merindukan sesosok suaminya dulu. Begitu hangat kepadanya,penuh dengan kasih sayang dan cinta.

Herman, mengeluarkan amplop coklat berisi uang untuk memberikan kepada sang istri. "Ini uang bulanan untukmu satu juta rupiah, sisanya untuk ku bayar cicilan dan ibu. Jangan boros-boros Mia,harus mengelola keuangan suami".

Mia, menghela nafas beratnya."Istighfar mas, kamu kerasukan apa sih? Uang satu juta gak cukup buat sebulan, belum lagi bayar listrik dan keperluan lainnya. Kamu kelola saja sendiri,ogah megang uang cuman segitu". Mia, mengembalikan uang dari suaminya.

"Mia,jangan ngelunjak kamu! Benar kata ibu, mentang-mentang aku memanjakan mu dulu.Uang segitu gak cukup,kamu kira cari uang enak? Punya istri gak bersyukur banget sih,gak p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status