Hanya dalam waktu yang singkat, Fu Yishui sudah menyelesaikan kelima soal itu dan sukses membuat semua orang hampir tidak mempercayai, jika pemuda yang baru saja menyelesaikan kelima soal yang cukup sulit itu adalah pemuda yang selama ini terlihat bodooh, lemah dan selalu mereka remehkan.
Dia melenggang dengan langkah lebarnya untuk kembali ke tempat duduknya. Tetapi tiba-tiba saja seorang mahasiswa dengan sengaja menjegalnya. Fu Yishui tersandung kaki mahasiswa itu, dan tubuhnya sempat terhuyung ke depan. Dan parahnya lagi di depan ada profesornya.HUUPP ...Dengan sangat sempurna Fu Yishui melakukan salto depan ketika tubuhnya terhuyung, dan mendarat tepat di hadapan Profesor Li Landy.Semua orang dibuat melongo melihat aksi Fu Yishui yang cukup keren. Bahkan Profesor cantik itu masih membeku selama beberapa saat. Beberapa detik berlalu, Profesor Li Landy berdehem dan berkata tegas sembari melenggang anggun melewati Fu Yishui."Uhuumm ... jika ingin melakukan atraksi sebaiknya jangan di kelas saya! Saya sungguh tidak menyukai mahasiswa yang ingin terlihat sok keren dan haus akan perhatian serta pujian!" tegasnya melalui Fu Yishui.Namun baru saja melenggang beberapa langkah, tiba-tiba dia tubuhnya terhuyung hampir terjatuh. Fu Yishui berbalik dan segera meraih tangan serta pinggang sang Profesor, sehingga berakhir menangkap tubuh Profesor cantik itu.Lagi dan lagi Profesor cantik itu membeku seakan-akan benar-benar terpana akan aksi Fu Yishui yang tiba-tiba saja hari ini menjadi lebih keren dibanding biasanya.Pemuda itu segera membantu Profesornya untuk berdiri dan jongkok tepat di hadapannya. Tanpa meminta ijin atau persetujuan, Fu Yishui melakukan sesuatu yang cukup mengejutkan. Ya, dia mematahkan salah satu hak sepatu Profesor Li Landy."Fu Yishui! Apa yang sedang kamu lakukan?!" tanya wanita cantik itu begitu geram."Salah satu penyangga sepatumu rusak, Nona. Mematahkan sisi lainnya akan menstabilkan kamu saat kamu berjalan. Tidak mungkin kamu akan memakainya dengan tinggi yang berbeda, bukan?" Fu Yishui menjawab dengan santai dan segera berdiri kembali lalu melenggang untuk menuju bangkunya.Semua orang kembali dibuat melongo melihat sikap berani Fu Yishui. Bahkan Profesor cantik itu sempat melongo dan membulatkan sepasang matanya syok.'Nona? Anak ingusan itu memanggilku nona? Ternyata dia ingin merayuku ya?! Huhh!! Berani-beraninya dia!' batin Li Landy kesal dan segera mendatangi bangku Fu Yishui."Setelah jam kuliah habis, segera temui saya di ruangan saya!!" tandasnya sebelum melenggang meninggalkannya ke depan."Ckk ... mampus! Kali ini pasti dia akan mendapatkan hukuman karena berusaha merayu Profesor idola kita itu!" celutuk seorang mahasiswa yang duduk tepat di belakang Fu Yishui."Haha biar saja tau rasa dia! Berani banget godain Profesor ..."