Share

Bab 12 Sungguh Aku Merindukanmu, Elok

Mobil itu berhenti setelah menabrak mobil lain di depannya.

“Astaga. Untung saja. Sepertinya tidak terlalu parah,” gumam Diaz.

Pria itu sudah melepas sabuk pengaman dan melongok bumper mobil yang di kendarainya.

Ia lupa bahwa diseblahnya ada anak manusia yang gemetaran ketakutan.

“Ya Tuhan, Diaz. Kamu benar-benar ingin membunuhku?” pekik Karen.

Jantungnya berdebar kencang, kaget.

Sabuk pengaman benar-benar menyelamatkan hidupnya.

Diaz tersadar, menoleh ke arah Karen, “kamu tidak apa-apa?” tanya Diaz panik.

Ia memindahi tubuh Karen.

Karen menekan pelipisnya, pening.

“Berapa kali aku hampir mati karenamu,” lirih Karen.

Ingin hati mengucapkan maaf, tapi mulut berkata lain.

“Ini semua salahmu, kalau kamu tak memancing keributan, kejadian ini tak akan terjadi.”

Dua anak manusia itu masih melanjutkan pertengkaran.

Karen mendengus kesal.

Tuk! Tuk! Tuk!

Kaca pintu mobil diketuk dengan tidak sabar.

Diaz menurunkan kaca jendela.

“Hei, keluar dan selesaikan masalah kita,” perint
Lemongrass

Hai, Lemongrass di sini. Terima kasih telah membaca ceritaku. Dukung terus ceritaku. See you!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status