Share

Bab 1534

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2025-11-23 19:15:32

Dalam sekejap Nathan sudah menggenggam kerahnya, mengangkatnya dengan satu tangan.

“Kau berani membohongi aku?” Tatapan Nathan menusuk seperti belati.

Tinju pertama menghantam. Darah muncrat dari mulut Jazer.

“Bunuh aku,” desis Jazer sambil terbatuk. “Kalau aku mati, kau tidak akan pernah tahu di mana ibumu berada…”

Nathan mengguncangnya keras. “Katakan! Di mana kau menyembunyikan ibuku?”

Jazer justru tertawa. Tawa pecah yang goyah dan putus asa. “Hahaha… aku tidak akan mengatakannya. Kalian berdua tidak akan pernah bertemu lagi.”

Bugh! Bugh! Bugh!

Nathan mengayunkan tinju sekuat tenaga. Lalu satu lagi, dan satu lagi. Rahang Jazer hampir tidak berbentuk. Nafasnya tinggal serpihan, namun ia tetap diam. Tetap menutup mulutnya rapat-rapat.

Sampai suara tiba-tiba menghentikan pukulan Nathan.

“Ibunya sudah diantar ke Klan Movi.” Suara Kieran memotong udara.

Nathan menoleh cepat. “Klan Movi?”

Nama itu menggertak memorinya. Tempat yang dulu ingin mengambil ibunya sebagai calon mempelai. Temp
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1549

    Marco menegang seketika. “Apa?!”“Marco,” tanya Nathan, “Siapa sebenarnya orang itu? Kenapa posisinya cukup tinggi di Keluarga White?”Marco menarik napas. “Itu paman Ainsley, namanya Alan. Setelah ayah Ainsley meninggal, semua bisnis keluarga jatuh ke tangan Ainsley. Dia perempuan, tidak mudah mengelola semuanya sendirian. Lalu paman itu datang membantu, dan jujur saja… dia memang berbakat di bidang bisnis.”“Hanya setahun, dia membuat Keluarga White berkembang pesat. Karena itu Ainsley berencana menyerahkan manajemen keluarga padanya setelah kami menikah. Ainsley akan tinggal di Moniyan setelah melahirkan, jadi dia tidak bisa bolak-balik ke Kota Helico.”Nathan mengangguk kecil. “Kalau begitu, mungkin memang aku yang terlalu sensitif.”Sosok yang bisa mengangkat satu keluarga besar dalam setahun memang tidak biasa, tapi keterampilan bisnis tidak sama dengan niat baik. Meski begitu, mendengar penjelasan Marco membuat Nathan sedikit mengendurkan kewaspadaannya.Setelah berbincang seje

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1548

    “Marco?!” Nathan berdiri. “Apa yang kau lakukan di sini?”Marco tampak sama terkejutnya. “Tuan Nathan?! Aku tidak percaya! Tadi Ainsley bilang dia melihat seseorang yang mirip sekali denganmu, tapi aku pikir dia salah lihat!”Marco melambaikan tangan.Tidak lama kemudian, Ainsley datang berjalan dan perutnya terlihat besar.Sangat besar.“Tuan Nathan,” ujarnya sambil tersenyum malu, “Aku melihat punggungmu dari jauh, jadi aku minta Marco memastikan.”Nathan menatap perut Ainsley dan ternganga sebentar. “Kalian… sudah menikah?”Marco mengangguk cepat. “Sudah, Tuan. Bisa dibilang, menikah karena kehamilan. Kami kembali ke Helico untuk mengadakan upacara di sana.”Ainsley menunduk, pipinya merah. Jelas ia malu, hamilan di luar nikah selalu membuat perempuan gugup.“Hahaha! Bagus! Memang sudah cocok kalian berdua!” Nathan tertawa lega.Marco pun bertanya, “Tuan Nathan, apa yang membawamu ke Kota Helico? Tidak banyak yang datang ke sini kalau bukan ada urusan penting.”“Saya sedang meneman

