Share

Bab 11. Pertengkaran

“Ayah, sakit!” racau Ken lagi, “Mom, ayah mana?”

Karen memang tak terlalu pandai menenangkan Ken, sebab ada Arashi yang selalu bisa diandalkan.

Wanita itu seketika tersadar. Sedekat apapun ia dengan anaknya, peran seorang ayah tak kalah pentingnya.

Sedangkan Diaz, ia tak tahu harus berbuat apa. Selama ini, ia jarang sekali berinteraksi dengan anak kecil.

Ia hanya bisa memandang iba.

Untungnya, itu tak berlangsung lama. Arashi telah datang dengan membawa es krim kesukaan Ken.

“Ta—da.”

Arashi memamerkan paper bag yang ia bawa.

“Maafkan ayah, boy. Tadi ayah ada sedikit urusan.”

Arashi duduk di samping Ken, lalu mengecup kening bocah itu.

Dibelainya kepala Ken lembut. “Di mana yang sakit?”

Ken menunjuk bahu dan tangan kirinya. Anak kecil itu terus menangis dan mengeluh sakit--mungkin efek biusnya sudah habis.

“Apa sakit sekali?” tanya Arashi, ia masih membelai kepala Ken.

Ken mengangguk.

“Jagoan ayah harus?”

“Ku-at,” jawab Ken terbata.

“Pintar.”

Lagi. Ada sesuatu yang aneh di hati Diaz m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status