Kode Prosa Aisha

Kode Prosa Aisha

last updateLast Updated : 2021-07-27
By:  D. Ardhio PrantokoOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
20 ratings. 20 reviews
15Chapters
1.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Filan pemilik Harlen Caffe. Baru semalam dia menikah, dikabarkan istrinya dibawa komplotan pria dengan mobil. Dengan beberapa petunjuk didapat, Filan bergerak menuju rumah Jeral Dominarto sang Bos FMB yang membawa istrinya. Filan tak punya pilihan selain menebus kebebasan istrinya dengan uang 500 juta, yang harus dia peroleh dalam batas waktu 14 hari. Keesokannya Nester Freuderin datang dengan maksud membeli tempat usaha Filan. Kesepakatan ditentukam lewat duel masak. Filan kalah dan terpaksa harus menjual Harlen Caffe dengan harga murah. Padahal tanah dan bangunan itu milik pamannya yang Filan sewa. Nester mengabarkan selama ini Aisha—mentor gastronomi Filan—telah lama sakit dengan biaya perawatan dalam tanggungannya. Tiga belas hari lagi Aisha akan menjalani operasi terakhir, dengan syarat Filan harus menyerahkan resep pamungkas Aisha yang pernah diberikan kepada dirinya. Filan tidak bisa dengan mudah memberikannya karena resep itu masih menjadi misteri dalam bentuk Kode Prosa. Nester memberi sisa waktu menjelang operasi Aisha kepada Filan supaya bentuk asli Kode Prosa Aisha berhasil diselesaikan. Akankah Filan berhasil menebus kebebasan Lila, mengembalikan kepercayaan pamannya, sekaligus menolong nyawa Aisha? Ataukah kemustahilan besar telah menentukan hasil akhirnya sejak awal?

View More

Chapter 1

Prolog

Dua jenis bunyi ketukan digital saling bersusulan sewaktu gelombang lengkungan-lengkungan garis bergerak  pada sebuah layar monitor. Dua bunyi yang paling jelas dalam ruangan di mana seorang perempuan terbaring di atas ranjang matras hitam. Ruangan itu tidak berbagi setiap unsur udaranya dengan perempuan yang mengenakan stelan piyama pasien, karena napasnya tersabung lewat masker oksigen. Kedua kelopak matanya membuka perlahan. Blur segera menghilang dari arah pandangannya, sehingga langit-langit dengan plafon putih dapat ia lihat jelas. 

Pandangannya mulai memindai ke kiri, mendapati peralatan dan teknologi medis seperti sedang mengucapkan “hallo!” padanya. Lalu bergeming ke kanan, mendapati sesesok postur pria sedang duduk di dekatnya.

"Good morning, Aisha!” sapa pria itu yang rambut pirangnya panjang diikat ke belakang. 

“Good moring, Nester! So now is morning? I am not getting up late,” jawab Aisha yang Nester dengar meski suaranya terhalang benda dari plastik tebal yang transparan. “Oh, this shit mask make my nose like an elephant’s trunk—Oh, masker sialan ini bikin hidungku seperti belalai gajah.” Menurunkan masker oksigen ke sebetas lehernya.

“Knowing reduce your remaining life—Sengaja mengurangi sisa umurmu?”

“Not a problem. What do you want, of course, from me—Apa yang kamu mau, tentunya, dariku?”

“Are you feeling well right now—Apa kamu merasa baikan saat ini?”

“I am not  feeling well every deal with you—Aku enggak pernah merasa baik setiap berurusan denganmu.”

Nester tersenyum tipis. “What I am so bad—Apa aku segitu jahat?”

“Just so cruel to me, always—Hanya kejam padaku, selalu.”

“So unfair. I care with your well, always—Sungguh tidak adil. Aku peduli dengan kesehatanmu, selalu.”

“Not my well. Everything is for your bussiness, whatever the way—Bukan kesehatanku. Segalanya tentang bisnismu, apa pun jalannya,” tersenyum ironis, “I am right—Aku benar, kan?”

