Share

3| Abellard Bernie Timothe

Darrel menatap lekat putranya yang berada dalam pelukannya, pupil matanya yang berwarna emas tampak membesar setelah terlihat berusaha memikirkan sesuatu di benaknya.

"Madeline, bagaimana jika putra kita diberi nama Abellard?" Tanya Darrel dengan mata berbinar mengharapkan persetujuan dari istrinya.

Madeline tersenyum, betapa manisnya suaminya itu, sikap manisnya saat ini membuat orang-orang akan sulit percaya bahwa ia adalah raja mereka yang selalu serius dengan wajah dinginnya yang seakan tidak pernah mempedulikan apapun dalam hidupnya.

"Abellard? Ya, itu nama yang bagus, bagaimana kalau Abellard Bernie Timothe?" Jawab Madeline sedikit menambahkan nama panjang untuk putranya.

Abellard Bernie memiliki arti seorang pemuda yang pemberani, tangguh dan kuat, itu adalah nama yang sangat bagus, mengingat bahwa bayi itu adalah seorang pangeran yang akan menguasai salah satu dari empat Kekaisaran di dunia ini.

Maka pangeran sulung Kekaisaran Timothe pun resmi dinamakan Abellard Bernie Timothe, itu bukanlah nama yang buruk, bahkan Lucifer juga menyukai nama itu, walau nama itu sedikit tidak cocok jika mengingat bahwa dulunya ia adalah seorang iblis kelas atas.

Beberapa waktu berlalu, cukup sulit bagi Lucifer untuk terbiasa dengan tubuh barunya, namun, kini ia sudah mulai terbiasa dengan itu, bahkan sekarang ia sudah dapat merangkak dengan kakinya, dan ini adalah waktunya Abel untuk bermain diluar keranjang bayi.

Madeline mengeluarkan bayinya dari keranjang agar dapat bermain beradaptasi dengan istana yang akan menjadi tempat tinggalnya, karena Abel adalah putra tunggal dari Kaisar, maka setelah ia lahir, Abel secara otomatis dinobatkan sebagai pangeran mahkota Kekaisaran ini, walau upacara peresmiannya akan dilakukan saat ia berumur lima belas tahun.

Karenanya, akan ada banyak orang yang ingin mengincar nyawanya, puluhan prajurit Kaisar pun dikerahkan demi menjamin keselamatan pangeran kecil, namun, tidak mungkin semua itu dapat menjamin keselamatannya, lagipula Abel sudah terbiasa membunuh penyusup yang masuk ke kamarnya secara diam-diam.

"Apakah kamu mau bermain dengan mama, Abel?" Tanya Madeline mengajak berbicara bayinya yang baru mulai dapat mengucapkan beberapa kata walau masih belum jelas.

" Uwaaa, mama, ain!" Oceh Abel kecil membuat Madeline tersenyum gemas melihat tingkah menggemaskan bayinya.

"Apa yang kulakukan? Bagaimana bisa aku melakukan hal memalukan seperti berbicara dengan bahasa bayi? Apakah ini mencoreng harga diri dan kehormatanku?!" Batin Abel jauh didalam relung hatinya yang terdalam.

"Tidak, harga diri anda sudah jauh tercoreng saat seorang wanita menggantikan popok maupun memandikan anda," Jawab Ames terlalu jujur,

Kini Abel sedang dalam tekanan batin yang sangat dalam, harga dirinya sebagai iblis kelas atas telah jatuh ketitik yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata lagi, dimana keagungan dan wibawanya yang selama ini ia banggakan, ah, semuanya sudah selesai sekarang.

"Jika anda terus merangkak seperti itu kemungkinan anda akan sampai ke taman saat malam hari," Lapor Ames membuat Abel benar-benar kesal dengannya sekarang, namun, ia tidak dapat menyangkal ucapan Arno.

Abel harus pergi kelapangan terbuka guna menyerap mana alam untuk memperkuat segel yang menahan sebagian kekuatan sihirnya, karena jika itu bocor sedikit saja, mungkin nyawanya akan melayang, namun, bagaimana caranya ia pergi ke taman dengan tubuh bayi ini?.

"Bagaimana jika anda mengorbankan harga diri anda untuk bersikap imut dan meminta ibu anda mengantar anda ke taman?"