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1547

    Bonang mengangkat alis. “Kenapa suasananya seperti rahasia negara begini?”Nathan duduk, suaranya serius. “Guru Bonang, aku mau tanya. Siapa yang mengajarimu Teknik Rune itu?”Bonang melipat tangan, bingung. “Rune? Maksudmu Sigil? Jelas guruku. Pertanyaan apa itu?”“Bukan itu maksudku.” Nathan mencondongkan tubuh sedikit. “Aku ingin tahu, dari mana asalmu sebenarnya?”Bonang sempat memutar bola mata. “Aula Awan Luar. Leluhur kami adalah Aldros dan seharusnya kau tahu itu. Semua praktisi jimat yang lahir dari garis itu selalu membanggakannya.”Nathan mengangguk pelan. “Kalau begitu, kau tahu Aula Awan Dalam, kan? Klan kuno yang khusus mempelajari Teknik Sigil Rune.”Bonang terdiam sesaat.Lalu ia menatap Nathan dari atas ke bawah, seolah memastikan orang di depannya masih waras. “Kenapa tiba-tiba menyinggung Aula Awan Dalam? Klan itu sudah lama menghilang bertahun-tahun. Sekarang mereka hanya legenda belaka.”Namun kemudian Bonang menambahkan dengan suara merendah. “Bahkan leluhur klan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1546

    Keesokan paginya.Dengan bantuan obat evoring dan bahan obat yang dibawa Herold, luka Liana sudah hampir pulih sepenuhnya. Ia sendiri yang mencari Nathan dan berdiri di depan pintu kamarnya, wajahnya lebih segar meski auranya belum sepenuhnya stabil.“Aku berterima kasih padamu. Aku harus segera kembali, kalau tidak Ayah dan Ibu pasti cemas.”Nathan mengangguk pelan. “Apa perlu aku mengantarmu pulang?”Ajakan itu sebenarnya karena Nathan ingin tahu asal-usul Liana, dan bagaimana seseorang sekuat itu bisa muncul tiba-tiba di Moniyan, tapi ia menahan diri agar tak membuatnya tersinggung.Liana menggeleng. “Tidak perlu, aku tahu kau ingin tahu siapa aku. Tapi aku tidak bisa memberitahumu. Aku hanya bisa menyebutkan namaku, Liana. Siapa namamu?”“Nathan.” Senyumnya tenang.Liana mengulurkan sesuatu. Kristal bening keperakan memantulkan cahaya lembut. “Ini Kristal Lumin Jade, aku memakainya sejak kecil. Anggap saja sebagai balasan karena kau menyelamatkan hidupku.”Nathan sempat hendak men

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1545

    Sementara itu, gedung parlemen tetap terang meski sudah larut malam.Ryujin duduk di depan meja, wajahnya tegang dan muram.“Tuan Ryujin,” Paul melapor, “Saya sudah memeriksa lokasi. Ini bukan perkelahian ahli bela diri biasa.”“Di Moniyan, ada aturan ketat yang melarang pertarungan besar di area kota. Tidak ada yang berani melanggar itu secara terang-terangan.”“Dan dari sisa aura di tempat kejadian, mereka sangat kuat. Saya curiga ini adalah…” Paul ragu melanjutkan.“Kecurigaanmu benar.” Ryujin memotong. “Itu ulah orang-orang dari Sektor Bayangan.”Paul terkejut. “Kenapa mereka berani keluar dari Sektor Bayangan dan bertarung disini?”Ryujin menggeleng pelan. “Aku juga tidak tahu. Tapi kejadian seperti ini akan semakin sering muncul. Kekacauan besar sudah semakin dekat.”Paul membeku, tidak mengerti sepenuhnya apa maksud Ryujin. Namun dia tahu satu hal. Moniyan akan kembali bersimbah darah.***Keesokan paginya.Nathan yang memiliki tubuh kuat sudah pulih sepenuhnya, luka-lukanya hi

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1544

    “Siapa kalian? Kenapa menyerang seorang gadis?” Nathan menatap keempatnya dengan serius.“Aku sudah bilang, ini bukan urusanmu!” Pria itu mengulurkan tangan untuk menangkap Liana.Cahaya keemasan meledak dari tubuh Nathan. Tinju kanannya terangkat, mengerahkan Taiju sepenuhnya, energi naga melingkar di lengannya. Seekor naga emas berputar mengelilingi tinjunya.“Wujud asli Naga Emas?” Pria berbaju hitam itu terkejut, lalu membalas tinju itu tanpa ragu.Bam!Cahaya emas menyala, tubuh Nathan terbang terpental menghantam dinding batu dan meruntuhkannya. Rasa manis memenuhi tenggorokannya. Nathan memuntahkan seteguk darah. Ia memaksa tubuhnya bangkit sambil menatap pria itu tanpa percaya.Dia sekarang berada di Puncak Villain, tetapi dia sama sekali tidak mampu menahan satu serangan pria itu. Kekuatan pria ini benar-benar di luar nalar.Apa sebenarnya yang terjadi di Moniyan? Mengapa begitu banyak ahli tingkat monster bermunculan tiba-tiba?“Nak, siapa kamu sebenarnya? Kenapa ikut campur

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status