Share

12. Kanya Yang Kesepian.

   Nata mengantri di belakang Kanya, di ikuti siswa - siswi lainnya. Makan siang kali ini Kanya tampak murung, Kanya merasa gelisah akan perbuatannya dengan Nata yang tak berpikir panjang.

Kanya merasa kembali menyesal. Padahal kejadian malam itu sudah lama berlalu.

"Maju." bisik Nata.

Kanya tersadar lalu melangkah maju mengambil beberapa suir ayam balado. Kanya kembali diam membuat Nata mengamatinya dalam.

"Kita makan di tempat biasa."

Kanya menoleh sekilas lalu mengangguk, tak ingin beradu argumen dengan Nata. 

Kanya masih tak percaya dengan apa yang di lakukannya. Pikirannya tidak bisa tenang.

Kanya tahu Nata akan tanggung jawab tapi rasanya tetap saja tidak nyaman.

Usia tidak ada yang tahu, harusnya dia sadar soal itu. Masa depan sulit di tebak.

Perkataan bisa dengan mudah di ucapkan, tapi takdir tidak m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status