⚜⚜⚜Setelah jam kuliah berakhir, Fu Yishui segera bergegas mendatangi ruangan Profesor Li Landy dam menghadapnya."Apakah Profesor ingin memberikan tugas tambahan lagi untukku?""Buat pernyataan sebanyak 100 salinam jika kamu tidak akan mengulangi perilakumu yang tidak menghormati Profesormu! Dan kamu tidak akan menggoda Profesormu!!" dengan nada tinggi Profesor Li Landy berkata."Maaf, tapi bagian mana yang menunjukkan perilakuku yang tidak menghormati dan bagian mana yang aku berusaha untuk menggoda? Aku rasa ... semua yang aku lakukan hanya biasa saja." sahut Fu Yishui dengan santai."Fu Yishui! Kamu membantahku saja itu sudah termasuk tidak menghormati! Segera kerjakan baru kamu boleh pulang!"Dengam sangat terpaksa Fu Yishui mengerjakan apa yang telah diperintahkan oleh Profesornya. Namun dengan kemampuannya yang terbiasa cekatan dalam segala hal, terutama ketika dia berlatih di alam bebas, tentu saja hal itu sangat mudah dia lakukan. Bahkan hanya dalam kurang dari 5 menit saja, Fu Yishui sudah kembali menghadap dan menyerahkan hukuman itu."Aku sudah menyelesaikannya, Profesor. Aku akan pulang ..." pamitnya segera berlalu.Profesor Li Landy menatap kepergian Fu Yishui dengan tatapan yang sulit untul diartikan. Bahkan dia begitu kebingungan bagaimana pemuda itu bisa menyelesaikan hukuman secepat itu. Sungguh tidak seperti Fu Yishui yang biasanya lelet dalam mengerjakan segala hal."Anak itu ... mengapa bisa bergitu cepat??!"...Ketika Fu Yishui berjalan menyusuri salah satu koridor kampusnya, tiba-tiba saja ada sebuah bola basket yang melayang dengan cepat dan kuat ke arahnya dan hampir saja mengenai kepalanya.WUSHH ..."Bwahahaha ... lihatlah si boodoh yang lemah itu!! Bagaimana mungkin aku dikalahkan olehnya begitu saja? Sungguh sangat tidak adil!! Aku harus mundur hanya untuk mengalah dari tuan muda yang lemah itu! Cuiihh!!"Tepat setelah bola basket itu hampir mengenai kepala Fu Yishui, terdengar umpatan seorang pemuda. Namun di luar dugaan, bola itu bisa dihentikan dengan tangan Fu Yishui tanpa dia menatap ke arah bola basket itu."Wow! Tuan muda lemah ini rupanya sedang ingin mencari perhatian dan ingin terlihat populer ya? Hhm ... mengapa? Apa kamu haus akan perhatian, Fuan muda Fu Yishui?" tukas pemuda berseragam basket itu.Fu Yishui tidak menjawabnya. Tanpa melihat ke arahnya, dia melemparkan bola basket ke sisi belakang. Tembakannya begitu cepat sekali, hingga akhirnya bola basket itu mengenai perut pemuda itu. Bahkan pemuda itu sampai terdorong 2 meter ke belakang saking kuatnya lemparan dari Fu Yishui.Semua orang terrcengang menyaksikan semua ini. Tidak disangka Fu Yishui bisa sekuat ini."Wow! Benarkah dia adalah tuan muda Fu Yishui yang lemah itu? Dia memang kuat? Ataukah Gu Zhan yang sangat lemah? Bwahaha ...""Dia bahkan melemparkan bola tanpa menatapnya. Tapi bisa mengenai Gu Zhan dengan sangat tepat. Nampaknya kita salah karena telah meremehkanFu Yishui."Beberapa mahasiswa terdengar saling berbisik. Dan tentu saja hal ini membuat Gu Zhan murka."Fu Yishui! Sebaiknya kamu tau diri dan batalkan janji pernikahannu dengan Ye Jianli! Kamu memang putra pertama keluarga Fu! Tapi kamu sangat tidak pantas bersanding dengan Ye Jianli!" tandas Gu Zhan menegaskan."Janji pernikahan? Aku memang tidak pernah menginginkannya! Jangan khawatir, malam ini juga aku akan membatalkan janji pernikahan itu dengannya." jawab Fu Yishui santai, karena pada dasarnya dia memang tidak menginginkan pernikahan itu."Hah? Kamu sungguh ingin membatalkannya? Apa kamu serius, Fu Yishui? Kedua perusahaan milik Fu Group dan Ye Group bukanlah sembarangan perusahaan. Keduanya