Jack Morland, seorang mahasiswa yang cerdas namun miskin yang diperlakukan buruk oleh teman dan rekan kerjanya di mana-mana. Suatu hari, dia mendapati pacarnya berselingkuh dan mendapatkan hal-hal buruk lainnya. Namun, ketika dia berpikir hidupnya semakin memburuk, tiba-tiba seseorang datang kepadanya dan mengubah seluruh hidupnya. Dia bukanlah seorang pemuda miskin tanpa keluarga. Siapakah dia sebenarnya?
View MoreDi bagian depan Restoran Luxen terlihat begitu ramai dipadati oleh setidaknya puluhan wartawan yang sedang meliput sebuah berita ekslusif malam itu.
Yang menarik perhatian mereka tentu saja tidak lain dan tak bukan adalah Tobias Gray, seorang pemuda tampan berusia 20 tahun, yang juga merupakan putra tunggal dari salah satu pengusaha terkaya di Ocean Hill. Dia kini berada di dalam ruang VVIP restoran itu dan sedang menyatakan cinta pada seorang gadis cantik yang juga berasal dari kalangan yang sama dengannya, Lily Osborne. Restoran Luxen adalah salah satu restoran paling mewah di kota itu dan hanya orang-orang yang telah memiliki kartu dengan jenis tertentu saja yang bisa menikmati makananan di tempat megah itu. Selain tempatnya yang begitu luar biasa mengagumkan dengan sentuhan klasik bercampur gaya modern, restoran itu menyajikan aneka hidangan yang juga begitu mewah dan tentunya memiliki cita rasa yang sangat tinggi. Bahkan, konon kabarnya para chef di restoran itu adalah chef pilihan yang dulunya telah memiliki pengalaman yang banyak. Tak heran bila hanya orang-orang tertentu saja yang sanggup makan di tempat itu yang tentu berharga fantastis. "Berita ini akan langsung menjadi berita paling diminati besok pagi." "Nona muda itu salah satu keluarga Osborne, tentu saja pasti akan begitu." Seorang wartawan muda terlihat begitu bahagia dikarenakan tadi telah berhasil mengambil foto Tobias saat menggandeng Lily masuk ke dalam restoran mewah itu. Sementara itu, di ruang khusus untuk mencuci peralatan makan dan minum yang kotor, Jack Morland, seorang mahasiswa tingkat tiga dari Universitas Rundall yang menjadi pekerja paruh waktu sedang menjalankan tugasnya sebagai pencuci piring kotor. Jack Morland masih berusia 20 tahun, memiliki tinggi 183 cm dan berwajah luar biasa tampan. Meskipun tubuhnya terbilang sangat kurus dan kering seolah seperti orang yang menderita anoreksia atau kekurangan makanan, pesona Jack tidak bisa diabaikan begitu saja. Sayangnya, penampilan fisiknya yang sangat memukau itu sangat berbanding terbalik dengan kondisi finansialnya. Jack sangat miskin atau bisa dibilang terlalu miskin. Bahkan, dia tak memiliki uang untuk membeli sepatu kerja. Dia terpaksa menggunakan sepatu kets yang sialnya juga sudah tidak layak pakai. Terlalu banyak robekan di bagian sampingnya dan sol dalamnya pun sudah rusak. Namun, dia berjanji dalam hati bila dia telah menerima gaji pertamanya bekerja di restoran mewah itu, dia akan segera membeli sepatu kerja yang pantas. Samar-samar dia mendengar orang-orang di ruangan itu mulai mengobrol mengenai pelanggan mereka. Meskipun begitu, dia masih tak tertarik untuk ikut dalam obrolan para rekan kerjanya tersebut. Dia lebih memilih untuk segera menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini dikarenakan dia sadar bila mendapatkan pekerjaan di tempat itu tidaklah mudah. Jika bukan karena Darryl Spencer, salah satu teman baiknya di kampus yang memiliki koneksi orang dalam di Restoran Luxen, dia belum tentu bisa diterima bekerja di restoran mewah itu. "Kau lihat tadi? Pewaris Gray Company sedang melamar pacarnya." Seseorang mengoreksi sambil mengerjakan tugasnya, "Bukan. Kau salah. Dia bukan melamar