Katanya Dan Nyatanya

Katanya Dan Nyatanya

last updateHuling Na-update : 2021-08-10
By:  Chanie1001Kumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Mga Ratings. 5 Rebyu
82Mga Kabanata
28.8Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Kanya di paksa pindah ke sekolah asrama oleh ayahnya, namun hanya satu ruangan yang tersisa. Ruangan yang di tempati Nata, yang katanya gay itu. Mau tidak mau akhirnya Kanya pindah, namun siapa sangka. Katanya yang menyebar tidak sesuai dengan Nyatanya. Nata tidak, gay. Malah dia terobsesi pada lehernya, sering menciumnya dengan paksa. Fakta dari katanya yang lain pun muncul. Qianolah yang sebenarnya pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis. Namun takdir mengambil perannya. Qiano harus menikahi gadis kekanak - kanakan yang di tidurinya karena kecelakaan. Kisah dari Fajar dan Adisty pun menjadi pelengkap. Katanya dan nyatanya kembali muncul pada kisah dari cicit, cucu mereka yang menjadi pemanis.

view more

Kabanata 1

1. Katanya, Gay.

     Kanya membuka mulutnya lalu menutupnya kembali, dia kehilangan kata - kata rasanya.

"Itu hanya rumor! Gosip! Gimana kalau dia engga gay ayah?" lirih Kanya dengan rasa tak percaya, ayahnya tidak terlalu percaya dengan gosip ternyata.

"Kanya hanya satu tahun setengah, tidak akan lama, kamu hanya perlu ijazah sekolah itu agar bisa masuk ke universitas yang bagus." bujuk Andri dengan setenang mungkin walau sebenarnya dia juga kini tengah cemas.

Kanya menelan ludahnya kasar, mencoba kembali mencari kata yang tepat untuk menolak.

"Di sekolah sekarang Kanya akan berusaha!" yakinnya dengan penuh keseriusan dan tekad. 

Andri tetap pada keinginannya."Tidak bisa Kanya, hanya sekolah itu yang akan memudahkanmu." tegas Andri.

Kanya memijat pelipisnya, kalau sudah begini mau bagaimana lagi, dia tidak bisa menolak.

"Yaudah! Terserah ayah aja." Kanya tampak kesal namun juga pasrah. Kanya lelah karena tidak ada lagi jalan lain.

Andri tersenyum lega."Terima kasih, sayang—" namun senyumnya perlahan luntur. Semoga keputusannya tepat pikir Andri.

***

Dan di sinilah Kanya, di depan pintu asrama yang akan dirinya tempati bersama laki - laki yang katanya gay itu. 

Kanya menghela nafas pendek, apa tidak bisa bertukar tempat, dia tidak mau satu lingkungan dengan laki - laki asing walau laki - laki itu gay a.k.a penyuka sesama jenis, tetap saja membuatnya khawatir.

Kanya memasukan pin lalu membuka pintu itu perlahan dan hati - hati. Kanya menarik koper lalu menutup pintu perlahan. 

Pandangannya mengedar liar, sedikit penasaran juga dengan laki - laki gay itu.

Suara pintu terbuka membuat Kanya mematung di tempatnya, jantungnya berdebar tak karuan, tangannya  semakin berkeringat.

Nata melirik Kanya sekilas tanpa menghentikan langkahnya menuju dapur yang tak bersekat itu. Kanya menelan ludah, bingung juga, apa harus dirinya menyapa?

Kanya menelan ludah sekali lagi lalu melempar senyum kaku."Ha-hai, aku Kanya ya-yang isi kamar kosong di tempat ini." sapa Kanya dengan begitu canggung dan gelagapan.

Laki - laki itu hanya melirik sekilas."Nata." balasnya dengan begitu singkat lalu setelah meraih botol air Nata kembali masuk ke dalam kamarnya.

Kanya mengusap dadanya lega saat Nata sudah hilang dari pandangannya. 

Kanya memicingkan matanya, sangat di sayangkan, laki - laki gay itu ternyata begitu tampan dan tinggi.

Apa laki - laki tampan pacarnya pun selalu tampan? pikir Kanya merinding sendiri.

Kanya menggeleng samar, memutuskan untuk menyeret kopernya menuju kamar yang akan di tempatinya. 

'Semoga bisa betah'  batin Kanya penuh harap.

***

Kanya mondar - mandir di kamarnya, sesekali menggigit kukunya dengan cemas. Kanya ragu untuk keluar kamar, benar - benar canggung. 

Ketukan di pintu membuat Kanya terlonjat kaget, Kanya buru - buru berjalan menuju pintu.

"Y-Ya?" sahut Kanya setelah membuka pintu.

"Makan malem udah siap." ujar Nata tanpa ekspresi lalu berlalu.

Kanya gelagapan lalu dengan langkah berat Kanya pun keluar kamar, menghampiri Nata yang sudah duduk di meja makan dengan kaku.

Kanya mengedarkan pandangannya lagi, menatap dekorasi mewah asrama yang di tempatinya. Kanya sekarang mengerti kenapa sekolah di sini sangat mahal.

"Makan, ga usah sungkan." Nata berujar tanpa menatap lawan bicaranya, setelah beres meraih lauk dan nasi baru Nata memperhatikan Kanya.

Kanya merasa tidak nyaman, tatapannya melirik pada Nata yang kini menatapnya dengan kedua mata tak terbaca itu, membuat Kanya semakin di landa gugup.

