Share

Hari yang terasa berbeda

Bu Nilam duduk bersimpuh disudut luar ruangan, tubuhnya terbungkuk,bersandar pada dinding ruangan.

“Buk… Apa yang terjadi????” tanya Pak Bagas dengan perasaan cemas yang sangat terlihat jelas.

Air mata yang mengalir bebas membuat isak tangis Bu Nilam kian pecah, hidungnya tersumbat, dengan napas yang tersenggal-senggal Bu Nilam berkata, “Tadi…. Tadi Rahelsa kejang-kejang pak… Ibuk takut terjadi apa-apa dengan putri semata wayang kita…”

Pak Bagas memeluk istrinya, ia menyandarkan kepala istrinya di dadanya. Meskipun perasaannya tak ubah seperti sang istri, bia berusaha kuat untuk tidak terisak. Pak Bagas menggigit bibir bawahnya, agar air mata yang ia bendung tidak tumpah keluar.

-Di rumah Furqon-

Furqon membuka pintu setelah ia melihat motor pangeran memasuki halaman rumah.

“Fur, pagar depan tidak kamu kunci?” tanya Pangeran sambil menunjuk kearah pagar.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status