Sementara itu.Famrik berdiri sendirian menghadapi lima ahli tahap setengah Villain. Tangannya membentuk sebuah segel formasi, dan api ungu menyelubungi seluruh tubuhnya.Swooshh~Angin panas menyebar dari tubuhnya, membakar rerumputan dan membuat bebatuan mencair. Tapi lawannya juga tak kalah kuat, masing-masing mengeluarkan teknik pamungkas.Langit dipenuhi sinar cahaya, kabut spiritual, dan ledakan energi.BAAM! BAAM BAAM!Langit seolah runtuh.Di depan gerbang organisasi Matilda, medan perang berubah menjadi lubang neraka, tanahnya retak, dipenuhi darah dan tulang remuk. Darah tergenang, jeritan bersahutan, mayat-mayat menumpuk di bawah langit kelam. Mereka bertarung bukan untuk kejayaan, melainkan untuk melindungi. Melindungi satu nama, Nathan Sykes.Sedangkan di dalam menara kegelapa.Zechar berdiri di balik jendela sempit, mendengarkan pertempuran yang mengguncang dunia di luar.“Tuan Zechar, bagaimana kalau kita bantu yang lain?” tanya salah satu penjaga dengan suara gemetar.
Soyir terbelalak. "Teknik kultivasi jahat!" raungnya. "Akhirnya kalian menunjukkan wajah aslimu, Ariel! Matilda memang kumpulan iblis!"Ariel menukas kasar. “Persetan denganmu, bajingan tua! Ini bukan teknik iblis. Ini adalah puncak dari kerja keras puluhan tahun! Serangan ini akan mencabut jiwamu dari tubuhmu!”Sorak-sorai di sekitar berubah menjadi sunyi. Bahkan yang paling kasar dari para prajurit mundur dengan mulut terbuka.Tapak Budha Revolusioner, teknik rahasia yang hanya dikenal dalam bisik-bisik. Konon, tangan penggunanya harus direndam dalam racun selama bertahun-tahun, memperkuat saraf, menyatu dengan toksin. Bukan sekadar kekuatan fisik, tapi serangan ke jiwa.“Ini adalah keadilan, bukan iblis!” Ariel meraung.Soyir menyiapkan serangan balasan, tapi napasnya tercekat.Aura hitam itu menembus pertahanan spiritualnya. Untuk pertama kalinya, rasa dingin menjalar dari tulang belakangnya.Serangan itu tiba.Swoosshh~Waktu seperti melambat.Kabut hitam membungkus arena. Tanah
Keduanya bergerak hampir bersamaan. Serangan Ariel mengarah ke dada Soyir, sementara Soyir membalas dengan tamparan berlapis teknik serangan internal.BAAM!Gelombang energi menjalar keluar dalam lingkaran seperti badai. Tanah terangkat dan jatuh dalam percikan batu-batu panas. Pohon di belakang mereka tumbang seperti dipotong.Mereka mundur, masing-masing tiga langkah.“Kekuatanmu tidak sekuat Famrik, tapi tidak buruk .…” ejek Soyir. “Namun tak semudah itu untuk membunuhku!”Ariel menatapnya. “Coba saja. Hari ini aku akan mengakhirimu.”"Berani sekali ucapanmu," Soyir mengangkat tangan dan menggertakkan giginya. “Teknik burung Phoenix!”Seketika tubuhnya melayang ke udara, membentuk siluet burung raksasa. Sayap energi membentang dari punggungnya, dia melesat dengan kecepatan luar biasa, cakar yang terbentuk dari aura tajam mengarah langsung ke kepala Ariel.Ariel berputar, mengaktifkan teknik pertahanan, membuat tubuhnya seolah tembus pandang. Namun serangan Soyir menembus ilusi, mem
BAAM! BAAM! BAAM!Mata para penonton tak bisa mengikuti gerakan mereka. Yang terlihat hanyalah kilatan cahaya dan suara tinju yang beradu, seperti dentingan palu raksasa di dunia para dewa.Setiap pukulan adalah pertarungan antara pengalaman bertahun-tahun melawan kekuatan puncak sejati.Soyir menatap dengan rahang mengatup rapat. “Apa .... bahkan dia pun ditekan?”Kerumunan terdiam.Mereka tak sedang melihat dua manusia bertarung—mereka menyaksikan dua aliran sejarah bela diri bertabrakan: Yang menolak tenggelam, melawan yang telah melampaui.BAAM!Langit seolah terbelah. Sebuah gelombang energi meledak di antara dua sosok yang saling berhadapan di lereng hunung. Batu-batu terangkat dari tanah seperti benda tak berbobot, lalu terhempas seperti peluru meriam ke segala arah. Pepohonan meledak seperti tongkat rapuh, menciptakan suara patahan keras yang menyakitkan telinga. Awan debu membubung tinggi, menghitamkan langit sore. Gunung di kejauhan retak, membuat tanah di sekitar bergemuruh
Fernand mendekat, menatapnya seperti menatap seekor semut yang tak sengaja dia injak. “Setengah Villain memang status yang sama, tapi kekuatan tak bisa disamaratakan!” dia menunduk. “Kau petarung kuat, Sacko. Tapi kau lupa satu hal, pengalaman tidak bisa dicuri, hanya ditumpahkan di medan perang.”Suasana menjadi tegang dan kerumunan mulai saling bersahutan. Bahkan Soyir menyipitkan matanya.“Bagaimana Fernand bisa menang semudah itu?”“Sacko punya kekuatan, tapi Fernand punya kehancuran dalam setiap serangannya.”“Masih muda tapi sudah sombong. Itu akibatnya.”“Setengah Villain juga ada kelasnya. Sacko belum apa-apa dibanding Fernand.”“Puluhan tahun di satu tahap membentuk kekuatan yang tak bisa ditebak.”Setiap ucapan adalah cambuk yang mencambuk harga diri Sacko.Fernand melangkah ke depan, tatapannya menusuk ke arah kerumunan Hulmer. “Komunitas bela diri Kota Hulmer? Ini kekuatan kalian? Hanya bocah sok jago? Cuih!” dia meludah ke tanah. “Kalau tidak ada yang cukup jantan untuk m
