Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang

Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang

Oleh:  MeowMoe  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
43 Peringkat
107Bab
8.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jessica Wright, seorang aktris papan atas yang mati dibunuh tunangannya setelah memergoki tunangannya berselingkuh, dihidupkan kembali oleh Dewa dalam tubuh Anna Briel —aktris pendatang baru yang tewas bunuh diri di malam yang sama dengan hari kematian Jessica. Setelah bertukar nasib dan menjalani kehidupan yang sangat sengsara dalam kemiskinannya sebagai Anna, tentu membuat Jessica yang terbiasa hidup mewah kini merasa hidup bagaikan di neraka. Bukannya bisa fokus membalas dendam, ia malah disibukkan dengan kesulitan hidup sebagai aktris papan bawah miskin yang tertindas. Sebagai jalan pintas untuk mendapat kemudahan dalam karirnya, Jessica akhirnya membuat kesepakatan dengan Elvin Wright —saudara angkat yang sebenarnya sangat dibencinya—, untuk menikah di bawah sebuah perjanjian rahasia yang dapat menguntungkan keduanya.

Lihat lebih banyak
Kehidupan Terbalik sang Aktris Kondang Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Dwi Risda
di tunggu lanjutannya kak. lagi seru2nya
2024-04-29 10:32:12
10
user avatar
Baniati Hara
semangat up tiap hari kak meow
2024-03-25 17:30:36
18
user avatar
Garfield
semangat update thor bagus banget dan seru ceritanya
2024-03-25 13:12:10
14
user avatar
Calisa
bagus bamgeeeetttt semangat up nya kak meow
2024-03-22 19:55:49
17
user avatar
MeowMoe
hallo readers, terimakasih ya yg sudah setia membaca novel ini dan yang rajin kasih vote juga berkomentar. maaf ga bisa balas komentarnya satu-satu (ga bisa balas dari laptop krn lbh sering online di laptop). Yg pasti author selalu baca komentarnya. thanks ya buat semangatnya. \(^0^)/
2024-03-12 17:10:54
20
user avatar
Sindar Pratiwi
seru sekali jalan ceritanya. semangat thor di tunggu updatenya setiap hari
2024-03-10 15:56:59
20
user avatar
sansa m
makin kesini makin seru, up yg banyak dong thor
2024-03-10 15:14:25
16
user avatar
Jeany Xin
semakin seru, yg semangat up nya kak
2024-02-28 04:27:48
11
user avatar
PurpleGreen
suka ceritanya..... up yg banyak dong tiap hr thor
2024-02-26 02:03:31
13
user avatar
Royale Club
sering2 update thor
2024-02-22 16:24:47
11
user avatar
Baniati Hara
bagussssss bangeeeeeettt
2024-02-22 15:59:17
13
user avatar
ginamia carissa
update yg banyak kk
2024-02-22 15:26:09
8
user avatar
Calisa
d tggu lanjutannya kk
2024-02-21 21:06:46
9
user avatar
Bimo Nurhadi
up terus thor bagus ceritanya
2024-02-14 20:28:29
12
user avatar
Hi5
seru. semangat up thor
2024-02-14 04:07:33
5
  • 1
  • 2
  • 3
107 Bab
Bab 1 - Hidup Dalam Tubuh Anna Briel
“Dan… Pemenang aktris terbaik tahun ini jatuh kepada…,” MC menjeda kalimatnya untuk menciptakan suasana tegang di antara semua tamu undangan yang hadir, terutama untuk empat dari lima nominator yang sedang menyimak dengan serius apa yang MC ucapkan.Dua dari empat nominator yang hadir di sana tampak terdiam karena tegang, berharap nama merekalah yang akan keluar sebagai pemenangnya. Sementara dua lainnya terlihat cukup tenang karena mereka —dan hampir semua tamu undangan yang hadir— sebenarnya sudah bisa menebak siapa yang akan memenangkan penghargaan tersebut. Lalu, sesuai dengan apa yang ada dalam benak kedua aktris itu, sebuah nama yang sudah selama beberapa tahun belakangan selalu menyabet penghargaan paling prestisius itulah yang dikumandangkan dengan penuh semangat oleh sang MC. “Jessica Wright…!” Seru MC, yang langsung disambut dengan riuh tepuk tangan seluruh orang yang hadir dalam acara bergengsi itu. Semua orang berdiri dan bertepuk tangan, namun tidak dengan ekspresi bah
