Share

BAB 45-TERBANGUN

Sinar matahari yang muncul dengan malu-malu di belakang Gunung Sepuh kini terlihat secara perlahan, mencoba mengusir bintang dan bulan yang masih setia menyinari kampung meskipun sinarnya yang redup secara perlahan-lahan tertutup oleh sinar yang hangat dari matahari itu.

Cuaca dingin yang menusuk kulit, secara perlahan digantikan oleh rasa hangat yang membuat semua orang bersemangat untuk menghadapi hari ini dengan segala aktivitas di dalamnya.

Ayam, ayam berkokok dan saling bersahutan, kambing dan sapi kini ikut bersuara untuk menyambut pagi. Juga burung-burung yang baru saja keluar dari sangkarnya kini mengeluarkan suara merdu untuk menyambut pagi.

Indah dan menenangkan, itu adalah kalimat pertama bagi siapa saja yang baru pertama kali melihat suasana pagi hari di Kampung Sepuh. Karena selain aktivitas para warga yang hilir mudik di setiap paginya, juga suara-suara hewan yang menyambut pagi di Kampung Sepuh ini membuat terpana bagi siapa pun yang melihatnya.

Aku yang masih terbar
pujangga manik

Ada pertanyaan : kenapa cerita yang saya buat tidak memasukan unsur agama sekalipun saya jawab disini ya : karena , saya ingin pembacanya lebih universal dan tidak memandang agama manapun, jadi mohon maaf saya tidak memasuki unsur agama di semua cerita yang aku tulis tetap support ya vote dan komen anda adalah obat penyemangat buatku terima kasih

| 1
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status