Share

Bab 696

Penulis: Galang Damares
"Edo, apa kamu benar-benar ingin lari kembali? Lukamu ...." Lina menatap Edo dengan cemas.

Aku berkata tanpa ragu-ragu, "Kak Lina, aku telah memutuskan mulai sekarang, aku akan berubah."

"Kalau begitu, aku akan menemanimu. Aku khawatir kamu sendirian."

"Nggak, nggak perlu. Kamu pulanglah. Aku bisa sendiri."

Lina tidak bisa menolakku, jadi dia hanya bisa mengangguk setuju.

Aku mulai berlari kembali.

Nyatanya, aku tidak berlari. Aku hanya bisa berjalan.

Bagaimanapun, aku masih terluka. Aku tidak bisa berlari sama sekali.

Aku berjalan sambil merasakan angin malam. Aku juga memikirkan apa yang harus aku lakukan selanjutnya?

Tiano pasti tidak akan melepaskanku dengan mudah. Larto pasti akan muncul lagi.

Aku tidak bisa selalu membiarkan Andre melindungiku, jadi aku harus meningkatkan kekuatanku.

Namun, meningkatkan kekuatan bukanlah hal yang mudah.

Aku membutuhkan waktu untuk meningkatkan kekuatanku.

Pada saat bersamaan.

Jika aku ingin menjadi sekuat Andre, aku tidak akan bisa mewujudkannya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1569

    Pelayan itu menunjuk ke arah Wendy dan berkata, "Pak, dia orangnya ...."Kedua pria kekar itu langsung berjalan ke arah Wendy dan menyeretnya keluar.Adegan itu langsung menimbulkan keributan di dalam kamar VIP.Meskipun aku tidak menyukai Wendy, bagaimanapun kita berada di kubu yang sama sekarang.Melihat Wendy ditindas, kami mengikutinya keluar.Kedua pria kekar itu menyeret Wendy ke koridor dan menampar wajahnya.Adegan itu menarik perhatian banyak penonton.Semua orang menunjuk dan berkomentar, hingga Wendy merasa sangat terhina.Lydia berjalan mendekat dengan marah, lalu berteriak dengan nada dingin, "Hentikan!"Kedua pria kekar itu mengabaikannya.Lydia berkata dengan marah, "Sebagai Nona Lydia, aku perintahkan kalian berhenti sekarang juga!""Lydia, lama nggak jumpa." Saat ini, terdengar suara menggoda dari ujung koridor.Semua orang menoleh, lalu melihat empat pemuda yang tampaknya berasal dari keluarga penting berjalan ke arah mereka sambil memasukkan tangan ke dalam saku.Di

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1568

    "Gita, apa rencanamu?" Vania selalu merasa ada yang tidak beres dengan Gita, jadi dia terus menatapnya.Jika bicara secara logika, Gita seharusnya membenciku, tidak menyukaiku dan berharap aku cepat mati. Namun, kenapa dia bersikap begitu manis dan imut di hadapanku sekarang?Apa yang ingin dia lakukan?Vania tidak dapat memahaminya. Dia juga tidak dapat menemukan jawabannya.Namun, satu hal yang pasti. Ada yang salah dengan Gita!Vania tahu bahwa meskipun Gita sombong dan pemarah, dia juga sangat cerdas.Dia pasti memikirkan cara yang baik untuk menghadapi Lydia.Vania tidak ingin berurusan dengan siapa pun. Namun, jika dia bisa memanfaatkan sesuatu, itu akan bagus.Selama ini, dia selalu hidup dengan hati-hati dan tanpa kebebasan sama sekali.Dia ingin berubah dan menjalani kehidupan yang indah....Setelah aku kembali ke kamar VIP, aku menceritakan pada Lydia apa yang baru saja terjadi di pintu toilet."Kamu harus hati-hati. Aku merasa Gita nggak sesederhana itu," kataku mengingatka

