Share

Bab 10

Telepon masuk kembali. Namun, itu dari Tante Lira. Sebenarnya sudah malas ngeladeninnya tapi kalau tidak aku angkat dia nanti chat panjang lebar.

"Hallo, Tante."

"Hallo, Raya. Kamu di mana?"

"Di rumah, ada apa?"

"Ini loh, barusan Tante ada yang hubungi. Si Murni punya pinjaman online, teleponnya nggak aktif jadi nelepon ke Tante."

"Jangan diladeni, kan dulu aku pernah kejebak pinjaman online. Meskipun nggak banyak, Tante juga kena telepon, kan?" Aku mencoba mengingat kenangan suram masa lalu.

"Loh Tante nelepon kamu untuk ingatkan waktu itu kamu kena begini Murni bicarakan kamu ke mana saja. Itu karma buat dia, Raya." Aku jadi makin malas bahas apapun pada Tante Lira. Semua ia bicarakan dengan orang lain. Malah disampaikan lagi padaku, bikin sakit hati saja.

Daripada ia bicara panjang lebar dan aku jadi kesal, lebih baik aku sudahi saja pembicaraan ini.

"Tante, udahan dulu ya. Aku mau masak," ucapku pamit.

"Yah, ya sudah. Kamu jangan bilang tahu dari Tante ya!" pesannya. Selalu ia tek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status