공유

Bab 868

작가: Galang Damares
Aku tidak ingin ikut campur dalam urusan orang lain. Namun, Naila tidak menyukai Helena karena urusan kakaknya. Sekarang, Naila bertemu Helena di sini. Aku tidak dapat menjamin bahwa Naila tidak akan menimbulkan masalah.

Namun, sekarang aku mengelola klinik untuk sementara waktu. Jadi, aku harus memikul tanggung jawab di sini.

Jadi, aku segera menghampiri dan menghentikannya. "Bu Naila, Nona Helena datang untuk berobat. Aku harap kamu nggak membuat masalah untuknya."

Naila memutar bola matanya sambil berkata, "Bu Naila? Berdasarkan perilakumu tadi, kamu nggak layak memanggilku Bu Naila."

"Minggir."

"Nggak mau."

"Aku rasa kamu nggak mau menjadi murid Andre lagi ...." Naila menatap dengan ekspresi marah.

Aku segera berkata. "Tentu saja nggak. Keinginanku untuk menjadi murid Andre bukan hanya sesaat. Itu adalah keputusan yang telah aku pertimbangkan dengan matang."

"Kalau begitu, kenapa kamu berani berbicara seperti itu padaku?" Naila melotot ke arahku dengan marah.

Aku menghampirinya dan
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1581

    Aku memesan restoran untuk makan. Letaknya sangat dekat.Aku mengangkat gelas, lalu berkata kepada ketiga wanita itu, "Kak, terima kasih telah merawatku setahun ini. Terima kasih atas bantuan kalian. Aku bersulang untuk kalian."Kami berempat saling bersulang.Nancy berkata sambil tersenyum, "Aku nggak membantumu sama sekali. Aku hanya memanfaatkanmu.""Aih ...."Nancy masih sama. Dia suka bercanda."Aku nggak menyangka kamu dan sahabatku nggak menikah. Sayang sekali," kata Nancy pada Lina.Lina berkata dengan acuh tidak acuh, "Nggak ada yang perlu disesali. Aku sangat bahagia Edo bisa menemaniku di hari-hari terburukku.""Selain itu, menurutku pernikahan bukanlah tujuan terbaik. Untunglah, kita berakhir dengan kenangan terindah."Nancy merangkul bahu Lina, lalu berkata, "Sayang, kenapa kamu tiba-tiba pandai bersilat lidah? Kamu banyak membaca akhir-akhir ini?""Haha, kamu benar. Memang seperti itu." Lina setuju sambil tersenyum.Nia pun mengangkat gelasnya dan berkata, "Kali ini, mari

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1580

    Setelah semua masalah ini, akhirnya aku merasa bahwa kami berdua yang paling cocok.Kepalan tangan Bella yang terangkat diturunkan.Aku terus memeluknya, lalu berkata, "Kalau kita bertunangan, ayo kita beli rumah.""Nggak perlu.""Kenapa?""Aku punya rumah.""Maksudmu, kita akan tetap tinggal di sini setelah menikah?""Nggak boleh?""Yah, tentu saja boleh. Kita bisa tinggal di mana pun kamu suka. Semuanya terserah kamu."Aku hanya ingin memenuhi tanggung jawabku sebagai seorang pria. Namun, jika Bella tidak membutuhkannya, aku tidak akan memaksanya.Aku menggendong Bella dan membahas banyak masalah. Bella sama sekali tidak peduli. "Terserah kamu. Atur saja sendiri.""Kok bisa? Cewek lain serius soal pernikahan. Tapi, kamu tampak cuek." Aku merasa bingung.Bella berkata, "Nggak ada harapan, nggak ada rasa kecewa. Aku hanya takut makin besar harapanku, makin besar pula kekecewaanku.""Kamu bilang apa? Kita bahkan belum menikah. Kamu sudah kayak gini."Aku melarang keras dia berpikir sepe

