Chang Wu melambai pada keduanya lalu melanjutkan langkah kakinya ke tujuan. Saat dua penjaga melihat Chang Wu pergi, mata mereka tidak bisa untuk tidak kagum. Punggung Chang WU terlihat tegak tapi mereka semua tahu apa yang telah dikorbankan oleh Chang Wu demi kekuatan yang dia dapatkan sekarang. Dan dia juga termasuk sebagai pria yang selalu memegang kata-katanya sendiri, pria yang menjadi salah satu panutan dari istana langit. “Menurutmu sampai mana batas kita istana langit ini?” “Hm.. Itu tergantung pada penguasa kita. Jika mungkin, kita bisa berdiri di dunia tingkat menengah,” jawab teman si penjaga sambil berharap dapat melihat hari kejayaan istana langit itu. Tapi dia juga tahu kalau dirinya sendiri memiliki batas juga karena itulah dia tidak terlalu berharap tentang kehidupannya. Dia hanya berharap masih dapat berguna bagi tempat yang telah membuatnya memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.“Sudah! Mari kita lanjutkan tugas saja,” Ucap pria itu pada akhirnya
“Tch! Seperti itu saja harus dipikirkan. Membantu tidak berarti dia harus membalas kita bukan? Ayo! Aku saja yang memberikan pill itu padanya,” Du Li tanpa pikir mengambil pill di tangan Zai Yu Lalu berjalan mendekat ke pria muda itu. Tatapannya pada pria itu masih tampak kesal tapi dia tidak terlalu memikirkannya, dia langsung jongkok dan membuka mulut pria yang sekarat itu. Memasukan paksa pill dan menutup mulutnya agar pill itu berhasil di lahap oleh pria muda itu di bawah tatapan Long Chen serta dua lainnya yang menatap tercengang.“Sial, kamu harus bangun secepatnya dan membalas budi kami. Jika tidak aku pasti akan membuatmu sekarat lagi, mengerti?” Ucap Du Li memegang dagu pria yang tidak lain adalah Chang Wu lalu menepuk-nepuk pipinya dengan sedikit keras. BAAAAMMM!“Ah! Apa yang kalian lakukan?” Tanya Du Li yang kepalanya tiba-tiba di pukuli oleh Long Chen, Zai Yu dan Huo Lo.“Kami yang seharusnya bertanya kepadamu! Apa yang kamu lakukan pada anak ini?” Tanya ketiganya secara
"Achu!!!" Long Chen yang sedang berjalan dengan pangeran mahkota tiba-tiba bersin. "Eh? Tumben sekali?" Ucap pangeran mahkota terkejut mendengar Long Chen bersin di sampingnya."Ah! Tidak apa-apa kakak. Hanya terkena flu ringan saja," jawab Long Chen menggosok hidungnya. "Yah, kalau begitu baiklah. Adik, kenapa kita tidak jadi mencari kakakmu? Malah sebaliknya kita bertemu dengan putri Du?" Tanya Pangeran mahkota tiba-tiba bingung dengan perubahan rencana Long Chen yang tiba-tiba itu."Yah, aku ingin tahu saja apakah putri Du dalam keadaan baik sekarang atau tidak.""Eh? Apa kamu menyukai putri Du?" Pertanyaan pangeran bukan tanpa alasan, dia yang mendengar jawaban Long Chen pasti akan berpikiran sama dengan orang lain. "Bukan begitu kak. Penyakit putri Du yang aku maksud kak, mengerti?" Long Chen tidak tertarik dengan putri Du, ia hanya tertarik asal dari qi hitam yang ada di dalam tubuh putri Du itu sendiri. Untuk perasaan, Long Chen benar-benar tidak tertarik meskipun wajah putr
"En.. Aku mengatakan kalau ada tamu yang akan datang lalu adik menjawab tidak. Jadi, aku kembali kesini lagi karena tidak mau memaksa adik untuk datang." Mendengar jawaban dari adik kelimanya, senyuman dari pangeran mahkota menjadi aneh, bagaimana bisa adik perempuannya akan tahu kalau pangeran kerajaan Chen akan datang kesini bila adiknya hanya tahu kalau itu adalah tamu? Cara adik kelimanya memberikan informasi benar-benar membuat orang lain salah paham."Ayolah, seharusnya kamu bilang kalau yang datang itu pangeran ketiga. Dengan seperti itu dia pasti akan keluar langsung. Kenapa malah bilang hanya tamu yang datang? Adikku yang bodoh," tegur pangeran mahkota kepada adik kelimanya."Ah! Kalau begitu aku telah salah begitu kak? Baiklah, aku akan memanggilnya kembali," pangeran kelima segera putar balik dan langsung kembali untuk memanggil putri Du. "Huf.. sudahlah! Biar aku saja yang menyambut mereka," ucap Pangeran mahkota berjalan keluar dari rumah itu. Saat dia keluar, Long Chen
