Long Chen menatap pria paruh baya itu tanpa bergerak dari tempatnya. Tapi, bawahan Long Chen sudah mengeluarkan senjata mereka dan berdiri di depan Long Chen. Meski lawan mereka mungkin jauh lebih kuat, tapi mereka tampak tidak takut atau mau mundur dari posisi mereka."Kalian telah dibawa oleh penguasa kesini. Jadi dia percaya dengan kalian, tapi melihat sikapmu yang seperti ini membuatku berpikir kalau kamu ingin bertarung dengan kami," ucap wanita yang menggunakan pakaian yang lebih terbuka dari Li Wei maupun Putri Jin."Ho? Apa kamu yakin? Bocah! Sepertinya kamu benar-benar bisa menyembunyikan identitasmu, jika aku tidak salah kamu harusnya berasal dari dunia tengah bukan?" Tanya Pria itu dengan serius."Aku bukan berasal dari tempat kalian ataupun dunia atas. Aku Chen Long anak dari raja dan ratu Kerajaan Chen, aku tidak kenal dengan kalian dan juga orang di belakang kalian.""Lalu untuk apa kamu membawa nonaku kesini?" Tanya Pria itu sekali lagi."Aku hanya ingin dia dan kamu ta
"Penguasa, sebenarnya tidak ada masalah yang terjadi di atas. Sekarang kita berkembang dengan baik, hanya saja aku melapor pada anda karena adanya beberapa kekuatan di atas sana ingin bermain dengan dunia cahaya ini," Jawab Du Li pada Long Chen dengan sedikit sedih. Dia telah memeriksa semua hal yang ada di dunia tingkat menengah, hal yang terjadi sekarang adanya pertandingan dalam sekte besar di dunia tingkat menengah untuk membuktikan generasi muda terbaik mereka. Du Li kembali ingin memberitahu Long Chen dan ingin bertanya bagaimana cara menyelesaikan masalah yang akan menimpa dunia tingkat menengah ini."HM? Jadi nona Li, kenapa aku tidak mendengar ini darimu?" Tanya Long Chen menatap Li Wei dingin."Aku… Aku tidak tahu masalah ini, aku bukan berasal dari dunia itu. Pangeran, aku benar-benar tidak tahu."Li Wei langsung menjadi gugup saat mendengar hal tersebut. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana bisa dunia tingkat menengah tiba-tiba menjadi begitu brutal dengan menjadikan dunia
“Nona, bagimu apa kata hidup untuk dirimu sendiri?” Tanya Long Chen pada Li Wei.“Hidup? Sesuatu yang seharusnya kita syukuri dan kita nikmati bukan?” Li Wei dari dalam penutup wajahnya menatap Long Chen dengan rasa bingung. Baginya hidup adalah sesuatu anugrah yang seharusnya dia syukuri dan nikmati, tapi meskipun dia berasal dari keluarga serta sekte yang kuat. Hatinya tidak pernah meragukan ucapan keluarga serta gurunya, bagaimanapun mereka cultivator kuat di tempatnya dan telah hidup ribuan tahun. Hanya saja sekarang saat melihat Long Chen begitu dekat dengan binatang iblis membuatnya menyadari kalau dia terlalu berpandangan pendek. Dia terlalu dekat bermain dan tidak pernah keluar untuk melihat dunia yang sesungguhnya.“Apa kamu tahu kalau mereka hidup hanya untuk melihat dunia ini? Mereka hidup ingin tahu bagaimana dunia yang mereka tinggali ini dan mencari alasan tentang kehidupan mereka,” Ucap Long Chen dengan tenang menjelaskan kenapa semua makhluk di tempatnya hidup dan apa
Wajah Li Wei sangat malu, dia benar-benar tidak dapat paham kenapa tiba-tiba dia menjadi seperti sekarang. Padahal biasanya dia akan marah dan memukul pria yang berani melakukan hal yang sama dengan Long Chen lakukan padanya. Tapi, entah kenapa saat dengan Long Chen dia tidak dapat melakukannya. Malah dia lah yang menjadi malu karena apa yang dilakukan Long Chen."Huf, kenapa begitu Nona? Ini benar-benar membuatku sedikit sedih," Long Chen kembali duduk dan sedikit sedih karena tidak dapat melihat wajah Li Wei. Li Wei melihat wajah sedih Long Chen terdiam sesaat, tiba-tiba dia memiliki keinginan untuk melepas penutup wajahnya."Yah, itu tidak masalah untuk sekarang. Nona Li, apa kamu bisa menunggu sebentar disini?" Tanya Long Chen melihat Li Wei yang sudah terdiam karena memikirkan wajah kecewa Long Chen."Nona Li?" Panggil Long Chen lagi."Nona Li?""Eh? Iya, ada apa pangeran?" Tanya Li Wei terkejut dengan suara agak keras dari Long Chen."HM? Yah, bisakah kamu menunggu disini sebent
