Share

Senandungan Kuntilanak

Malam datang bersamaan dengan gelap yang menghapus terang. Ia kelam tanpa kawan karena bulan pula disembunyikan awan, sedangkan bintang beramai-ramai pergi arisan.

Aku duduk melamun, menyesalkan uangku yang kemarin waktu telah terbang melayang. Meskipun sebenarnya uang fee hasil jadi makelar tanah telah masuk, tapi jumlah yang hilang terlalu besar. Harusnya lebih banyak lagi uangku jika tak diambil Tiara. 

"Abang nggak makan?" tanya Tiara.

"Malas," jawabku asal-asalan.

"Sekalian diet aja, Bang. Kempesin, tuh, perut yang udah ngebelendung kayak balon ."

"Hmmm."

"Adek tidur duluan ya."

"Hmmm."

"Kalo lapar, makanan di bawah tudung saji. Adek ada masak ayam goreng strawberry, sambal hati yang tersakiti, telur puyuh asam manis kehidupa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status