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1567

    Melihat aku masih hendak pergi, Gita membuka tangannya untuk menghentikanku."Tunggu, Pak Edo, kasih aku kesempatan. Izinkan aku bicara sebentar.""Kalau aku nggak mau kasih?""Pak Edo, kamu nggak sekasar itu, 'kan? Aku hanya ingin bilang beberapa patah kata padamu, kenapa kamu nggak kasih aku kesempatan?"Melihat ekspresi Gita yang menyedihkan, aku merasa aku seharusnya tidak bersikap kasar.Jadi, aku berkata, "Oke, katakanlah.""Terima kasih, terima kasih!" kata Gita dengan bahagia. "Aku benar-benar ingin berdamai dengan Nona Lydia. Tapi, Nona Lydia punya prasangka yang begitu kuat padaku hingga aku sulit untuk mendapatkan maafnya.""Bi ... bisakah kamu bantu aku? Kalau kamu bersedia membantuku, aku akan berutang budi padamu. Kalau kamu membutuhkan aku di masa depan, aku pasti akan membalasmu dua kali lipat."Gita mengatakan hal ini sambil mengedipkan matanya yang besar dan berkaca-kaca ke arahku.Wanita ini bahkan bersikap genit padaku.Aku tidak menganggapnya imut sama sekali. Menu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1566

    Kami tiba di tempat hiburan lainnya.Lydia langsung meminta kamar VIP yang bisa menampung kami semua sekaligus.Setelah memasuki kamar VIP, Lydia langsung menarikku untuk duduk di sisinya.Gita terus menatapku. Namun, saat dia melihat Lydia menarikku untuk duduk di sisinya, dia mau tidak mau mengurungkan niatnya untuk sementara.Lydia menyanyikan banyak lagu berturut-turut seperti seorang maniak. Dia bahkan memintaku untuk bernyanyi bersamanya."Aku nggak bisa nyanyi," kataku.Lydia berkata, "Nggak apa-apa. Aku juga nggak bisa nyanyi. Kita bersenang-senang saja."Lydia menyerahkan mikrofon padaku. Dia memintaku menyanyikan lagu cinta bersamanya.Saat pergi ke tempat karaoke bersama Bella dan yang lainnya, aku pernah menyanyikan lagu ini. Jadi, aku tahu sedikit tentang lagu ini.Saat Lydia bernyanyi, dia menatapku dengan penuh kasih sayang. Aku juga menatapnya.Aku nggak bermaksud apa-apa. Hanya saja, lagu ini sangat menyentuh hingga membuatku ikut larut dalam nyanyiannya.Hal itu juga

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1565

    "Aku mungkin lebih unggul di hadapan orang lain. Tapi, aku nggak lebih unggul di hadapanmu. Daripada terus bertengkar denganmu dan mempermalukan diriku sendiri, aku lebih baik berdamai.""Kalau kamu ingin mengubah permusuhan menjadi persahabatan, kamu butuh persetujuanku, 'kan?" Lydia sengaja mempersulit situasi.Gita masih berusaha untuk tetap tersenyum. "Yah, kamu benar. Tapi, aku masih berharap kamu bisa memberiku kesempatan."Lydia mengelus dagunya dan berpikir, lalu dia menatapku. "Kak, menurutmu dia tulus?"Aku berkata, "Sulit untuk mengatakannya. Terutama karena ini terjadi begitu tiba-tiba, aku sama sekali nggak siap mental."Gita segera menjelaskan, "Itu memang agak mendadak, tapi aku baru memikirkannya saat sedang istirahat. Aku nggak memintamu langsung memaafkanku. Aku hanya memintamu memberiku kesempatan.""Kak, menurutmu?""Menurutku, lupakan saja. Kita nggak perlu berteman. Asal kamu jangan mencari masalah lagi.""Oke, aku akan mendengarkanmu. Kakakku bilang, lupakan saja

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1564

    Jika dia tidak bisa membalas dendam pada Lydia, tidak bisakah dia membalas dendam padaku?Hubunganku dengan Lydia sangat baik. Melihatku sedih, dia pasti juga akan sedih.Namun, kali ini pembalasan dendamnya tidak bisa sembrono seperti sebelumnya.Gita harus memikirkan solusi jitu yang tidak akan menimbulkan kecurigaan Lydia. Namun, dia juga tidak boleh meninggalkan jejak atau bukti.Tampaknya, cara terbaik bukanlah mencari orang lain. Namun, melakukannya sendiri....Kami tidak tahu apa yang dipikirkan Gita. Kami hanya berpikir dia sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi dia tidak ingin bermain lagi.Saat kami kembali, hari sudah hampir tengah hari."Oke, ayo makan." Lydia mengusap perutnya.Setelah bermain sepanjang pagi, aku memang lapar.Namun, aku harus mengakui itu sungguh mengasyikkan dan menyenangkan.Perasaan tidak bahagia sebelumnya terhapus. Semua orang masih dalam keadaan gembira.Aku berkata pada Lydia, "Aku akan mentraktirmu kali ini.""Kenapa?""Kamu telah mengundangk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status