Jiwa Dara yang Terkoyak

Jiwa Dara yang Terkoyak

By:  Pena_Zahra  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings
33Chapters
2.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sinopsis Aina, seorang gadis yang mulanya memegang teguh prinsip agama, terjebak bersama seorang lelaki asing di sebuah kamar di pulau Dewata. Lelaki yang berada di bawah pengaruh obat per*ngsang yang tak sengaja dikonsumsinya itu justru memanfaatkan kesempatan, hingga terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan. Aina memutuskan untuk menganggap kejadian di malam itu sebagai kenangan buruk yang harus dikubur dan dilupakannya, ia menganggapnya aib dan menyimpannya rapat-rapat. Akan tetapi takdir berkata lain, Aina hamil, dan ia tak bisa lagi menyimpan rahasianya. Apa yang terjadi dengan Aina selanjutnya? Simak kisah selengkapnya di dalam kisah "Jiwa Dara yang Terkoyak"

View More
Jiwa Dara yang Terkoyak Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Suci Nugraha Sari
l like this
2023-09-05 21:44:41
1
user avatar
Suci Nugraha Sari
ceritanya sangat bagus
2023-09-05 21:44:21
1
user avatar
Suci Nugraha Sari
aku suka cerita ini
2023-09-05 21:43:43
1
33 Chapters
Prolog dan Bab 1 JDYT
Prolog[Naaa ... sorry, aku typo nggak sadar, wey! Seharusnya kamar nomor 313, bukan nomor 314! Ni akibat angka 3 ma 4 deketan sih di keyboardku, dasar emang! Sorry ya, Beb ... kamu pindah ke sebelah ya! Kita bentar lagi balik kok.😭😂]"What?!"Aina memekik sesaat setelah membaca pesan yang dikirim oleh temannya, 15 menit yang lalu, tepatnya saat ia baru sampai dan memutuskan untuk langsung mandi karena terlalu gerah.Ia sengaja mengabaikan notiv pesan dari Abidah karena menganggapnya tak penting."Astaga Abidah! Pantesan tadi kamarnya nggak kekunci, ternyata aku salah kamar?" batin Aina.Sementara di lorong hotel, seorang lelaki dewasa tengah berjalan cepat sembari terus mengumpat, "dasar teman-teman nggak ada akhlak! Bisa-bisanya mereka mencampurkan obat sial*n itu ke dalam minuman gue!" Lelaki dengan tubuh tegap itu berseloroh dalam hati seraya mempercepat langkahnya. Pengaruh obat perangsang yang sengaja dibubuhkan temannya ke dalam minuman membuatnya harus segera berendam air di
Read more
Bab 2 JDYT
Bab 2Aina berjalan gontai menyusuri setapak demi setapak jalan desa yang dilaluinya. Tiga hari sudah ia berjalan tanpa arah, hanya berbekal sisa uang di dompet dan tabungannya yang tidak seberapa.Tabungan di bank yang susah payah ia kumpulkan dengan menyisihkan uang saku bulanan selama di pesantren itu sudah ia habiskan untuk biaya liburan di Bali bersama teman-temannya. Liburan yang ia harapkan akan menjadi penawar penat setelah melalui lika liku kehidupan di penjara suci yang cukup melelahkan. Namun ternyata, hal itu justru menjadi awal dari malapetaka yang harus ia terima.Ia sudah mencoba menghubungi beberapa temannya, namun jarak yang jauh juga kesibukan persiapan masuk perkuliahan membuat mereka slow respon. Aina cukup tahu diri, untuk tak banyak merepotkan teman-temannya."Ya Allah ... sekedar untuk berkeluh kesah saja rasanya aku bingung harus pada siapa? Kenapa jalan takdirku sepedih ini? Mana uang pegangan semakin menipis lagi, kalau buat modal lagi khawatir malah tambah h
Read more
Bab 3 JDYT
Bab 3Shoimah memandang nanar kepergian suaminya, ia tak menyangka bahwa suaminya yang selama ini dianggapnya paling menguasai ilmu agama ternyata justru memiliki pemikiran yang salah dan menyimpang.Rasa sesal mulai datang menyapa hati, "seandainya saat itu aku lebih peka sebagai seorang wanita, seandainya saat itu aku lebih peka sebagai seorang ibu, mungkin aku bisa mengetahui kehamilan Aina sejak awal, dan semua ini tidak pernah terjadi.Soimah memandangi ruang makan tempat ia duduk saat ini dengan penuh penyesalan, ruangan tempat keluarga biasa beramah-tamah untuk makan bersama itu kini menjadi ruangan penuh kenangan buruk. Sepi, sunyi, tidak ada kebahagiaan. Ingatannya kembali memutar kejadian pagi itu."Aina, kamu sakit?" tanya Ustadz Sofyan ketika mendapati putri bungsunya terlihat pucat saat di meja makan. Sudah menjadi rutinitas keluarga Sofyan di setiap pagi, seluruh anggota keluarga berkumpul di meja makan untuk melakukan sarapan bersama."Cuma meriang biasa aja kayaknya, B
