Share

Bab 32

Awalnya Nicholas hanya ingin membungkam. Namun tidak disangka jika Shiren mengganas. Kedua lengan Shiren mengalung pada lehernya, menekan tengkuk sehingga ciuman itu semakin dalam.

Beberapa detik membiarkan Shiren mendominasi, Nicholas akhirnya mengambil alih permainan. Wanita satu ini harus diberi pelajaran.

Napas keduanya terengah-engah setelah tautan itu terputus. Kedua bola mata Shiren menatap nanar sosok yang ada di depannya. Dia sangat kecewa pada sosok ini.

"Kenapa kamu pergi begitu saja? Kamu tidak memikirkan perasaanku. Aku khawatir, aku tidak bisa tenang selama kamu tidak ada. Kamu ke mana? Kenapa tadi teleponku yang mengangkat seorang wanita?" tanya Shiren dengan air mata yang mulai bercucuran.

Nicholas tak menjawab, dia justru mengecup cukup lama dahi Shiren. Kedua mata Shiren sampai terpejam menikmati hangat bibir Nicholas menyentuh dahinya. Dia seperti berada di alam mimpi.

"Nanti kujelaskan di rumah. Sekarang kita pulang, ya? Ibu bisa marah jika tahu kamu pergi ke te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status