Share

Bagian 32

Pangeran Heydar dan Ghumaysa telah selesai menuruni anak tangga. Ghumaysa kembali menyalakan cahaya merah kekuningan untuk menerangi jalan. Berbeda dengan lantai pertama, lantai kedua memiliki dinding yang lebih kokoh. Namun, persamaannya adalah relief terukir di sana.

"Pengendali tanah," desis Ghumaysa.

Dia mengusap relief yang menggambarkan penduduk kampung tengah membangun rumah dengan mengendalikan tanah. Pangeran Heydar mendekat, lalu melingkarkan lengan di bahu Ghumaysa.

"Jadi, makhluk apa yang akan kita hadapi berikutnya?"

"Kura-kura raksasa."

Tepat setelah jawaban Ghumaysa, getaran hebat terjadi. Suara seperti batu beradu memekakkan telinga. Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama, Pangeran Heydar menjadi lebih sigap. 

Dia menajamkan pendengaran. Setelah menemukan arah suara keras itu datang, sang pangeran  memasang kuda-kuda. Pedangnya terhunus dengan posisi tubuh siaga berdiri kokoh di depan Ghumaysa.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status