Share

Sekolah ke 116

Pagi ini awan cukup mendung. Ditambah hutan lebat yang menutupi kastil tempat tinggal mereka, membuat suasana di sana makin kian mencekam.

Mereka berlima keluar dari hutan itu dengan mengendarai mobil mewah. Mobil keluaran terbaru yang bahkan langsung di beli Suzy sesaat setelah mereka selesai melakukan launcing, dia memang sangat tertarik dengan berbagai macam barang elektronik terkhusus mobil.

Mereka sudah terbiasa dengan keadaan hutan, walaupun sudah cukup lama tinggal di dunia manusia dan berbaur dengan mereka, mereka berlima tetaplah mahkluk asing dari dunia yang berbeda dan harus menyembunyikan jati diri mereka.

Hutan ini adalah tempat yang teraman bagi mereka. Hutan ini dipenuh dengan kekuatan ajaib. Tidak ada manusia ataupun monster yang bisa memasuki hutan, dengan sembarangan.

Mereka juga telah memasang banyak bidang-bidang sihir di seluruh penjuru hutan kabut, terutama di sekitar area kastil tempat mereka saat ini tinggal.

Yang mereka tinggali adalah hutan kabut, sementara hutan ini berbatasan dengan hutan gelap dan hutan biasa tempat banyak manusia keluar masuk untuk mencari kayu bakar, ataupun melakukan aktifitas lainnya. merekaberlima telah memegang kendali penuh atas hutan kabut ini sejak beratus-ratus tahun lamanya, selama tembok sihir yang mereka bangun tidak pecah, hutan ini akan selalu menjadi tempat teraman bagi mereka semua.

"Hey, lihat! ada rusa di sana. Apa kau tidak mau meminum darahnya Yoona? kau kan Vampir." Bella menempelkan wajahnya pada kaca jendela mobil menatap takjub sepasang induk rusa yang tengah makan bersama anaknya, kemudian menengok ke samping menemukan Yoona yang sedang asyik mengaduk-aduk bubur kemangi nya.

"Apa darah rusa liar itu bisa seharum, dan senikmat bubur kemangi ku?" Yoona menghirup nikmat bubur kemangi dalam pangkuannya, sembari kemudian melahap bubur kemangi itu dengan perasaan senang. Apapun menunya, daun kemangi harus selalu tersedia dalam makanannya, itu sudahlah suatu hal yang wajib baginya.

Ini sudah satu bulan setelah lulus dari universitas, mereka memutuskan untuk kembali masuk SMA sebagai pengisi kegiatan harian mereka. jika ditotal, sudah seratus enam belas sekolah yang pernah mereka tinggali, dari berbagai jenis kota dan juga negara, mereka akan selalu berpindah setelah lulus mencari aktifitas baru untuk di lakukan.

Jika bertanya bagaimana mereka semua kembali ke kastil, tentu saja melalui gerbang portal. Saat ini kastil mereka berada di dekat hutan utara negri Spayol. sementara tujuan sekolah mereka kali ini adalah sekolah SMA elite di Jerman. sudah bukan suatu hal yang asing bagi mereka untuk bolak balik memasuki gerbang portal dan pergi ke setiap penjuru bumi. Selagi mereka tahu tempatnya dan tidak ada gerbang magis di tempat itu, akan sangat mudah untuk mereka pergi kesana dengan cepat.

"Haah... Hari ini kita mulai bersekolah lagi. Terkadang, aku mulai bosan dengan pelajaran sekolah yang hanya begitu saja. Kuliah pun sudah membosankan, apalagi bekerja, Itu lebih membosankan!" Luna duduk bersandar ke kursi sembari melihat keluar jendela dengan bosan.

"Haha, setidaknya itu tidak akan semembosankan jika kita terus berada di dalam kastil!" Suzy ikut berujar sembari tetap fokus menyetir mobilnya.

"Tapi bukankah orang bilang masa SMA itu masa yang paling menyenangkan, mungkin akan ada kejutan baru, di SMA kita nanti." sahut Bella ikut nimbrung.

