Share

Bab 606

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-22 23:16:18

“Nathan, jangan berlagak! Hari ini, jika aku tidak membunuhmu, maka aku tidak akan bisa hidup dengan tenang!” Donovan melihat Nathan yang tidak terluka karena serangannya merasa kaget bukan main dalam hatinya, dia yang penuh percaya diri di awal seketika juga mulai waspada.

Namun, situasi sudah sampai di titik seperti ini, dan semua orang dari dunia bela diri juga sedang menyaksikan, Donovan tidak mungkin mundur,. Tapi, walau Donovan merasa marah, dia tidak berani mengambil inisiatif untuk menyerang Nathan lagi. Semakin Nathan seperti ini, dia semakin tidak berani mengambil inisiatif untuk menyerang, dia merasa Nathan hanya sengaja memprovokasinya saja. Dan itulah yang diinginkan oleh Nathan, dia membutuhkan Donovan memberi waktu kepadanya untuk memulihkan lukanya.

Dua orang itu berdiri saling berhadapan tapi tidak satupun dari mereka bergerak. Suasana di lokasi sangat tertekan dan semakin seperti ini semakin tidak ada orang yang berani berbicara, karena ini adalah pertarungan antara
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1310

    Naga itu mengayunkan ekornya, dan tinju zamrud itu melesat turun dari langit, menghantam ke arah Arlot seperti sebuah meteor.Pada saat yang bersamaan, Nathan mengambil kuda-kuda. Tangan kirinya menggambar setengah lingkaran di udara, sementara tinju kanannya ditarik ke belakang."Pukulan Naga Penghancur!"Dia mendorong tinjunya ke depan. Awalnya, hanya ada setitik cahaya keemasan di buku-buku jarinya. Namun saat tinju itu melaju, cahaya itu meledak, membesar, hingga menjadi sebuah tinju energi emas seukuran batu gilingan raksasa. Permukaannya ditutupi oleh segel-segel dharma kuno yang bercahaya, memancarkan aura agung dan misterius.BRAAKKK!Dua serangan pamungkas—satu tinju zamrud dari langit dan satu tinju emas dari bumi—melesat dengan keganasan yang seolah mampu merobek kain realitas. Keduanya begitu mendominasi, begitu absolut, hingga rasanya jika ada sebuah gunung yang menghalangi jalan mereka, gunung itu pun akan hancur menjadi debu."Bagus sekali, anak muda," suara Arlot terde

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1309

    Nathan seketika merasakan seolah-olah seluruh gunung itu sendiri yang runtuh menimpa bahunya. Sebuah tekanan yang luar biasa berat menekannya ke bawah, berusaha membuatnya bertekuk lutut. Tubuhnya mulai bergetar hebat di bawah beban yang tak terlihat itu.Di bawah tekanan aura Arlot yang seberat gunung, kerangka tubuh Nathan mulai mengerang.Kreeeek~Bunyi yang samar namun mengerikan terdengar dari dalam tubuhnya, seolah setiap tulangnya siap remuk menjadi debu. Kulitnya yang sekeras baja kini berkilauan oleh lapisan tipis berwarna merah—butiran-butiran darah yang merembes keluar saat pembuluh darah kapilernya pecah satu per satu.Tubuh fisik Nathan memang luar biasa, hasil dari tempaan yang tak terhitung jumlahnya. Namun, di hadapan Arlot, dia menyadari sebuah kebenaran yang brutal di dunia bela diri, ada jurang yang tidak bisa dijembatani hanya dengan kemauan.Arlot setidaknya berada di tahap Villain tingkat puncak, sementara Nathan baru saja menjejakkan kakinya di ambang pintu taha

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1308

    Di medan pertempuran, Nathan menatap kehancuran di sekelilingnya. Gerbang sekte telah menjadi sejarah, bangunannya bergetar hebat. Dia tidak bisa melanjutkan pertarungan di sini. Ini adalah rumah Sheerena, hasil kerja kerasnya.Tanpa ragu, Nathan melesat ke udara, berubah menjadi seberkas cahaya keemasan yang terbang menuju pegunungan di belakang kompleks sekte."Kau mencoba kabur?" dengus Arlot dengan nada menghina.Dia sama sekali tidak mengira ini adalah tindakan taktis. Baginya, ini adalah tanda kepengecutan. Dengan satu hentakan, tubuhnya melesat mengejar, berubah menjadi bayangan hitam yang memburu cahaya keemasan itu.Di sebuah lembah terpencil di antara puncak-puncak gunung, Nathan mendarat. Namun, sebelum kakinya sempat menapak dengan kokoh, bayangan Arlot muncul secara tiba-tiba di hadapannya, memotong jalur pelariannya.Aura dingin yang menusuk tulang memancar dari tubuh Arlot, aura yang bahkan membuat Nathan, dengan segala kekuatannya, merasakan sedikit getaran waspada.Ta