"A-Oh eum terima kasih." balas Kanya pelan lalu setelahnya Kanya meraih ikat rambut di pergelangan tangannya lalu mengikat rambutnya asal.

Nata terdiam, sorot matanya menajam, tatapannya jatuh pada leher jenjang Kanya. 

Mungkin inilah yang di rasakan para Vampire saat melihat leher—seperti ada magnet yang menariknya agar mendekat lalu menggigit. 

Nata menelan ludah, dengan cepat Nata meraih gelas yang berisi air lalu meneguknya dalam sekali tegukan.

Samar pipinya memerah. Nata tidak percaya kalau dia bisa bereaksi seperti ini terhadap perempuan, selama ini dia bahkan tidak melirik perempuan sama sekali saking malasnya berurusan dengan kerumitannya.

 

Nafasnya kian tidak teratur, bagaimana bisa ada leher sejenjang dan seindah itu pikir Nata hilang kontrol. 

Nata menggelengkan kepalanya, menepis semua pemikiran gilanya.

Kanya masih sibuk dengan aktivitasnya mengikat rambut hingga beralih membawa lauk - lauk di depannya lalu memulai makan.

"Selamat makan." ucap Kanya dengan wajah polos, mendadak kegugupannya lenyap saat di hadapannya ada makanan.

Nata masih kurang fokus, jantungnya tiba - tiba berdebar. Nata menatap Kanya, mengamatinya lagi. 

Bibir merahnya kini basah oleh minyak dari makanan yang sedang di makannya. Nata menelan ludah kasar, Nata berdehem pelan.

Kanya mendongkak, menghentikan aktivitasnya."Kenapa?" tanya Kanya setelah menelan kunyahannya.

Nata berdiri lalu berjalan perlahan menghampiri Kanya, tangannya terulur meraih tengkuk Kanya. Nata memegang leher Kanya dengan lembut, mengelusnya pelan. 

Tidak sopan! Memang!

Wajah Kanya melongo kaget."Kamu ngapain?!" jerit Kanya saat sadar lalu mendorong dan menepis tangan Nata, Nata sontak mundur beberapa langkah.

Kanya beranjak dari duduknya, dengan menatap Nata waspada. Nata memasukan tangannya ke dalam saku celana.

"Lo ga takut kalo gosip itu palsu?" Nata tersenyum miring.

Kanya merapatkan giginya dengan kuat, apa gosip Nata gay itu palsu? seperti dugaannya! 

"Aku laporin sama ibu Puja! Tunggu aja!" teriak Kanya dengan penuh kekesalan dan tekad. 

Nata pikir dia barang yang tidak masalah di pegang - pegang?! Kanya terus mengumpati Nata dalam hatinya.

Nata mengangkat bahunya acuh."Semua udah percaya kalau gue ini gay bahkan lo juga, jadi terserah." ujarnya begitu enteng.

Kanya mengepalkan tangannya, ternyata semua orang telah di bohongi oleh si brengsek Nata! pikir Kanya berapi - api.

Nata mendekat, meraih leher yang sepertinya akan menjadi kesukaannya. Kanya sontak menepisnya dengan menatap Nata penuh permusuhan.

"Jangan pegang - pegang!" bentak Kanya dengan mata semakin menyorot marah.

"Stt—" setelah itu Nata kembali mengusap leher Kanya sekilas."salahin leher indah ini, dia buat gue hampir hilang kendali." lanjutnya lalu memutuskan untuk berlalu dengan santai.

Kanya tidak akan pernah lupa pertemuan pertamanya dengan Nata yang membawanya pada rasa benci yang ternyata sangat tipis dengan cinta itu.

Nata pun tidak akan lupa pertemuan pertama yang membuatnya sadar bahwa selama ini ternyata dirinya memang normal. Nata hanya belum bertemu dengan seseorang yang membuatnya tertarik saja.

Lagian masalah gay itu hanya katanya, hanya sebatas gosip karena kesalahpahaman. Hingga Kanya datang dan merubah segalanya, katanya yang ada pun kian hilang saat cinta mulai datang, Nyatanya pun mereka mulai saling terikat oleh cinta tak kasat mata.

"Kanya, leher jerapah lo bikin gue lupa diri." teriak Nata di belakang Kanya yang berusaha berlari menghindarinya.

"Kurang ajar dasar bajingan penipu! Dan apa JERAFAH?! Kamu hina aku?!" balas Kanya tak kalah keras, tidak peduli dengan para siswa - siswi yang menatap mereka.

"Itu pujian bodoh!" Nata terkekeh.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:14:31
0
user avatar
Faria Hariyono
Aku tau kalo novel itu karangan dan hayalan,tp ga gtu lebay jg kali ah ... Mungkin memang benar selera setiap org berbeda. Jujur di novel ini penggambaran karakter pemainnya kurang ngena, penggambaran lokasinya jg kadang agak sedikit bingung. Oh iya buat reverensi bs intip “konstelasi hati” disini jg
2021-09-03 13:09:20
1
user avatar
fitaliani utami
baca spoiler dari akun sbelah. sumpahhh penasaran. ijin baca yaaa
2021-08-06 10:48:18
1
user avatar
Suami Ku
bagus .. lumayan
2021-07-27 15:41:13
1
default avatar
Vanessa Marcella
Ceritanya bagus aku suka bangett. Semangat terus kak
2021-07-26 12:59:42
1
82 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status