Ditambah dengan kekuatan Long Chen sendiri yang bahkan dia tidak tahu batasnya itu, hanya orang bodoh yang berani melawan kerajaan Chen tanpa ahli seperti Long Chen sebagai tangan kanan. "Kerajaan Chen, sampai mana kalian akan tumbuh? Aku ingin melihatnya sendiri," ucap pangeran mahkota yang entah kenapa tidak seperti dirinya di depan orang lain. Long Chen yang berjalan dengan pangeran mahkota tiba-tiba terkejut saat kembali dan menemukan seorang wanita dengan pedang tergantung di pinggangnya menunggu mereka di depan gerbang. Tatapan wanita itu tampak kesal saat melihat kakak pertamanya, Long Chen segera mengambil langkah mundur saat melihat wanita yang tidak lain adalah tunangan dari kakak pertamanya itu."Kenapa dia ada disini?" Tanya pangeran kepada penjaga yang berdiri di sampingnya."En, aku tidak tahu pangeran. Tapi dia tiba-tiba datang ke istana mencari ratu lalu..Lalu… dia mencari mu dan saat dua penjaga aula memberitahu kalau kamu pergi dengan pangeran ketiga, dia memutuska
"Tidak…! Tolong aku, sakit! Tolong lepaskan aku!" Teriak seorang pria yang di rantai. Pria itu sudah bukan lagi seperti manusia, wajahnya, tangan, kaki serta tubuhnya bukan lagi manusia karena sudah membesar seperti balon. Di sebelah pria itu ada lagi sosok wanita yang kaki serta tangannya diikat dengan keadaan di tarik dan tubuh telanjang. Wanita itu tampak tidak ada ekspresi, mata yang hanya melihat ke langit-langit membuktikan kalau dia telah disiksa hingga tidak lagi dapat mengekspresikan rasa sakit yang dialaminya. Perut wanita itu juga tampak besar seperti sedang hamil, iya memang benar dia hamil dan anak dari dalam perutnya itu juga bukan anak manusia."Ahhh! Tidak! Tolong aku, aku tidak ingin mati, tolong! Ahhhhh!"BOOOOM…."Sial…Sial..! Bagaimana bisa gagal lagi?' tanya sosok pria dengan wajah menyeramkan dan memiliki satu tanduk di keningnya. Dia kesal dengan percobaannya gagal lagi, percobaannya yang entah keberapa masih meledak seperti percobaan sebelumnya. Tapi ada sediki
Mereka setuju, apa yang sekarang di depan mereka agak berbahaya daripada bentuk manusia iblis tersebut. Sekarang mereka harus mundur dan menunggu penguasa gerbang ketujuh datang untuk membantu mereka menghadapi iblis yang bertubuh besar ini."Mati kalian istana langit!" Teriak sang iblis dengan marah memukul ke arah pasukan istana langit.BOOMMM."Hei, tempat ini mungkin akan hancur jika dia memukulnya sekali lagi. Mari pergi saja dari sini," "Baik!"Semua assassin dari istana langit menghilang dengan cepat, saat pria besar melihat kalau istana langit telah menghilang. Dia sangat marah dan ingin mengejar mereka lagi tapi dia gagal karena tidak ada satupun qi atau jejak dari istana langit yang tertinggal."Arggggg!!! Istana langit, Yang Lin!!!!" Teriak raksasa itu dengan marah. Tampak dia sangat mengenal nama Yang Lin membuatnya jelas tahu siapa pria dari istana langit tersebut. "Aku pasti akan membunuhmu! Pasti!" Teriak pria iblis dengan marah mengingat Yang Lin.Swissh…Tidak jauh
Long Chen berhasil pergi sendiri tanpa ada kakaknya yang pergi, meski Long chen dekat dengan tunangan kakaknya itu tapi dirinya tidak ingin terlalu dekat. Karena kakaknya bisa dikatakan sedikit berbahaya tentu dalam artian terlalu menyayanginya. Long Chen berjalan ke taman dimana ia melihat sosok dua wanita tengah mengobrol bersama, satunya yang wajah serba tertutup tidak dapat melihat bagaimana bentuk wajahnya. Sedangkan yang lain adalah kakak dalam hati Long Chen sendiri, yang merawat serta membesarkannya penuh dengan kasih sayang.“Oh! Dia datang, lihatlah pria tampan yang dikelilingi oleh banyak wanita. Ah!! Sungguh pria tampan yang sangat diidamkan oleh wanita, membuat kakaknya sangat iri dengan calon adik iparku nanti,” Ucap Putri Chen yang jelas sedang merencanakan sesuatu dalam pikirannya. Long Chen telah menebak apa yang ingin dilakukan kakaknya tapi dia hanya bisa berpura-pura tidak tahu maksud dari perkataan dari kakaknya tersebut.“Apa maksud perkataan kakak itu? Aku ini h