"Yah... Setelah ini kita harus putuskan akan melakukan apa setelah tiga tahun, ke depan!" Yoona menghela nafas berat memasukan suapan terakhir makanannya kedalam mulut, kemudian bersendawa setelah kenyang menghabiskan sisa terakhir makanan dalam wadah itu.

"Mungkin, kita bisa bekerja. Menurutku itu juga lumayan menyenangkan." Seru Luna dengan semangat.

"Tidak, kita masuk universitas saja. Aku dengar ada universitas bagus di kota C," Tolak Suzy ikut memberikan pendapat.

"Kenapa tidak masuk SMA lagi saja. Aku sangat suka seragam SMA, menurutku itu keren." Tambah Bella lagi.

"Kalian ini berisik sekali, kita kan tidak tahu bagaimana kedepannya. Kalau menurutku sih, lebih baik kalau kita melakukan sesuatu yang lebih menantang dan ada petualangannya." Ujar Liza, yang pusing mendengarkan perdebatan mereka berempat, tetapi ujungnya juga ikut berpendapat.

Yaah... perkataan Liza cukup menarik, tapi mereka juga tidak sebebas itu, banyak orang yang mengincar mereka, melakukan petualangan ke luar jalur yang telah mereka buat, sama saja dengan melakukan petualangan dengan resiko jalur kematian.

Mereka berlima bukanlah manusia, bukan hal aneh jika mereka tak pernah menua. Mereka akan terus bersekolah, jika bosan bekerja, dan jika bosan bersekolah lagi. Entah sudah berapa banyak sertifikat dan ijazah yang mereka.kantongi dalam kurun waktu, lima ratus tahun ini.

Umur mereka akan bertambah setiap 500 tahun sekali, mereka akan menua secara normal saat menikah dan melahirkan anak, tapi tetap saja mereka semua di berkahi umur yang panjang, mereka akan mati hanya jika di serang penyakit atau kehabisan kekuatan.

"Aish...!" Keluh Suzy yang tiba-tiba menghentikan laju mobilnya,

"Ada apa?" Tanya yang lainnya saat mobil tiba-tiba berhenti mendadak. Membuat kepala mereka membentur atap mobil, dengan keras.

"Jembatan di depan putus, mobil ini tidak bisa lewat." ucap Suzy melihat ke arah kami, dengan raut khawatir.

"Kenapa repot, kalau tidak bisa menyeberang kan tinggal melayang saja!" Bella mengangkat tangannya, dan seketika sercara perlahan mobil mereka melayang menyeberangi jembatan. Sungguh berkah kekuatan yang mampu membuat orang lain iri melihatnya.

Jika di bilang, mereka memang gadis-gadis spesial. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatan spesial tersendiri, selain itu mereka juga pandai menggunakan sihir dan mantra.

Bella yang pandai membuat sihir gravitasi, tameng pelindung, dan meringankan diri. Selain itu ia juga pandai dalam membuat beberapa bidang sihir dan mantra lainnya.

Sementara Luna, punya kekuatan mengendalikan air. Membuat suatu benda tak terlihat atau transparan, ia juga bisa berbicara dan mendapatkan informasi lewat air yang ia temui.

Sementara Liza punya kekuatan api, mampu mengendalikan Angin, dapat memerintah semua benda yang telah di sihirnya, sehingga mereka menurut padanya.

Sedangkan Yoona bisa menggunakan sihir ilusi, membuat apa yang nyata, bila dilihat orang menjadi tak ada. Dan yang tak ada orang akan mengira bahwa itu nyata. Ia juga bisa sihir teleportasi benda. Selain dirinya, ia bisa memindahkan suatu benda kemanapun yang dia suka, walau ia tidak meminum darah, namun ia memiliki cukup banyak mana, dan ia juga mampu menggunakan sihir karna dulu sempat masuk ke sebuah akademi sekolah sihir. Sebagai contohnya ia mampu membuat sebuah benda mati hidup, dan dapat berbicara layaknya manusia.