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1307

    Nathan, yang sejak tadi berdiri diam di belakang, merasakan kekuatan itu.‘Kekuatan ini... setara dengan Sancho, jika tidak lebih kuat.’ Pikirnya, sedikit terkejut. Dia tidak menyangka perbatasan terpencil di Barat Daya ini menyimpan seorang master sekaliber Arlot."Orang yang membunuh adikmu adalah aku," sebuah suara tenang memotong tekanan itu. "Ini tidak ada hubungannya dengan orang lain."Nathan melangkah maju, dan saat dia bergerak, auranya sendiri menyebar dengan ganas, seperti perisai tak terlihat yang mendorong balik tekanan Arlot dan seketika membebaskan para murid Sekte Bloody. Mereka bisa bernapas lega.Dia berjalan perlahan, melewati Sheerena, dan berhenti beberapa langkah di hadapan Arlot."Tuan Besar, itu dia! Dia orangnya!" teriak salah satu bawahan Himalaya yang selamat, menunjuk Nathan dengan jari gemetar.Arlot menyipitkan matanya, mengamati Nathan dari atas ke bawah. "Anak muda, di usiamu yang masihbegitu muda, kau sudah memiliki kekuatan seperti ini. Siapa gurumu?

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1306

    Ancaman itu berhasil. Roh jahat itu seakan terdiam. Cengkeraman di leher Jazer terlepas. Ryuki terhuyung mundur, terbatuk-batuk hebat, keringat membasahi dahinya. Dia menatap ayahnya dengan matanya sendiri, mata yang kini dipenuhi rasa ngeri dan bersalah. "Ayah... kau tidak apa-apa?"Jazer memegangi lehernya, menarik napas dalam-dalam. Dia menatap putranya, yang kini kembali menjadi korban yang rapuh. Hatinya dipenuhi duka, tetapi juga oleh sebuah resolusi baru yang sekeras baja. "Ryuki, kau tidak perlu khawatir," katanya, suaranya mantap. "Aku berjanji, aku akan mengembalikanmu seperti sedia kala."Setelah mengucapkan itu, Jazer berbalik. Tanpa menoleh ke belakang, dia berjalan dengan langkah tegas menuju sebuah bagian tersembunyi dari kediaman mereka—ruangan rahasia keluarga Zellon.Dia akan menemui Brillie. Dia akan memaksanya. Rahasia yang selama ini ia coba gali bukan lagi hanya tentang kelangsungan hidup keluarga mereka. Sekarang, ini adalah tentang menyelamatkan jiwa putranya.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1305

    Sosok di kursi itu tertawa, suara tawanya terdengar terlalu keras, terlalu rapuh. "Ayah, Guru telah mencapai surga. Namun sebelum pergi, beliau mewariskan seluruh ilmunya padaku!" Ryuki bangkit, gerakannya kaku. "Lihat! Aku telah menembus tahap Villain! Sebentar lagi, Ayah, sebentar lagi! Tidak akan ada satu orang pun di seluruh Moniyan yang bisa menandingiku!"Jazer menatap putranya, hatinya terasa seperti diremas. Sosok di hadapannya ini adalah Ryuki, namun juga bukan. Itu adalah cangkang putranya, yang kini diisi oleh arogansi demam dan kekuatan pinjaman yang berbau busuk."Bagaimana kau bisa dirasuki roh jahat?" tanya Jazer, suaranya bergetar. "Tuan Andez seharusnya melindungimu. Bagaimana ini bisa terjadi?""Ini semua karena Nathan!" Ryuki tiba-tiba berteriak, wajahnya yang pucat berubah menjadi topeng kebencian. "Jika bukan karena dia melumpuhkan tubuhku, semua ini tidak akan pernah terjadi! Guru tidak bisa menyembuhkanku! Haruskah aku menghabiskan sisa hidupku membusuk di ranja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status