Ah, Lagi-lagi saran yang mengharuskannya untuk mengorbankan harga dirinya demi hal sepele, namun, saran-saran itu terlalu masukan akal untuk ditolak, dan Abel juga tidak memiliki rencana lain yang lebih baik dari saran yang diberikan oleh Ames.

Karenanya, demi menyegel kekuatan sihirnya dan menyelamatkan nyawanya yang sangat berharga, Abel kecil harus kembali merelakan harga dirinya untuk bersikap imut layaknya bayi pada umumnya untuk menggerakkan hati ibunya.

"Mama? Al, ain, aman!" Celoteh bayi kecil itu yang semoga saja dapat dipahami oleh ibunya.

"Hmm? Abel mau main di taman?" Tanya Madeline memastikan. Oh Tuhan, apakah wanita ini adalah malaikat? Ia begitu hebat dan pengertian sehingga dapat mengerti ucapan bayi yang tidak pantas untuk diartikan ini.

Begitulah yang dipikirkan Abel yang langsung menganggukkan kepalanya cepat, dan menatap ibunya itu dengan mata berbinar merasa sangat kagum kepada wanita yang telah melahirkannya itu, betapa beruntungnya ia memiliki seorang ibu sebaik ini di kehidupannya saat ini setelah di kehidupan sebelumnya tidak memiliki ibu.

Tidak memiliki ibu? Ya, Lucifer tidak dilahirkan oleh seorang ibu, melainkan ia lahir dari kebencian manusia dan seluruh mahluk di dunia ini, dan mengambil tubuh monster sebagai inangnya, saat inangnya tersebut mati, maka ia akan berevolusi dan mengambil alih tubuh itu, dan perlahan berevolusi dengan memakan monster lainnya.

Lalu, setelah evolusi yang kedua kalinya, Lucifer akan mendapatkan wujud iblisnya, yaitu wujud manusianya yang masih belum sempurna, walau tubuhnya sudah berubah layaknya manusia, namun ia masih memiliki telinga tanduk dan ekor dari monster serigala yang menjadi inangnya, jenis monster yang seperti ini adalah monster kelas bawah.

Hingga saat evolusi yang ketiga kalinya, Lucifer barulah mendapatkan wujud manusia sempurnanya, dan dapat mengganti wujudnya kapan saja, iblis dengan wujud ini adalah iblis kelas atas. Kebanyakan iblis memang lahir tanpa orang tua, melainkan lahir karena kebencian.

Namun, ada juga iblis yang lahir dari sepasang iblis yang menikah, hanya saja, butuh waktu lama untuk itu, dan kandungan iblis sangatlah rentan dan sensitif, sehingga rawan keguguran, dan jumlah iblis yang dilahirkan juga sangat langka, namun, iblis yang lahir dari sepasang kekasih akan memiliki kekuatan dari kedua orang tuanya tanpa kurang sedikitpun, karena itu, kebanyakan iblis akan membunuh keturunannya karena dianggap sebagai ancaman yang akan merebut posisinya.

Mungkin terkesan kejam, namun, ini adalah hal yang biasa di dunia ini, sebuah ancaman akan langsung disingkirkan, dam sesuatu yang awalnya membanggakan akan berubah menjadi menakutkan saat ia berhasil melampauimu. Itulah hukum di dunia ini.

Dan untuk mencapai posisinya itu, Lucifer telah melewati berbagai tantangan, dan telah membunuh sangat banyak orang-orang yang menjadi ranjau dalam usahanya, sayangnya usahanya itu harus berakhir dengan menundukkan kepalanya kepada seseorang yang bahkan tidak dapat melukai ujung rambutnya sekalipun.

Itu sangat memuakkan, melihat seseorang bersenang-senang di atas seluruh usahamu, sedangkan dirimu harus tunduk kepadanya hanya karena kelemahanmu berada dalam genggamannya, andai saja kelemahan itu tidak ada.

Tidak, semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jika seseorang benar-benar tidak memiliki kelemahan, lantas, mengapa ia masih berada di dunia ini? Kenapa ia tidak pergi ketempat yang lebih baik dan menjadi seseorang yang lebih hebat lagi di sana? Bukankah ia tidak bisa melakukan hal itu? Maka, itulah kelemahannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status