Berbeda dengan yang lainnya, Suzy punya sihir yang unik bernama sihir pesona. Orang yang terkena pesonanya akan lupa diri seketika. Mereka akan seperti hilang akal, kemudian pergi dengan hati yang berbunga. Contohnya saja jika ada seseorang yang sedang emosi dan bertemu dengannya, ia akan melupakan emosinya seketika. Semakin besar emosinya, semakin besar juga sihir pesona yang di terimanya. Selain itu Suzy juga mempunyai kekuatan cahaya, menyilaukan seperti matahari, tapi juga menenangkan seperti rembulan. Ia bisa mengendalikan pikiran orang, membuatnya bingung, dengan apa yang sedang dikerjakannya sekarang, ia akan bingung bagai orang yang terbangun sehabis tidur berjalan.

Mereka gadis-gadis spesial yang juga di anugrahi kekuatan spesial, kemudian di pertemukan juga dengan cara yang spesial.

...

Kini kami berlima telah sampai di sebuah bangunan sekolah mewah.

Tampak kalau sekolah ini adalah sekolah bergengsi dan elit. Dari gerbang luar saja sudah dapat terlihat banyak murid yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang sibuk bermain basket, melakukan pemotretan, sampai ada juga yang sedang Suting film. Bangunan gedung berlantaikan lima, dengan fasilitas yang lengkap dan tentunya juga mewah.

"Wah, sepertinya sekolah pilihan Suzy kali ini agak lumayan!" kami semua menatap takjub, memperhatikan sekitar dari balik jendela kaca mobil.

"Kita tidak akan tahu, sampai kita keluar!" Suzy kini memarkirkan mobilnya, kemudian membuka pintu mobil begitu juga dengan yang lainnya.

Sraaa....

Seolah seperti ada Kilauan cahaya, mereka berlima sontak menjadi pusat perhatian semua orang yang ada disana. Begitu cantik dan memikat, sebelumnya mereka belum pernah menemui gadis yang secantik kelima gadis ini dalam hidup mereka.

Mereka berlima keluar bersamaan, sementara semua mata tak mampu berpaling dari mereka berlima.

Jika di katakan, memangnya siapa yang tidak terpana dengan kelembutan seorang malaikat, belum lagi dengan kecantikan bangsa Vampir yang telah di akui secara turun temurun.

Dan sikap angkuh seorang iblis, membuatnya terlihat keren. Wajah putri kerajaan air yang menyegarkan, dan gadis luar angkasa yang bersinar. Kecantikan dan daya tarik mereka, mampu membuat seluruh mata tak berhenti melirik ke arah mereka.

"Permisi! Kalau boleh tahu ruang kepala sekolah ada dimana, ya?" Suzy berjalan menghampiri seorang pria dengan bola basket ditangannya, diikuti dengan Yoona dan juga yang lainnya.

"Permisi!" Ulang Suzy, sembari melambai-lambaikan tangannya di depan wajah lelaki itu. Lelaki yang tadinya hanya terbengong sembari memperhatikan mereka itu, seketika tersadar dan menjadi canggung.

"E-eh, iya!" Kaget lelaki itu menjatuhkan bola basket yang dipegangnya.

"Aku bertanya di mana ruang Kepala sekolah?" ujar Suzy lagi, mengulang kembali pertanyaan nya.

"Ah, kalian lurus saja dari sini, setelah itu belok kiri dan naik lift. Ada ruangan di depan lift, kalian belok kanan setelah itu belok kiri dan lurus. “Apa perlu aku antar?" Tawar lelaki itu dengan berbinar.

"Eh, tidak perlu! Kami pergi sendiri saja." Tolak Suzy, karna sudah melihat mata berbinar dari para lelaki yang sudah siap berebut mengantar mereka, sementara para wanita menatap benci, ke arah mereka.

Mereka berlima berjalan sesuai arahan lelaki tadi, sampai mereka tiba di ruangan yang bertuliskan Ruang Kepala sekolah!