"Siapa?" Keduanya langsung waspada saat mendengar suara di langit itu."Aku? Kenapa kalian berdua begitu peduli?" Tanya Du Li yang muncul dengan berdiri di atas sebuah pedang. Tatapan Dua wanita menjadi waspada saat melihat Du Li yang muncul itu, mereka waspada karena Du Li berdiri di atas pedang terbang. Dan mereka berdua berpikir kalau Du Li adalah murid sekte pedang yang ikut melakukan hal yang sama dengan mereka."Hei, itu saudara senior dari sekte pedang. Apa kamu datang dengan tujuan sama dengan kami?" Karena Du Li menggunakan pedang sebagai alat terbangnya, wanita dari sekte iblis wanita berpikir dia berasal dari sekte pedang. Jadi mereka tidak sadar kalau Du Li datang untuk membuat mereka berdua menyesal karena turun ke dunia cahaya."Tidak! Aku bukan datang untuk bergabung dengan kalian," jawab Du Li santai."Hei lalu untuk apa?" Tanya Adik dari senior tersebut."Itu…."Swisshh…Saat itu, Du Li menghilang dan dalam sepersekian detik, Du Li muncul di belakang keduanya dan peda
“Dimana? Dimana dia? Kenapa aku tidak dapat merasakan kehadiran mereka lagi?” Pertanyaan muncul di kepala wanita tersebut. Hatinya semakin gelisah dan ketakutan setelah tidak dapat menemukan keberadaan dari adik seperguruannya itu, bahkan entah kenapa semakin dia ada disana semakin takut dirinya. “Maafkan aku, tapi sepertinya aku harus pergi melaporkan ini pada tetua. Selamat tinggal adik!” Ucap wanita itu yang telah bersiap berbalik dan kembali ke dunia atas. “Hei, mau kemana? Jangan menjadi kakak yang tidak bertanggung jawab, mari tinggal bersama adikmu disini,” Tiba-tiba saat dia akan terbang, sebuah tangan menahannya. Dia menoleh dan melihat sosok Du Li sudah berdiri di belakangnya. Hal yang lebih gila lagi, dia melihat adiknya yang tampak sudah sekarat di pegang oleh tangan kiri Du Li seperti membawa sebuah karung. "Kau… Kau.. bagaimana bisa?" Tanya wanita dengan terkejut."Hei, aku bisa melakukan apapun yang aku mau. Yah, kalian cukup kuat dengan sekelas abadi, hanya saja kal
Dia benar-benar tidak menyangka hanya demi menjilat salah satu kekuatan di atas sana, kerajaan Jin menjual manusia di dunia ini. Bahkan mereka berani bersiap untuk memulai perang dengan tiga kerajaan lain dan tidak hanya tiga kerajaan tapi mereka berencana untuk menggunakan seluruh manusia sebagai alat tawar menawar bagi kekuatan dunia atas. "Baiklah, sepertinya kamu ingin bicara. Akan aku buka penyumbat mulutmu," ucap Shen Yin'er membuka penyumbat mulut putri Jin."Kau! Wanita bau, lebih baik kamu lepaskan aku atau kamu akan tahu resikonya nanti saat senior seperguruanku datang ke dunia ini!" Ucap Putri Jin langsung mengancam Shen Yin'er. "Hei, apa kamu pikir aku takut dengan mereka? Ayo! Datang saja dan aku ingin lihat apakah mereka benar-benar hebat seperti yang aku dengar," Jawab Shen Yin'er dengan dingin. Dia takut? Tidak! Selama dia bersama Long Chen mana mungkin dia takut dengan mereka, bahkan bila ada dewa yang turun pun Shen Yin'er yakin Long Chen dapat mengatasinya."Kau s
"Hei, mainanku dulu masih ada bukan?" Tanya Du Li pada Shen Yin'er. Senyuman Shen Yin'er tiba-tiba menjadi canggung setelah mendengar pertanyaan dari saudaranya itu. Mainan? Hal itu disebut mainan olehnya? Tapi apa daya, bahkan tuannya mengatakan kalau hal itu adalah mainan yang sangat bagus. Karena itulah Du Li menyebutnya juga dengan mainan yang bagus, tapi menyebut mainan tidak cocok menurut Shen Yin'er. Lebih cocok disebut hal yang vulgar kata yang lebih cocok menurut Shen Yin'er. Shen Yin'er menganggukkan kepala sebagai kalau hal itu masih ada di istana langit."Bagus! Mari bawa dua wanita ini kesana dan menunjukannya pada putri Jin. Oiya, jika pria tua itu sangat menyukaimu, biarkan dia juga ikut bermain. Aku pikir kalau mainanku itu juga tertarik dengan pria paruh baya itu," ucap Du Li bersemangat. Putri Jin mendengar percakapan keduanya entah kenapa merasa merinding. Setelah melihat dua tubuh yang dalam keadaan setengah mati dan hidup, membuatnya tidak berani bicara lagi denga