adalah perusahaan besar. Janji pernikahan kalian juga untuk mengikat kedua perusahaan besar itu. Ayahmu pasti akan marah besar dan tidak akan menyetujuinya!"Kali ini seorang pemuda tiba-tiba saja menghampiri Fu Yishui. Dia adalah Huang Yunxi, satu-satunya pemuda yang selama ini berteman baik dengan Fu Yishui."Jika tidak dicoba maka tidak akan pernah tau. Lagipula aku tidak pernah ingin menikahi wanita sombong itu!" tukas Fu Yishui dengan malas dan berlalu begitu saja.Hanya dalam waktu satu hari An Yishui sudah mendapatkan bukti-bukti kecurangan yang dilakukan oleh Fu Hongjun. Dia memerintahkan Gao Han untuk memanggil Wang Yuzi beserta seluruh anak buahnya, termasuk termasuk Huang Yunxi. Sebenarnya Huang Yunxi sempat keheranan, mengapa An Yishui ada di perusahaan tempatnya bekerja dengan penampilan formal dan super rapi. Bahkan An Yishui juga duduk di kursi bos. "Penggelapan dana yang terjadi di perusahaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hukum akan tetap ditegakkan! Apakah salah satu dari kalian tidak ada yang ingin mengakuinya? Aku akan memberikan keringanan hukuman jika kalian mengakuinya!" An Yishui berkata dan menatap mereka semua penuh intimidasi. "Sebelumnya properti Imperial Mansion tidak pernah mengalami masalah seperti ini. Namun semenjak anak baru bernama Huang Yunxi bergabung, entah mengapa masalah seperti ini tiba-tiba saja terjadi." sahut seorang pria seolah-olah mencurigai Huang Yunxi. "Y-Yishui, aku tidak akan mungkin bera
An Yishui menghela nafas berat dan berjalan mendekati jendela kamarnya. Gorden yang masih terbuka itu membuatnya bisa melihat panorama indah yang ada di kota Dunhuang. "Aku adalah An Yishui. Manusia biasa biasa sepertimu. Tapi ... apakah kamu ingat ... disaat kita berada di Pagoda Enam Harmoni saat itu, kita telah mendapatkan sebuah energi murni yang sangat langka? Dan semenjak saat itu aku bisa menggunakan beberapa teknik luar biasa. Salah satunya adalah teknik teleportasi yang baru saja aku gunakan." ucap An Yishui tidak sepenuhnya berbohong. Guo Jia Yu terdiam mencerna ucapan An Yishui, dia juga berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. "Benar, semenjak mendapatkan energi murni itu, aku juga mulai melihat sesuatu melalui mimpi. Bahkan ketiga cincin perak kuno itu ... aku juga melihatnya melalui mimpi-mimpiku." ucap Guo Jia Yu menatap kedua jemarinya rumit. "An Yishui, aku percaya padamu ..." imbuhnya menengadahkan wajah menatap An Yishui. "Aku akan kembali untuk beristirahat
Guo Jia Yu mengamati dinding itu dan berusaha untuk mengingat-ingat sesuatu. Jemari lentiknya juga mengusap ukiran-ukiran dinding itu."Yishui ... aku pernah melihat ini ... aku mengingat ukiran naga yang mengitari pagoda kembar ini." lirih Guo Jia Yu. "Ya! Aku pernah melihatnya di dalam mimpi-mimpiku sebelumnya." imbuhnya yakin dan menengadahkan wajahnya menatap An Yishui.Mereka saling menatap dan mengangguk samar, seakan saling memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya."Baik, menjauhlah sedikit ..." ucap An Yishui.Guo Jia Yu segera mundur, sementara An Yishui kembali mengeluarkan kekuatan spiritualnya. Sebuah aura berwarna jingga tercipta dan menghantam dinding tersebut hingga roboh.BUUMMM ...DUARR ...An Yishui melihat ada sesuatu yang berkilauan ketika terkena pencahayaan ponselnya. Benda tersebut masih terselip diantara dinding yang belum roboh. Dia segera memeriksa lebih dekat hingga melihat sebuah simbol n