Baca selengkapnya
Bab 2 - Pria Yang Paling Dibenci
Setelah membulatkan tekad untuk membalas apa yang sudah tunangannya lakukan pada dirinya dan Anna, Jessica yang sudah selama dua hari ini memikirkan cara untuk dapat kembali ke tubuhnya berniat untuk pergi ke ruangan lain di mana tubuh aslinya berada. Ia menebak, jika jiwanya telah berpindah ke dalam tubuh Anna, maka jiwa Anna pastilah sedang berada di dalam tubuhnya juga.Jika ingin balas dendam, dia harus mendapatkan tubuh aslinya terlebih dahulu karena dengan dirinya sendirilah ia akan memiliki sumberdaya untuk bisa menghancurkan kehidupan tunangannya, yang ia tahu memiliki dukungan dari banyak orang kuat yang berada di belakangnya. Seperti cara tubuh mereka tertukar, Jessica menebak jika dia dan Anna akan bisa kembali ke tubuh mereka masing-masing jika keduanya mati sekali lagi. “Aku tinggal menusuk jantung dari tubuh asliku, lalu aku akan melakukan bunuh diri setelahnya. Dengan begitu jiwa kami akan kembali lagi ke tubuh kami sendiri, kan?” pikirnya. Cara sederhana itulah yan
Baca selengkapnya
Bab 3 - Elvin Wright
‘Untuk apa si brengsek ini datang ke sini?’ Bagi orang lain, sudah pasti akan terlihat normal jika Elvin Wright datang mengunjungi Jessica Wright yang merupakan anak kandung dari mendiang kedua orang tua angkatnya itu. Tapi tidak bagi Jessica dan keluarga besar Wright yang tahu tentang perselisihan di antara keduanya. Di mata mereka, kedua saudara angkat itu bagai musuh yang tidak akan pernah bisa didamaikan, apapun keadaannya. Elvin ingin mengulang pertanyaan yang sama untuk ketiga kalinya, namun mengurungkan niatnya setelah melihat cara Anna menatapnya. Walau mata bulat Anna sangat berbeda jauh dengan mata upturned milik Jessica —yang selalu membuatnya kesal saat mendapat tatapan tajam dari adik angkatnya itu—, namun sorot mata dan cara gadis bertubuh mungil itu menatap padanya membuat Elvin merasa jika ia seperti sedang berhadapan langsung dengan Jessica, terutama saat gadis berambut hitam sepinggang itu mulai berbicara. “Menyingkir dari hadapanku!” Elvin menyingkir dengan refl
Baca selengkapnya
Bab 4 - Sang Dewa
Zlarrrrr…!!!Suara dari sambaran petir —yang terdengar sangat nyaring saat menyambar dan menghancurkan seluruh dinding ruangan— menghentikan keributan di antara mereka.Jessica yang awalnya mengira jika sebuah bom telah jatuh ke rumah sakit itu, hendak melarikan diri tapi tidak dapat menggerakkan tubuhnya sama sekali hingga sempat mengira jika dirinya ikut meledak dan mati bersama dengan ledakan tadi.Ia mengira jika hanya rohnya sajalah yang tersisa dan hidup dengan melayang-layang di udara, —setelah melihat jika lantai yang dipijaknya juga ikut hancur lebur oleh sambaran petir barusan.Saat debu dari ledakan mulai menyusut, Jessica melihat puing-puing dari ruangan yang telah hancur, juga melayang-layang di udara seperti dirinya. Karena itulah dugaan jika tubuh Anna yang menampung rohnya telah hancur, juga semakin kuat.Tapi saat debu dari ledakan sudah hampir menghilang sepenuhnya, Jessica akhirnya melihat tubuh Elvin yang masih tetap utuh sedang melayang-layang di hadapannya. Tubuh
