Share

BAB 33-RADIO

Malam semakin larut di Kampung Sepuh yang sangat sunyi dan sepi ini, semuanya gelap gulita. Yang ada hanyalah tiga buah lampu minyak yang di tempel di dalam warung dan di depan warung, sinarnya yang berwarna kuning kemerah-merahan membuat suasana semakin sunyi dan sepi pada malam itu.

Tidak ada satu pun warga kampung yang kini tidur di dalam rumah-rumah mereka pada malam ini, karena semuanya berangkat ke kampung sebelah untuk menghadiri acara hajatan dengan berbagai pertunjukan yang digelar sepanjang malam.

Samar-samar terdengar sebuah gamelan dan calung untuk pengiring pertunjukan yang terdengar olehku, suara yang terdengar sangat jauh hingga sampai ke Kampung Sepuh. Mencoba menarik semua masyarakat dengan suaranya yang khas, agar datang dan menonton pertunjukan itu sepanjang malam.

Aku kini sedang membuka tutup dari termos air panas di ruangan belakang. Sebuah ruangan yang menjadi gudang sekaligus dapur dan kamar mandi kecil untuk mencuci mangkuk dan gelas-

pujangga manik

Mungkin bagi sebagian pembaca tau dan hapal dongeng Wa Kepoh dongeng yang terkenal di tahun 80-90 an di daerah jawa barat jadi serasa nostalgia dulu waktu berumur 3-5 tahunan, suka dengerin cerita ini sama Bapak di dalam rumah di temani dengan singkong dan jagung rebus. karena dulu ga punya TV jadi cuman radio satu-satunya hiburan hehe Vote dan komen ya agar saya selalu semangat upload bab terbaru setiap harinya ya terima kasih

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status