tapi hanya meminta gadis kaya itu menjadi kekasihnya." "Oh, tapi aku rasa mereka akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Dengar, anak muda itu sudah menghabiskan $1000.000 untuk acara makan malam ini." "Benar juga. Siapa yang akan menghabiskan uang sebanyak itu jika tak berniat untuk menikah?" "Tapi untuk seorang yang berasal dari keluarga Gray, jumlah itu tentu saja sangatlah kecil." "Hei, bahkan untuk orang kaya saja, jumlah uang sebanyak itu tetap saja berlebihan kalau hanya dipakai untuk satu kali berkencan. Sangat tidak masuk akal," sahut salah seorang pelayan laki-laki. Seorang pencuci gelas ikut menimpali, "Tapi dia gadis yang sangat cantik. Dia memang berhak mendapatkan kemewahan itu. Kalau aku jadi Tobias Gray, aku juga pasti akan memperlakukan gadis cantik itu dengan cara yang sama." "Layaknya seorang putri dari kerajaan," tambah laki-laki muda itu. "Aku setuju. Gadis itu memang sangat cantik. Aku dengar dia juga salah satu gadis paling cantik di kampusnya. Beruntung sekali dia mendapat seorang pacar dari pewaris perusahaan besar." "Memang, di mana dia berkuliah?" "Universitas Rundall." Pada awalnya tadi Jack tampak tak berminat sedikitpun, dia hanya berkosentrasi pada pekerjaannya saat ini. Namun, saat nama kampusnya disebut-sebut, dia pun menjadi sedikit agak tertarik. Tetapi, sesuatu tiba-tiba membuat hatinya luar biasa bahagia. Bahkan, dia tersenyum samar. Gadis paling cantik di Universitas Rundall? Tentu saja menurut Jack, Lily Osborne, kekasih tercintanya adalah gadis paling cantik di Universitas Rundall, tempat di mana dia sedang belajar saat ini sebagai mahasiswa jurusan manajemen bisnis. Dia pun berpikir bila orang-orang itu terlalu berlebihan. Tak ada gadis yang lebih cantik dari Lily. Gadis yang disebut orang-orang itu pastilah tidak lebih cantik dari Lily. Diam-diam Jack kembali tersenyum senang. Dia bisa mendapatkan Lily Osborne dengan perjuangan cukup keras. Gadis itu awalnya menolak dirinya mentah-mentah. Tapi setelah Jack mendekatinya selama hampir satu tahun lamanya, Lily akhirnya menerima cintanya dengan satu syarat yang dianggap oleh Jack sebagai syarat yang biasa saja. Syarat itu adalah Jack tidak boleh membicarakan hubungan mereka pada siapapun. Hubungan mereka hanya boleh diketahui oleh mereka berdua saja. "Dia salah satu anggota keluarga Osborne." "Siapa namanya tadi?" "Lily, aku rasa. Lily Osborne." Jack Morland seketika mematikan air keran dan dia menoleh ke arah teman kerjanya. "Maaf, apa aku tidak salah dengar?" "Apa maksudmu?" "Nama gadis yang kalian bicarakan tadi. Bukan Lily Osborne kan?" Jack masih mencoba berpikir positif. Salah satu rekan kerjanya terlihat menatap Jack dengan tatapan malas, "Memang benar Lily Osborne. Kenapa? Ada masalah?" Jack sontak mematung di tempatnya berdiri. 'Itu tidak mungkin. Lily gadis baik, dia tidak mungkin mengkhianatiku.' Jack menolak mempercayainya. Namun, seseorang lainnya terlihat teringat sesuatu. "Hei, Jack. Bukankah kau juga salah satu mahasiswa Universitas Rundall? Apakah kau kenal dengan dua anak muda itu? Lily Osborne dan Tobias Gray?" Sebelum Jack sempat menanggapi, teman kerjanya yang lain menjawab, "Mana mungkin dia mengenal mereka? Apa kau tidak bisa lihat? Mereka berasal dari kalangan kelas atas. Jack jelas bukan berasal dari kalangan mereka. Ayolah, kalian sendiri tahu. Tak mungkin orang-orang itu bergaul dengan orang rendahan macam Jack." Orang itu menyeringai, terlihat sekali dia ingin merendahkan Jack, tapi saat ini Jack tidak peduli. Dia malah bergegas ke depan, ingin menemui Lily Osborne dan meminta penjelasan dari kekasihnya itu. Tapi dia malah