"Akhirnya, sampai!" Mereka menghembuskan nafas lega, karna tadi sempat kesulitan mencari keberadaan ruangan itu.

Mereka berlima masuk, dan melihat pemandangan pria tua yang sedang duduk memunggungi mereka dari balik kursi besarnya.

"Permisi tuan, kami ingin daftar ulang." Panggil Suzy ramah, namun tak kunjung ada jawaban dari kepala sekolah itu. Mereka berlima pun saling berpandangan, dan mengangkat bahu tak mengerti.

"Permisi!" Ulang Suzy lagi, namun masih tak ada jawaban.

"Apa dia tuli!" Maki Liza dengan kesal.

"Tenanglah!" Bujuk Suzy, karna Liza sudah siap dengan api di tangannya untuk menyerang kepala sekolah itu.

"Biar aku saja, yang memanggil nya!" Luna menggerakkan tangannya, kemudian menggunakan kekuatan nya. Membuat air yang ada di akuarium melompat, hingga mengenai wajah kepala sekolah itu yang langsung berbalik, dengan semua sumpah serapah yang di lontarkan nya.

"Oh, shit!"

Ternyata dia sedang sibuk mendengarkan musik sedari tadi, kepala sekolah itu memandangi berlima gadis itu dengan pandangan yang buram sembari mengucek matanya, kemudian ia mengambil kaca matanya dan seketika terkejut saat melihat wajah kelima gadis itu.

"Oh... My... God, kalian!" Kaget kepala sekolah itu, saat melihat mereka berlima.

Mereka saling menatap bingung sembari mengangkat bahu.

"Ada apa! Kau siapa?" Tanya Liza dengan jutek, karna merasa mereka tak mengenal lelaki itu.

"Aku Jonathan! apa kalian lupa?" Ungkap lelaki itu dengan bersemangat.

"Ada banyak Jonathan yang pernah kami temui, dan kami tidak mengenalmu!" Jutek Liza lagi.

"Maaf, apakah kau mengenal kami?" Tanya Suzy dengan bingung.

Memangnya siapa yang tidak kenal, dengan Five Angel's dari Aruna high School, sekolah kita dulu!" Senang Jonathan, tapi mereka masih acuh, dan ada juga yang kebingungan.

"Sebenarnya hanya ada satu malaikat di antara kami!" Guman Yoona, namun masih dapat terdengar oleh Jonathan.

"Hahaha... Kalian ini lucu, sekali. Dan masih saja tidak berubah!" Tawa renyah, Jonathan.

"Permisi, tolong jangan bersikap seolah mengenal kami. dan juga kami di sini untuk daftar ulang!" Kesal Liza mulai menggebrak meja, yang membuat Jonathan seketika terkesiap dan menghentikan tawanya.

"Daftar ulang...?” bingung Jonathan. “ Kalian.... Murid?" Jonathan nampak terkejut dan kemudian ia segera sadar, bahwa mereka berlima masih begitu muda dan cantik, berbeda dengan dirinya yang sudah tua dan keriput.

"Ya, kami murid baru, disini. dan tolong jangan buang waktu kami lagi!" Kesal Liza melipat tangannya di dada.

"Oh... Um... B-baiklah, silakan isi formulir di sini dulu." Pinta Jonathan sembari menyerahkan lima lembar formulir, pada mereka.

"Sudah selesai!" Suzy mengumpulkan semua lembar formulir menjadi satu, kemudian menyerahkannya secara bersamaan.

"B-baiklah, kalian sudah bisa pergi ke kelas kalian. Aku akan meminta seorang guru, untuk mengantar kalian." Jonathan berusaha bersikap tenang, kemudian menelepon seorang guru dan mereka berlima segera pergi, saat guru yang di panggil sudah datang.

Sementara itu Jonathan masih kebingungan di dalam ruangannya.

"Apakah aku salah orang? Tapi bagaimana bisa lima orang mirip sekaligus. Dan juga, nama mereka sama!" Bingung Jonathan, sembari mengusap-usap, kepala botaknya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status