Baca selengkapnya
Bab 5 - Cara Untuk Kembali
“Apa kau tidak pernah merasa kalau dirimu itu terlalu angkuh dan suka bersikap seenaknya?” Dewa memulai pembicaraan mereka lagi dengan mengajukan sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang tentu saja langsung dibantah Jessica, “Aku angkuh? Bagaimana kau bisa menyimpulkan tentang diriku dengan seenaknya saja?” “Karena aku adalah Dewa. Aku bisa tahu dan melihat apa yang sudah kau lakukan sepanjang hidupmu, dan itu membuatku muak.” “Hah? Muak? Apa itu sebuah kejahatan? Aku hanya bersikap sesuai dengan apa yang kuinginkan dan sesuai dengan keadaan yang terjadi di sekitarku. Apa kau ingin agar aku bersikap palsu seperti sedang berperan dalam sebuah film?” bantah Jessica. “Kau berani membantah Dewa? Kalau kau bisa menahan diri, kau pikir Anna Briel akan mengakhiri hidupnya?” “...” “Kau menyadarinya?” “Hah? Siapa yang menyadarinya? Bukankah kau ingin agar aku tidak membantahmu? Kalau Dewa berkata seperti itu, apa aku punya hak untuk membantah lagi?” “...” “Betul, kan?” “...Sudahlah…,” ucap
Baca selengkapnya
Bab 6 - Sherly Briel
“Anna! Apa yang ingin kau lakukan? Kau ingin melompat ke bawah sana? Jangan bodoh!” seru Jessica memanggil Anna yang sedang memanjat pagar balkonnya. Tidak mendapat jawaban dari remaja itu, terutama setelah melihat Anna sudah berhasil duduk di atas pagar balkon, Jessica yang saat itu sedang memiting Joseph Thiago —tunangannya— setelah berhasil memenangkan perkelahian di antara mereka, mau tidak mau melepaskan apitan tangannya dari leher Joseph dan berlari dengan tergesa untuk menarik Anna turun dari sana. Ia menebak, Anna yang tampak putus asa itu berniat untuk bunuh diri dengan melompat dari atas pagar ke sisi luar balkon. Jessica memang selalu merasa kesal pada Anna tiap kali melihat akting buruknya dalam semua kesempatan casting yang perusahaan mereka berikan. Ia juga sangat marah setelah melihat Joseph merangkul Anna di atas ranjangnya. Tapi dia juga tidak ingin Anna sampai mengakhiri hidupnya karena semua hal itu. Jessica sebenarnya sangat menyayangi Anna yang dianggapnya mem
Baca selengkapnya
Bab 7 - Memulai Hidup Sebagai Anna Briel
Di sebuah gedung 20 lantai… Elvin Wright duduk di belakang meja kerjanya, membiarkan komputer menyala sementara ia termenung saat mengenang kembali akan kejadian aneh yang dialaminya di ruang perawatan Jessica Wright —adik angkatnya— yang sedang terbaring koma. Sikap dan cara berbicara remaja bernama Anna Briel yang sempat berdebat dengannya disana —sebelum akhirnya kejang-kejang dan jatuh pingsan— membuat konsentrasinya dalam bekerja menurun selama beberapa jam belakangan ini. Elvin bahkan masih duduk termenung di kantornya walau hampir seluruh karyawan di kantor itu telah pulang. “Kakek juga merasakan sesuatu yang janggal dari dirinya, kan?” pikir Elvin, mengingat Norman Wright yang biasanya tidak pernah tertarik berinteraksi apalagi berhubungan dengan orang asing —kecuali sedang bertransaksi bisnis— malah meminta untuk tetap tinggal untuk melihat kondisi Anna sementara ia kembali ke kantornya. Saat itu Norman Wright sebenarnya berada tepat di belakang Elvin ketika mereka memergo