dihalangi oleh seorang penjaga restoran berbadan besar. "Staf bagian belakang tidak diizinkan masuk ke dalam area restoran utama." "Saya hanya ingin melihat-lihat ke dalam sebentar saja." "Tidak bisa." Jack mulai sangat gusar, "Tapi saya harus memeriksa sebentar. Teman saya ada di dalam." Seorang penjaga itu tertawa mengejek, "Hei, anak muda. Berani sekali kau mengaku-ngaku memiliki teman seorang tamu di restoran di sini. Apa kau tidak malu?" "Lihatlah sepatu yang kau pakai! Pengemis jalanan saja memiliki sepatu yang lebih bagus darimu. Bagaimana bisa kau diterima di restoran ini?" Penjaga itu menatap Jack dengan tatatapan merendahkan. Namun, Jack sungguh tidak memiliki waktu untuk menanggapi penjaga itu sehingga dia berjalan kembali ke area kerjanya. Dia sempat mendengar penjaga itu menertawakannya. "Dasar miskin! Berani sekali menipuku!" "Orang miskin rendahan berteman dengan anak pengusaha kaya? Berhentilah bermimpi, anak muda!" Jack hanya bisa mengepalkan tangan saat mendengarnya. Yang bisa dia lakukan saat ini adalah segera menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih cepat. Tapi, sayangnya hal itu tak semudah apa yang dia pikirkan. Jack terpaksa harus melakukan pekerjaan-pekerjaan tambahan sehingga saat dia keluar dari restoran itu, dia sudah tak melihat dua orang yang sedang dibicarakan oleh orang-orang itu. Jack pun mencoba menghubungi Lily tapi setelah melakukan percobaan yang keempat kalinya, dia menyerah karena Lily tak kunjung mengangkat panggilan teleponnya. "Lily, kau ada di mana sekarang? Kau tidak mungkin melakukan itu kepadaku kan?" Jack bergumam dengan gelisah.Hai, Readers yang baik.Apa kabar, Readers? Saya doakan baik-baik saja.Zila ingin berterima kasih pada setiap pembaca yang telah menyempatkan diri untuk membaca dan menghabiskan koin untuk buku ini. Buku ini memang jauh dari kata sempurna dan banyak sekali kekurangannya. Namun, saya berharap buku tetap dibaca sampai akhir.Selain itu, saya juga ingin buku ini mendapatkan tempat di hati pembaca dan semoga disukai. Salam hangat selalu dari ZilaTungguin buku lain dari Zila ya.Sampai bertemu di buku Zila selanjutnya.^.^
Namun, pada kenyataannya Jack Morland membiarkan Eric Goldman masuk ke dalam rumah Alex Blake.Dia juga memerintahkan pengawal pribadinya untuk mengatur agar tidak ada kamera CCTV yang menangkap gerak-gerik Eric.Begitu Eric memasuki area rahasia tersebut, ia langsung menyampaikan kegelisahan kakaknya.Pemuda itu juga menyampaikan idenya dan diterima dengan sangat baik oleh Jack Morland."Jack, aku tahu ini mungkin sangat berbahaya tapi akan jauh lebih baik jika kau hadir dalam waktu dekat pada penandatanganan kolaborasi besar yang akan segera dilakukan oleh Gideon Miles," kata Eric.Alex dengan cepat menjawab, "Aku juga ingin seperti itu karena kita sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya ada di dalam otak Gideon Miles."Jack Morland tampak berpikir serius, namun setelah mempertimbangkannya, ia akhirnya memutuskan untuk berkata, "Baiklah, aku rasa aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menghukum orang yang berani membunuh kakekku."Eric mengangguk lega dan menjawab, "Keluar