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1579

    Aku tersenyum. "Ini sama sekali nggak tiba-tiba. Orang tuamu sudah lama tahu tentang kita. Lagi pula, bukankah mereka selalu berharap kita bisa bersama?""Tapi, aku belum tahu harus bilang apa. Bagaimana kalau kamu telepon mereka? Lagi pula, kamu cukup kenal mereka.""Oke."Aku langsung menelepon Kendru.Setelah basa-basi sebentar, aku langsung ke pokok permasalahan.Kendru tertawa terbahak-bahak. "Benarkah? Bagus sekali, Edo. Aku sudah lama menantikan hari ini. Akhirnya, impianku terwujud."Lihatlah, aku tahu Keluarga Lugos akan sangat puas.Aku berkata sambil tersenyum, "Paman, orang tuaku akan tiba lusa pagi. Nanti, kita bisa mengundang kerabat dan teman untuk mengadakan upacara pertunangan. Aku akan menanggung biaya hotel dan biaya lainnya, jadi Paman nggak perlu khawatir.""Karena aku sudah memutuskan untuk menikahi Be ... eh, Charlene. Aku pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk memberinya yang terbaik."Aku ingin mengungkapkan ketulusanku kepada Kendru. Aku ingin memberi tahu m

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1578

    "Sial, aku nggak ragu-ragu. Aku hanya nggak bereaksi sejenak," jelasku dengan cepat.Bella sama sekali tidak memercayaiku. Dia berkata dengan nada dingin, "Aku menginginkan pria yang setia padaku. Kalau kamu nggak bisa, tolong jauhi aku. Bahkan keraguan sekecil apa pun nggak boleh."Aku harus mengatakan bahwa Bella adalah gadis dengan persyaratan cinta tertinggi di antara semua gadis yang pernah aku temui.Pasangannya harus mencintainya sepenuh hati dan tidak boleh menyukai wanita lain.Meskipun hanya sedikit perselingkuhan, Bella tidak akan menyetujuinya.Melihat penampilannya yang imut, aku berkata sambil tersenyum, "Aku benar-benar nggak ragu. Aku benar-benar nggak bereaksi tadi. Aku bersumpah."Melihat Bella tidak mengatakan apa pun, aku tidak punya pilihan selain melanjutkan, "Kalau begitu, katakan padaku. Apa yang kamu inginkan agar kamu percaya padaku?"Bella tetap tidak mengatakan apa pun.Aku berpikir sejenak. Aku ingin memasangkan cincin itu padanya secara diam-diam.Bella me

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1577

    Namun, akhirnya tidak dapat dihindari. Aku hanya bisa meyakinkan diri sendiri untuk menahannya.Setidaknya, jika kami tidak bisa menjadi suami istri atau sepasang kekasih, kami masih bisa berteman.Setelah berpikir demikian, aku merasa jauh lebih baik....Malam harinya.Aku secara khusus menyiapkan makan malam yang sangat mewah untuk Bella.Saat Bella kembali, dia melihat aku telah menyiapkan banyak hidangan dan sebuket bunga di atas meja.Bella langsung menatapku dengan tatapan aneh.Aku berkata sambil tersenyum, "Apa yang kamu lihat? Kamu nggak mengenaliku?""Kenapa denganmu hari ini? Kamu yang memasak semua hidangan ini?" tanya Bella dengan tatapan penuh selidik.Aku tersenyum dan mengangguk. "Yah, aku juga menyiapkan bunganya.""Aku bisa mengerti semua ini. Tapi, kenapa pakaianmu begitu formal?"Aku memandangi jasku, lalu berkata sambil tersenyum, "Supaya terlihat lebih tulus. Bagaimana? Tampan nggak?"Bella mengangguk. "Kamu memang tampan, tapi aku nggak habis pikir dengan tingka

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1576

    "Kak Lina, kenapa kamu?"Melihat wajah Lina yang kesakitan, aku bergegas untuk memeriksanya. Aku melihat wajah Lina pucat. Keringat dingin pun mengucur dari dahinya.Dia tampak kesakitan.Aku segera menggendong Lina. Aku ingin membawanya ke rumah sakit."Edo, nggak perlu ke rumah sakit. Aku baik-baik saja setelah minum air hangat," kata Lina dengan cemas.Saat aku mendengar Lina mengatakan ini, aku pikir dia sedang menstruasi, hingga dia mengalami keram perut.Aku membeli sebotol air panas di sekitar, lalu membawanya pada Lina.Setelah Lina minum air hangat, wajahnya tampak jauh lebih baik."Kamu nggak pernah keram perut sebelumnya. Apa yang terjadi sekarang?" Aku menatap Lina dengan sedih. Raut wajahnya yang kesakitan itu terngiang di benakku.Tiba-tiba, aku merasa sangat tertekan.Lina berkata sambil tersenyum, "Banyak orang yang sebelumnya nggak mengalami keram perut, tiba-tiba mengalami keram perut. Aku nggak bisa menjelaskannya.""Tapi, aku sudah jauh lebih baik sekarang. Jangan k

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status