Baca selengkapnya
Bab 8 - Kehidupan Miskin Keluarga Briel
Karena sudah menjadi kebiasaan sejak masih berada di tubuh aslinya, Jessica —yang mulai saat ini akan disebut sebagai Anna— terbangun sebelum fajar menyingsing. Saat itu masih pukul 4 pagi dan dia tidak melihat Sherly lagi di sampingnya. “Dia bangun lebih pagi dariku?” Saat ia sedang bertanya-tanya, ingatan Anna muncul begitu saja dalam benaknya —seperti biasanya—, menggambarkan rutinitas Sherly yang memang sudah terbiasa bangun di pagi hari untuk pergi bekerja sambilan dan baru akan kembali lagi pada pukul 5.30. “Dia bekerja sebagai penyapu jalan setiap pagi? Astaga, apa dia tidak akan terkena masalah karena bekerja seperti itu di bawah umur?” Ingatan berikutnya adalah ingatan mengenai kebiasaan Anna. Di pagi hari, Anna biasanya akan mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak untuk sarapannya, sarapan ayahnya, juga sarapan Sherly. Sementara ibunya —sama seperti Sherly— sudah berangkat sejak jam 4 pagi untuk bekerja sebagai pembantu di beberapa rumah tangga. “Jadi
Baca selengkapnya
Bab 9 - Bertemu Perundung Di Sekolah
“Astaga! Bikin kaget saja!” umpat Anna kesal, melihat Dewa yang menghukumnya itu sudah berdiri di depan pintu rumah. “Mau pergi ke mana sepagi ini? Bukannya kau harus pergi ke sekolah?” “Kau sendiri, apa yang kau lakukan sepagi ini di depan rumah orang? Apa kau tidak sibuk? Bukannya kau Dewa?” Anna yang merasa kesal setelah dikejutkan sang Dewa, balik bertanya dengan tatapan marah. “Kau tidak berhak mengetahui pekerjaanku.” “Kau juga tidak ber— Aaaaaahhhhh…! Kau f**k! Aaaaaaahhhh…” Anna merasakan sengatan listrik kecil di dalam tubuhnya tiap kali berniat berbicara kasar pada sang Dewa. Tahu penyebabnya, ia pun dengan sangat terpaksa menahan diri untuk tidak mengucapkan kalimat kasar lagi walau sebenarnya sangat ingin menghamburkan semua kalimat kasar yang ada dalam benaknya pada sosok yang sangat dibencinya itu. “Masih berani berbicara kasar padaku?” “...T-tidak.” “Cuma itu?” “Apa lagi yang harus kukatakan?!” “Belajarlah meminta maaf jika kau sudah melakukan kesalahan.” “Sal
Baca selengkapnya
Bab 10 - Anna Yang Berbeda
Tidak seperti yang Silvia inginkan, Anna justru tertawa terkekeh. Ekspresi cerah dan tenangnya masih tidak berubah. “Kau menanyakan pertanyaan aneh. Sekarang aku akan bertanya padamu. Kalau aku diam dan tidak menganggapimu yang sedang berbicara padaku, apa kau tidak akan marah? Bukankah itu tidak sopan?” “Kau—” “Kalau aku salah, tolong katakan di mana kesalahanku. Ayo kita membahasnya baik-baik.” Merasa jika Anna sedang membuatnya terlihat bodoh, Silvia yang tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini sepanjang hidupnya, secara refleks maju mendekat, berniat untuk menyerang Anna secara fisik. “Duduk semua. Kelas akan segera dimulai.” Suara berat seorang pria menghentikan niat Silvia, juga anggota gengnya yang sudah merapat mengelilingi Anna di sekitar mejanya. Pria berusia akhir 30an itu, yang merupakan guru kelas pagi mereka, kemudian menatap ke arah kerumunan di mana Silvia dan para gengnya sedang mengepung meja Anna, lalu mengernyitkan alis dan menegur mereka, “Apa yang kal
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status