Eric sangat ingin menemukan mobil tersebut, namun ketika ia ingat bahwa ia memiliki sesuatu yang jauh lebih penting untuk dilakukan, ia memilih untuk melepaskan mobil tersebut.Dia kemudian memerintahkan, "Baiklah, sebaiknya kita langsung ke rumah pengacara Jack Morland."Ray dan Denis segera mengikutinya dan melaksanakan perintah tuan muda mereka.Beberapa menit kemudian mereka tiba di sebuah rumah yang tampaknya tidak dijaga oleh pengawal.Ray memandang rumah itu dengan curiga sementara Denis, yang sudah mengetahui bahwa ada orang yang bersembunyi di sebuah ruangan, segera bertanya kepada tuan muda itu, "Tuan Muda, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Eric teringat pesan kakaknya dan segera menunggu sampai matahari terbenam."Apakah Anda yakin kita harus menunggu di sini sampai hari gelap, Tuan Muda?" Ray bertanya dengan sangat hati-hati."Ya, kita harus lebih berhati-hati karena jika kita melakukan kesalahan, kita mungkin tidak akan bisa menemukan mereka. Dan ... yang lebih buruk
Namun, belum sempat mereka membicarakan hal tersebut lebih lanjut, mereka dikejutkan dengan kedatangan dua pengawal utama yang bertugas untuk selalu mengawal Gideon Miles dimanapun ia berada.Mereka tentu saja memilih untuk segera menutup mulut agar tidak membuat para pengawal tersebut curiga.Salah satu dari mereka menatap curiga kepada para pelayan dan pengawal lainnya yang mendadak terdiam."Hei, apa yang terjadi di sini? Kenapa kalian semua bertingkah aneh?" Sean, pengawal berusia sekitar 30-an tahun itu bertanya.Salah satu pelayan yang gagah berani menjawab, "Tidak ada hal penting yang terjadi di sini, Tuan. Hanya saja kami dikejutkan dengan kedatangan dua pengawal utama Tuan Miles.""Bukankah kalian berdua yang menemani Tuan Miles sampai ke lantai ini?" tanya pelayan itu mencoba untuk tetap tenang.Sean mendengus dan kemudian dia melambaikan tangannya, "Tidak apa-apa, itu karena kami beristirahat sebentar sebelum kami mengantar Tuan Miles untuk memeriksa sesuatu."Tentu saja ha
"Memang begitu, Tuan Miles. Tuan Muda Garric sama sekali tidak terlihat marah," penjaga gerbang menjelaskan tentang rumah Morland sekali lagi.Dia tidak menyembunyikan apa pun dan menjelaskannya dengan jelas agar Gideon memahami situasinya.Dia berusaha untuk tidak membuat Gideon merasa bahwa dia tidak melakukan tugasnya.Gideon masih sulit mempercayai hal itu, namun ketika dia meminta salah satu penjaga untuk menunjukkan rekaman CCTV di gerbang utama, pria itu akhirnya mempercayainya.Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat sangat jelas bahwa Garric Morland bahkan tidak keluar dari mobilnya.Garric hanya berada di dalam mobilnya dan meminta supirnya untuk menemui penjaga gerbang untuk meminta izin masuk.Hal itu hanya berlangsung selama beberapa menit sehingga Gideon semakin tercengang dengan perubahan yang begitu jelas terlihat di matanya.Setelah para penjaga meninggalkan ruangannya, Gideon berpikir lebih serius."Apa yang sebenarnya terjadi pada pemuda itu? Apakah dia benar-benar tid
Annelisse Goldman berpikir sejenak, namun ketika ia mempertimbangkan ide kakak laki-lakinya, ia akhirnya mencoba menerimanya.Ia berharap apa yang ia putuskan tidak akan membuatnya menyesal."Lalu, bagaimana kau akan pergi ke sana?" Annelisse bertanya kepada kakaknya.Eric tersenyum dan menjawab, "Kau tidak perlu memikirkannya dan kau hanya perlu menunggu hasilnya."Annelisse menganggukkan kepalanya dan mencoba untuk menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada kakaknya.Dia sangat mempercayai kakaknya dan dia berharap kakaknya dapat memperingatkan Jack tentang Gideon Miles yang berbahaya.Sementara itu, Garric Morland baru saja mendiskusikan masalah Jack dengan ayahnya dan kemudian dia memilih untuk pergi ke rumah keluarga Morland.Dia berpikir satu-satunya cara untuk membuat Gideon mengaku tentang apa yang telah dia lakukan adalah dengan menekannya lebih jauh dan mengganggunya.Karena, dia telah mengerahkan begitu banyak pengawal untuk mencari keberadaan Jack tetapi dia masih tidak dap
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments