Enam Tahun Tanpa Malam Pertama

Enam Tahun Tanpa Malam Pertama

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-01
Oleh:  Diganti MawaddahTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
40 Peringkat. 40 Ulasan-ulasan
96Bab
176.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

_Berdasarkan Kisah Nyata_ Enam tahun kamu menikah dan selama itu pula, kamu masih perawan. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, selama suami tidak menyentuhmu. Bukan! Lebih tepatnya, suami tidak mampu menggaulimu. Suami impoten? Yakin bisa bertahan?

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Kamu Yakin Subur?

Semua keluarga sudah berkumpul di rumahku sore ini. Ada papa, oma, Om Deri, Tante Irfin dan anak-anaknya. Ada juga dari pihak dari suamiku, yaitu ibu, bapak, Ajeng;adikku dan juga beberapa sepupu lainnya.

Hari ini aku membuat sukuran acara ulang tahun pernikahanku dan Mas Edwin yang keenam. Sungguh tak putus aku panjatkan puji sukur, karena selama enam tahun ini, kami selalu bisa melewati ujian rumah tangga dengan baik dan hampir sempurna.

Aneka masakan aku hidangkan untuk menjamu para tamu. Mereka yang senang berkunjung ke rumahku, tentu sangat hapal betapa sedapnya setiap olahan makanan yang kubuat.

"Alhamdulillah, sudah enam tahun juga kalian lewati bersama. Lihat yang lain sudah beranak pinak, kamu memangnya tidak ingin, Ria?" tegur ibu mertuaku saat aku tengah menyendokkan kuah baso ke dalam mangkuk hidang.

"Doakan saja, Bu. InsyaAllah secepatnya," jawabku sambil memberikan senyuman hangat untuk ibu mertuaku.

"Ibu ya udah saban hari berdoa. Gak cukup kalau cuma doa, harus usaha dari kalian juga," tukas ibu mertua dengan suara meninggi. Aku hanya bisa menarik napas dalam, sambil mengatur detak jantung yang bertalu terlalu cepat saat ini.

Ke mana Mas Edwin saat ibunya bertanya perihal kehamilan? Harusnya Mas Edwin mendengar keluhan ibunya, biar aku tak selalu disalahkan.

"Hhmm ... kamu udah periksa? Yakin kamu subur?" tanyanya dengan suara remeh. Aku yang baru saja hendak menyuapkan kuah baso ke dalam mulut, tiba-tiba lemas bagai tak bertulang. Ya Tuhan, ingin sekali aku berteriak pada suamiku. Tolong ibu mertuaku diberi pengertian agar tak selalu menuduhku tak subur.

"Saya subur, Bu. Haid juga rutin dan tidak ada keluhan. Mungkin memang belum waktunya saja. Sabar ya, Bu," jawabku sambil menahan tangis.

"Alesan! Awas aja kalau sampai Ibu tahu kamu mandul, maka Edwin akan ibu minta menikah lagi!" ketus ibu mertuaku dengan marah. Ia berdiri dari duduknya, lalu meninggalkan aku yang tergugu tak bisa memgeluarkan bantahan apapun.

"Menikahkan lagi Mas Edwin dengan wanita lain? Heh ... yang ini saja masih diceukin!" ketusku dalam hati. Apa aku sakit hati? Tidak sama sekali, karena di sini Mas Edwin yang punya PR, bukan aku.

Baso, cake, dan aneka makanan sudah tak sedap lagi di mataku. Lebih baik aku masuk ke dalam kamar, berbaring sejenak, sampai rasa sakit di dada dan kepalaku hilang.

Setiap rumah tangga pastilah menginginkan hadirnya keturunan yang meramaikan rumah mereka. Tak terkecuali dirinya. Namun, apa mau dikata, saat sang suami tak bisa apa-apa. Sebagai istri tak mungkin ia mengatakan yang sejujurnya'kan?

Klek

Suara pintu kamar dibuka, lalu ditutup kembali. Kemudian terdengar suara anak kunci diputar dua kali. Aku yang tengah berbaring memunggungi arah pintu, menjadi malas berbalik. Pasti Mas Edwin yang baru saja masuk dan dengan segala rayunya mencoba menenangkanku dari ocehan ibu mertua.

"Ibu bilang apa, sampai kamu jadi bad mood gini?" tanya Mas Edwin saat bokongnya sudah mendarat mulus di atas kasur empuk kami. Ia tahu aku tak tidur, tetapi sedang kesal.

"Ibu ragu dengan kesuburanku, Mas. Trus, aku harus bilang apa? Gak mungkin aku bilang, sampai saat ini menantunya ini masih perawan. Ya'kan?!" nada suaraku sengaja aku tekan dalam, agar suamiku paham, bahwa saat ini aku benar-benar kesal.

"Heh ... begitu saja ngambek. Bukannya sudah biasa? Abaikan saja!" jawabnya santai, seakan tak ada beban.

"Mas, kamu mudah sekali berkata abaikan, tapi aku sebagai istri menahan malu, Mas. Kamu ngertiin aku juga dong!" tukasku tak terima. Ini sudah ratusan kali kami berdebat masalah sindiran orang tua masing-masing dan tak tahu sampai kapan ini semua akan berakhir.

"Jadi kamu mau, aku bagaimana?" tantangnya dengan sorot mata tak terima. Jika yang lalu-lalu aku pasti menunduk saat bola matanya mempelototiku, tetapi tidak kali ini. Aku membalas tatapannya dengan sorot mata lebih tajam.

"Aku mau, kamu berobat Mas. Bagaimana caranya aku gak tahu, pokoknya senjatamu harus bisa bangun sebagaimana mestinya."

"Kalau aku tidak mau berobat ke mana pun, lantas kamu mau apa? Minta cerai?"

"Maas ... bukan seperti itu. Ini semua juga demi kebaikan kamu, Mas. Apa enaknya baru pemanasan, kamu udah kalah. Aku pusing, kamu pusing. Gak enakkan?!"

"Oh, jadi kamu mau enak? Oke, aku akan beli vibrator untuk memuaskanmu."

Plak!

"Kamu tega, Mas." Entah darimana keberanianku melayangkan tamparan ke pipi Mas Edwin. Sungguh ucapan yang benar-benar keterlaluan.

Plak!

Wajahku terlempar kuat ke kiri dan aku rasa, ada darah segar mengalir di sudut bibirku. Hadiah ulang tahun pernikahan yang keenam dan sangat menyakitkan, karena untuk pertama kalinya dia menamparku.

"Dan kamu istri tidak bersukur!" tunjuknya menekan keningku dengan kuat.

"A-apa?"

Blam!

Pintu kamar dibanting kuat olehnya. Lagi-lagi aku hanya bisa mengeluarkan air mata pedih saat ini. Tidak, aku tidak akan menyerah dengan Mas Edwin. Jika dia tak mau ke dokter, maka aku yang akan membelikannya obat dan memberikan padanya, tanpa perlu ia ketahui.

****

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
97%(39)
9
3%(1)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
40 Peringkat · 40 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Yulia Irawati
ini beneran ada kisah nyatanya kak? bener² deh gk bisa kebayang
2025-01-14 16:56:02
0
user avatar
Dwi Novita
Cerita Minah koq gak ada ya,,,?
2023-05-13 21:29:15
0
user avatar
Rani Hermansyah
izin promo ya Bun baca karya recehku ya teman teman judul buku istri yang tak dirindukan
2022-04-14 12:51:37
1
user avatar
Li Sa
ijin promo novel pemuda yang tidak terduga
2022-01-24 20:29:18
2
user avatar
Jasmine
penasaran bgt...
2021-11-04 20:46:35
2
user avatar
prfesore marlrtf
kisah nyata?
2021-10-04 11:29:51
1
user avatar
Cadburry♥
Bagus kak, terus fighting!
2021-09-25 22:22:38
1
user avatar
Ryuzy_hdr
kereen banget. lanjut kaak
2021-09-23 16:01:48
1
user avatar
Mia Ariani
Selalu suk dengan karakter cewek yang strong. Apalagi author ini sudah tidak diragukan lagi semua ceritanya
2021-09-22 18:11:46
2
user avatar
Andi Sasa
Amazing.. Good luck ya brother.
2021-09-21 07:33:05
1
user avatar
Nicholas Underwood
A tasty reading.
2021-09-20 11:38:24
1
user avatar
Sachie
keren ceritanya
2021-09-20 10:22:04
1
user avatar
Senja99
Serasa terbuai oleh cerita nya kak
2021-09-20 08:50:57
0
user avatar
Anggrek Bulan
Semangat..
2021-09-20 08:38:12
0
user avatar
Penulis Lepas
Keren kak lanjutkan lagi ya
2021-09-20 04:51:39
0
  • 1
  • 2
  • 3
96 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status