Tiga hari kemudian, langit Kota Hulmer dipenuhi bendera. Organisasi bela diri berdatangan, dan mereka tak datang untuk membantu, mereka datang untuk menonton.Panggung telah disiapkan.Surat tantangan telah dikirim.Pemerintah menutup mata.Ini bukan lagi pertarungan, ini pertunjukan berdarah!Di tempat lain, di balkon tinggi dengan pemandangan sempurna ke arah Matilda, seorang pemuda menyesap anggur merah.“Akhirnya tiba juga saatnya,” gumam Kaidar. Senyum tipis menghiasi wajahnya, senyum yang menusuk seperti belati.Kepala pelayannya berdiri gugup di belakang, dia tahu betapa gelap pikiran pemuda di depannya.“Apakah semua sudah diatur?”“Sesuai perintah Tuan Muda. Mereka sudah berada di antara pasukan Matilda. Siap untuk bergerak kapan pun.”Kaidar memutar gelas anggurnya. “Bagus. Biarkan mereka percaya bahwa ini tentang kehormatan, saat yang sebenarnya adalah pengkhianatan.”Kepala pelayan menunduk dalam-dalam, dia pernah melihat Kaidar menghancurkan orang hanya karena berkata sal
“Mereka benar-benar datang, seluruh komunitas Hulmer.”Ariel, salah satu pemimpin muda, berbicara pelan. "Tuan, sepertinya mereka benar-benar mengincar Tuan Nathan.”Famrik mengangguk. “Tak peduli apapun risikonya, meski seluruh organisasi harus hancur, kita tidak akan menyerahkan Tuan Nathan!” Sorot matanya tajam. Aura keyakinannya menyebar ke seluruh ruangan.“Siapkan semuanya. Beri tahu setiap anggota—kita bertarung sampai titik darah penghabisan!”Fernand melangkah maju, sedikit ragu. “Bagaimana jika aku keluar untuk mencari bantuan?”Famrik tertawa sinis. “Bantuan? Kita ini siapa? Kita tak pernah menjilat, tak pernah tunduk, tak pernah ikut persekutuan keluarga atau organisasi manapun. Kita sendirian. Selalu sendirian.”Fernand tak menjawab. Kata-kata itu pahit, tapi ucapan Famrik benar.Ditengah-tengah diskusi itu, seorang penjaga masuk dengan napas terengah.“T-Tetua! Di luar …. ada banyak orang datang. Mereka ingin bertemu denganmu!”Famrik mengerutkan dahi. “Mereka datang ter
Soyir, yang berdiri di tengah-tengah mereka, mulai tersenyum puas. “Bagus! Kalau kalian semua sepakat, maka kita mulai bergerak. Aku akan mengirim surat tantangan terbuka kepada organisasi Matilda. Jika mereka berani menyembunyikan Nathan, maka mereka harus membayar harganya!”Semakin banyak yang mendukungnya, semakin besar kepercayaan diri Soyir.Namun, kepala pelayan Wilford masih belum bisa menahan kekhawatirannya. Dia mendekat, berbicara dengan suara pelan namun tegas. “Tuan Kedua, saya rasa lebih baik kita menunggu Tuan Besar keluar dari pengasingan dan membahas ini bersama. Perjalanan ke organisasi Matilda cukup jauh, dan itu .… wilayah Kota Moniyan.”“Jika kita menggerakkan pasukan sebanyak ini, para pemimpin di wilayah itu bisa saja ikut campur. Kalau pemerintah turun tangan, masalah ini akan menjadi sangat rumit.”Soyir menatapnya tajam. “Sudah kubilang, ini urusan pribadi! Surat tantangan adalah prosedur resmi dalam dunia bela diri! Pemerintah tidak bisa ikut campur!”“Dan,
Kediaman keluarga Wilford, Kota Hulmer.Soyir telah tiba kembali di Kota Hulmer.Namun, satu masalah mengganggunya, kakaknya—Lasso, masih dalam pengasingan. Tak ada yang tahu kapan dia akan keluar. Jika harus menunggu kakaknya bangkit dari kultivasi, Nathan mungkin sudah melarikan diri tanpa jejak.Soyir mengepalkan tinjunya, wajahnya suram. “Kepala pelayan, segera kirim pesan ke semua organisasi dan keluarga bela diri yang memiliki hubungan dengan keluarga Wilford!”“Aku akan menyatukan semua kekuatan! Aku akan meratakan organisasi Matilda! Aku tidak peduli siapa Nathan itu!”Kepala pelayan tampak khawatir. “Tuan Kedua, bagaimana kalau kita tunggu Tuan Besar keluar? Bukankah akan lebih bijak—”“Cukup!” bentak Soyir marah. “Kau tak mendengar perintahku?! Pergi sekarang juga!”Kepala pelayan segera menunduk dan pergi untuk mengirimkan utusan.Dalam waktu kurang dari sehari, hampir seluruh kepala klan dan perwakilan keluarga bela diri Kota Hulmer telah berkumpul di kediaman Wilford. Nam