Read more
Bab 4 JDYT
Bab 4Aina POVMalam semakin larut, sementara aku tak kunjung mendapatkan tempat untuk bermalam. Sudah tiga malam lamanya aku menggelandang. Mata tak bisa terpejam, karena tak adanya tempat untuk sekedar merebahkan tubuh dan memejamkan mata.Beruntung uang peganganku masih bisa digunakan untuk makan, sedikitnya dua kali dalam sehari, sehingga sumber energi dan gizi untuk diriku dan janin dalam kandunganku masih terpenuhi selama tiga hari ini.Sejak keluar dari rumah, aku merasa benar-benar sendiri. Bukan aku tidak memiliki kerabat, aku mengenal beberapa saudara dari pihak abah maupun ummi yang tinggal tak jauh dari rumah, akan tetapi aku berpikir dua kali untuk menumpang di rumah mereka. Aku tak ingin membuat abah dan ummi semakin malu kalau sampai keluarga besarnya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padaku. Lagipula, aku pun tak cukup punya muka jika sampai aibku tersebar ke mana-mana.Sempat terbesit dalam pikiranku untuk singgah di pesantren tempatku menimba ilmu, setidaknya se
Read more
Bab 5 JDYT
Bab 5 JDYTTaksi yang ditumpangi Aina dan Tasya berhenti tepat di depan sebuah rumah yang sangat sederhana. Tasya membayar tarif taksi kemudian mengajak Aina turun."Maaf ya mungkin tempatnya kurang nyaman dan tidak cocok untuk kamu, tapi setidaknya kamu bisa istirahat dan bermalam di sini untuk malam ini." Sebelum masuk ke rumahnya, Tasya terlebih dahulu memohon maklumnya dari Aina."Nggak apa-apa, Mbak, bisa dapat tumpangan malam ini saja saya sudah bersyukur. Makasih ya, karena sudah mau bantu saya." Aina menjawab ramah."Ya sudah, kalau gitu kita masuk aja, biar kamu bisa cepet istirahat." Tasya membuka pintu seraya mempersilakan Aina masuk."Iya, Mbak."Tasya melangkah lebih dulu, sementara Aina mengikuti di belakangnya. Mendengar suara derap langkah dari luar, seorang lelaki keluar dari kamar depan."Kamu udah pulang?" tanyanya menyapa Tasya yang sedang melepas high hillsnya. Tasya memberi isyarat pada Aina untuk duduk di kursi kayu yang terletak di ruang tamu mini rumahnya."Di
Read more
Bab 6 JDYT
Bab 6Obrolan di antara Aina dan Tasya masih terus berlanjut. Tasya banyak berkisah tentang masa lalunya, sementara Aina lebih banyak mendengar dan sesekali bertanya."Jadi yang pertama kali membawa Mbak Tasya kemari suami, Mbak?" tanya Aina setelah mendengarkan kisah masa lalu Tasya yang tak banyak berbeda dengannya."Iya, sama seperti saat aku membawamu, bedanya, saat itu kami sama-sama tak memiliki tempat tinggal. Suamiku mulanya seorang pecandu, korban dari temannya yang pengedar, dia salah pergaulan, dan dia kesulitan berhenti sampai seluruh harta bendanya habis tak tersisa.Keluarga menolak menolongnya, sedangkan dia mulai kebingungan karena sudah kehabisan dana untuk membeli obat yang biasa dikonsumsinya.Saat bertemu denganku, dia menawarkan pekerjaan, menjelaskan dengan detail apa yang harus kukerjakan. Kebetulan dia kenal dengan salah satu Germo di sini. Dulu gang Dolly masih beroperasi bebas, beda seperti sekarang yang pemasarannya lebih banyak online, karena pemerintah set
Read more
Bab 7 JDYT