Siang harinya An Yishui dan Guo Jia Yu melakukan penerbangan untuk pergi ke kota Dunhuan. Pada awalnya An Yishui menyarankan untuk pergi lusa, namun rupanya Guo Jia Yu sudah sangat tidak sabar dan ingin segera mendatangi kota Dunhuan.An Yishui kembali menolak untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Dia memutuskan untuk pergi menyisiri Goa Magao bersama Guo Jia Yu saja agar lebih leluasa.Mereka memasuki Goa Magao yang membentuk kuil-kuil dan menyusuri lorong goa yang dipenuhi dengan ukiran-ukiran itu dan Patung Budha yang cukup termasyur di Negeri Tirai Bambu ini. Dimana terdapat sekitar 735 pahatan, 450 ribu gambar relief dan lebih dari 2000 patung Budha yang terbuat dari tanah liat.Tubuh Guo Jia Yu kembali terhuyung, dan seorang pengunjung tidak sengaja menyenggolnya. An Yishui yang berada disampingnya dengan sigap menahannya sebelum terjatuh."Maaf ..." ucap pengunjung itu sebelum dia berlalu."Kita beristirahat dulu ..." ajak An Yish
"Guo Jia Yu, apa yang terjadi?"An Yishui cukup keheranan karena tiba-tiba saja gadis itu mendatangi kamarnya di tengah malam dan terlihat sedang terburu-buru. Bahkan Guo Jia Yu terlihat panik dengan keringat yang membasahi pelipisnya. Padahal cuaca saat ini cukup dingin."Yishui ... Zhu'er dan Xing'er masih hidup ... mereka ... mereka sedang membutuhkanku ... aku harus menyelamatkan mereka ... aku harus menemui mereka ..." ucap Guo Jia Yu sangat panik dengan bulir-bulir bening yang sudah membasahi wajah putih tanpa riasan itu."Yishui ... kita harus segera menemukan kedua cincin lainnya. Ayoo kita bergegas ... aku tidak boleh menunda-nunda dan bersantai di dunia ini. Tidak boleh ..." imbuh Guo Jia Yu berniat untuk bergegas pergi kembali.Namun An Yishui segera meraih tangannya dan menahannya."Yishui, aku tidak boleh bersantai. Aku harus bergegas dan menyelamatkan mereka ..." ucap Guo Jia Yu kembali."Kamu tenanglah dulu, Jia Yu! Ayo masuk ..." An Yishui betkata dan menggiring gadia
An Yishui mendekati patung prajurit itu dan mulai mengalirkan qi di tangannya. Sebuah aura berwarna jingga yang hanya terlihat olehnya tercipta. Namun kedua gadis itu bisa merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan tangguh milik An Yishui.BLARRR ...KRAAKK ...Setelah mengarahkan kekuatannya pada patung prajurit itu, telapak tangan patung itu hancur berkeping-keping dan terjatuh di atas lantai.Guo Jia Yu segera duduk bersimpuh untuk mencari sesuatu diantara kepingan-kepingan itu. Sementara Hai Lanzhu masih saja tercekat menyaksikan semua itu."Nona Hai Lanzhu, aku akan membayar ganti rugi untuk kerusakan patung ini. Jangan khawatir ..." ucap An Yishui mengartikan keterkejutan Hai Lanzhu sebagai bentuk dari perasaan takut dan khawatir."Hah? Tidak perlu. Patung ini hanya rusak sedikit saja. Aku akan meminta pengrajin handal untuk segera memperbaikinya." sahut Hai Lanzhu cepat."Maaf sudah merepotkan.""Hanya masalah kecil saja kok. Tuan An tidak perlu merasa sungkan." Hai Lanzhu meny