Senyum Nester membalas dengam rasa yang sama.

“But I am still sleepy. Need a rest little longer. Without this trunk—Tapi aku masih ngantuk. Perlu istirahat lebih lama. Tanpa belalai ini.” Berbaring memunggungi Nester.

“I will try for you needs. But please let me beg you to finish your best recipe—Aku akan berusaha untuk semua keperluammu. Tapi bantu aku supaya kau menyelesaikan resep terbaikmu.”

“If not?”

“I dont decide. Several possibilities could happen—Aku tidak memutuskan. Beberapa kemungkinan bisa terjadi.”

“So let me guess—Biar aku tebak.” Aisha duduk dengan tetap melunjurkan kaki.

“But, I dont need to tell you what it is—Tapi, aku enggak perlu mengangatakannya padamu apa itu.” Menatap Nester dengan lekat.

“Your nose is bleeding—Hidungmu berdarah.” Tangan kanan Nester bergerak cepat mengeluarkan sapu tangan dari balik jasnya yang berwarna abu-abu. Mengelap darah itu yang turun sampai ke dagu Aisha, “I am sorry.”

“Thank you so much,” mengelap area bibir dengan tangan kirinya, “If you really really really want taking over my best work. I wrote it down and gave it to my Indonesian friend. The Harlen Caffe owner. Batam.—Kalau kamu benar benar benar ingin mengambil alih karya terbaikku. Aku pernah menuliskannya dan memberikan itu kepada teman Indonesiaku. Pemilik Harlen Caffe. Batam.”

Sejenak Nester terdiam, merenungkan sekilas. “Why?”

“Let me know how worthy you get it besides him—Aku ingin tahu seberapa pantas kau mendapatkannya selain dia.”

Nester mendapatkan makna senyum Aisha, menantang, membanggakan seseorang, optimis, cukup sampai itu saja.

Balasan yang tersampaikan lewat sepasang bibir maskulin itu tidak kalah positif dan terang dari Aisha.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Dian Apriria
Bagus banget ceritanya, Thor...ditunggu lanjutannya...
2021-09-17 20:16:02
0
user avatar
Alfianita
Bagus kak, lanjutkan
2021-07-28 14:04:34
1
user avatar
Natalie Bern
paling suka thriller. masuk rak deh
2021-07-27 18:22:17
1
user avatar
kimmy ara
Aq suka......
2021-07-25 16:14:13
1
user avatar
Shazfa
Semangat Kaka.. ditunggu cerita selanjutnya..
2021-07-21 10:45:48
1
user avatar
Ervin Warda
ceritanya keren. semangat nulisnya, kakak
2021-07-21 10:20:14
1
user avatar
Penulis Lepas
Wah mantap nih 😋
2021-07-21 09:53:08
1
user avatar
Noona R
Suka diksinya, kaya novel terjemahan:)
2021-06-27 20:28:13
1
user avatar
dimasnurazizz
Bagus ceritanya.
2021-06-17 16:05:34
1
user avatar
Yuniiro
Penasarann sama kelanjutannyaa
2021-06-17 08:52:42
1
user avatar
Susan S
Nggak aneh sih kalau cerita manusia satu ini selalu bikin baper. Emang daebak dia mah. Tapi yang nggak nyangka dia nulis temanya masak-masak gini. Biasanya kan tentang basket. Wkwkwk. Tapi di banding ceritanya yang lain, kode prosa aisha ini yang paling nendang menurutku.
2021-06-17 08:00:00
1
user avatar
Bunga Rindiani Firdaus
Kerennnn. Suka nih sama yang masak-masak.
2021-06-17 06:06:20
1
user avatar
Pena Merah
Keren kak.... Semangat berkarya ☺️
2021-06-16 21:42:49
1
user avatar
Ega Candra
Bagus ceritanya.
2021-06-16 20:40:34
1
user avatar
Nhu Sorenda
Lanjut ka... Penasaran🔥🔥🔥
2021-06-16 19:00:20
1
  • 1
  • 2
15 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status