Bab 7"Thanks, ya!" Ucap seorang lelaki dengan dandanan macho seraya merapikan penampilannya."Sama-sama, balik lagi ya, Om!" Sahut wanita muda berwajah cantik alami seraya memaksakan senyumnya."Pasti, gue akan langganan kemari deh kalau pas mampir Surabaya. Lo beda dari yang lain. Nggak agresif, tapi bikin nagih." Lelaki itu menjawab dengan senyuman mengembang, tampak sekali kepuasan tergambar di wajahnya."Ah, si Om bisa aja.""Gue serius, Ai. Ya udah ya, gue cabut dulu.""Oke, Om!" Lelaki berusia 35 tahun itu berjalan meninggalkan tempatnya membeli kenikmatan menuju mobil, diikuti oleh wanita yang baru saja dibayarnya untuk memuaskan hasrat semalam.Setelah mobil yang ditumpangi kliennya melaju meninggalkan gang Dolly, wanita tersebut kembali menutup pintu ruangannya, ia segera mengunci pintu kemudian menyandarkan tubuhnya di sana.Perlahan tubuhnya merosot seiring berjatuhannya air mata dari kedua pelupuk matanya.Ia membuka tiga lembar uang berwarna merah yang berada di dalam g
Read more
Bab 8 JDYT
Bab 8Di siang yang terik, sebuah mobil Avanza berwarna putih berhenti tepat di depan rumah Ustad Sofyan, tak berselang lama Irul keluar dari sana kemudian mengucapkan salam kepada Ustaz Sofyan yang sudah menunggunya di teras rumah."Assalamualaikum, Ustadz.""Waalaikumsalam warahmatullah." "Udah siap aja, Ustadz?" Tanya Irul sembari memandangi Ustadz Sofyan dari atas sampai bawah. Lelaki paruh baya itu terlihat rapi dengan baju koko putih dan sarung juga sorban bernuansa batiknya, tak lupa peci putih juga melingkar di kepalanya.Ustadz kondang di Kampung Melati itu selalu mengenakan peci putih ke manapun ia pergi dan apapun acaranya, walaupun dia belum berhaji. Di daerahnya, peci putih dikenal dengan style seorang yang sudah pernah melakukan ibadah haji, atau biasa disebut dengan panggilan Pak HajiDan dia merasa menikmati ketika ada seseorang yang salah sangka dan memanggilnya dengan sebutan Pak Haji, dia merasa bangga dengan gelar itu walaupun tidak sesuai dengan kenyataan. Ia pun
Read more
Bab 9 JDYT
Bab 9Melihat Aina yang sedang berjalan melalui spion mobil, membuat emosi Ustad Sofyan memuncak, ia mengepalkan tangan geram, air wajahnya mendadak merah."Dasar anak ndak guna! Kok iso loh dia malah ada di sini? Bikin malu orang tua aja!" Batin Ustad Sofyan.Langkah Aina terlihat semakin dekat, ia sudah melewati bagian belakang mobil yang ditumpangi Ustad Sofyan, dengan cepat lelaki paruh baya itu membuka pintu mobilnya, dan seketika menghentikan langkah Aina.Aina mundur beberapa langkah, memberikan jalan untuk seseorang di dalam mobil itu keluar. Namun ia begitu terkejut saat mendapati bahwa seseorang yang keluar dari dalam mobil adalah Abahnya sendiri, kedua matanya seketika membola, ia bahkan sampai membekap mulut dengan kedua tangannya, Aina tak dapat menutupi keterkejutannya, "Abah ...," lirihnya.Aina menelan ludah paksa, tulang kakinya mendadak bergetar hebat dan terasa lunglai. Ia berpegangan awak mobil yang ditumpangi Abahnya untuk menjaga keseimbangan, raut wajahnya menda
Read more
Bab 10 JDYT
Bab 10"Mi, makanan hari ini cuma tempe sama sambel aja? Lauk lainnya mana?" tanta ustadz Sofyan di pagi yang cukup cerah.Ia tengah duduk di meja makan, bersiap menikmati hidangan yang disajikan oleh istrinya.Soimah berjalan ke arah meja makan, meletakkan dua gelas kosong di sana, kemudian mengisinya dengan air putih," Ndak ada, Bah ... ada nya memang cuma itu. Kita kan harus berhemat, karena sudah sebulan ini tidak ada pemasukan sama sekali. Bahkan Abah saja sudah lama ndak kasih Ummi uang nafkah, sedangkan uang pegangan ummi juga sudah terpakai habis." Istri ustadz Sofyan mulai mengeluhkan kondisi mereka, sembari menyodorkan segelas air minum ke hadapan suaminya.Kondisi ekonomi mereka memang berubah drastis sejak kabar Aina bekerja sebagai psk tersebar luas ke seluruh penjuru Kampung Melati. Ustadzs Sofyan tak menyangka, bahwa sikap kasarnya terhadap Aina siang itu justru menjadi bumerang baginya.Entah bagaimana caranya kabar itu tiba-tina tersebar dan merusak nama baiknya. Tak
Read more
DMCA.com Protection Status