Share

Bab 14

POV Murni

Setelah selesai bicara pada ibu di kampung, Mas Aldi menanyakan apakah aku masih ada simpanan uang. Boro-boro simpanan. Kemarin saat ia sedang isolasi mandiri saja aku dikirim kebutuhan pokok oleh mama dan Raya.

"Dek, punya uang simpanan, nggak?" tanyanya.

"Boro-boro, Mas. Aku nggak punya apa-apa sekarang. Perhiasan juga nggak ada," sahutku.

"Bapak dirawat juga, Dek. Pusing aku," keluhnya.

Aku tersentak kaget, begitu berat beban ini. Ada saja masalah yang menimpa kami berdua.

"Aku bingung juga, Mas. Nggak enak dengan Raya juga yang sudah banyak membantu."

"Dulu dia juga minta bantuan kita, Dek." Aku terdiam.

"Kalau kata Mama, jika kita membantu orang lain dengan mengharapkan pamrih, itu tidak akan berkah dan timbulnya nggak ikhlas."

Mas Aldi terdiam, aku tak ada niat menyakiti hatinya. Namun, aku tersadar bahwa sifatnya Mas Aldi yang suka ungkit-ungkit membuatku kebawa dengan sifatnya.

"Apa ini balasan untuk kita, ya, Dek? Sering ungkit-ungkit apa yang kita berikan bahkan h
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status