Pertempuran sengit antara Dewa dengan Iblis, Iblis bertujuan memusnahkan seluruh Alam Dewa, yang mengakibatkan seorang Dewi es bernama Bing Yiren mengorbankan dirinya untuk kedamaian dunia. Di reinkarnasi terakhirnya, dia terlahir sebagai Bai Yira. Dia bertekad untuk hidup dan menjadi dewa. Dia bertekad mengambil kembali miliknya, dan menghukum pengkhianat Alam dewa. Dia bertemu dengan Xieyun, mereka berjuang bersama mengembalikan seluruh hak dan kedamaian Alam dewa yang telah direnggut. Mereka melewati rintangan dengan tangguh dan berani.
View More*Alam Dewa, Istana Dewa Agung* "Apa kakak yakin Yira bisa mengemban tugas berat ini?" Beberap hari lalu Dewa Agung memerintahkan Yi Xian untuk menemui Yira. Dia menyuruh Yi Xian menyampaikan pesannya yaitu mencari Bunga Teratai Api Biru. Yi Xian tidak yakin Yira mampu melakukannya. Selain itu dia juga mengkhawatirkan keselamat Yira, pasalnya ranah Yira masih berada di tingkat 6. Bagaimana bisa dia menjalankan tugas berbahaya ini. "Apa kamu lupa siapa dia?" Pertanyaan Dewa Agung membuat Yi Xian mengerutkan dahi. Yi Xian mendekat dan berkata, "Meski dia reinkarnasi Dewi Yiren tapi, saat ini dia hanyalah manusia biasa." Dewa Agung tersenyum tipis mendengar ucapan adikknya itu. Dewa Agung berbalik dan berkata, "Yi Xian, lihatlah!" Seketika Yi Xian sangat terkejut. Di sana ditampilkan sebuah gambaran bahwa kekuatan Dewi sudah menyatu dengan Yira sebanyak 80%. Dengan kata lain Yira hanya perlu mengembalikan ingatan yang hilang untuk menyatukan jiwa tersebut seutuhnya. Yi Xian sangat
Tiga hari belakangan ini, Yira ikut andil dalam mengobati para warga bersama Lu Xiao dan Yinwei. Dia mulai belajar tentang racun dengan Lu Xiao. Yira belajar dengan cepat, hanya dalam tiga hari dia berhasil membantu Lu Xiao membuat pil penawar. "Yinwei kami berhasil!" Yira sangat bahagia, mereka akhirnya bisa membuat penawar bagi para warga. Yinwei ikut bahagia dengan keberhasilan mereka. "Selamat untuk kalian." "Ayo! Kita bagikan kepada para warga," Lu Xiao dan Yinwei membantu Yira membagikan obat-obat itu kepada para warga. Ajaibnya para warga yang keracuan bisa pulih dalam waktu singkat. Waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 10 detik. Lu Xiao memeriksa denyut nadi salah satu warga, dia tersenyum sembari menatap Yira. "Bagaimana?" Yira sudah penasaran dengan kondisi para warga setelah memakan pil tersebut. "Sudah tidak ada racun," Jawaban Lu Xiao membuat Yira sangat bersemangat. "Baguslah kalau begitu, kita bisa tidur nyenyak." Yinwei tersenyum dan setuju dengan perkataan Yir
Beberapa hari ini Yira mengamati keanaehan desa ini. Dia menemukan banyak orang yang menderita sebuah penyakit yang dia sendiri tidak tahu namanya. Kabut di desa juga sedikit mencurigakan. Yira berusaha mendeteksi asal kabut tersebut. Namun kabut tebal itu hanya ada saat malam hari, itu menyebabkan sedikit akses baginya untuk menyelidiki masalah ini. Peraturan dilarang keluar saat malam hari membuatnya sangat sulit menemukan jawaban. Yira duduk melamun, dia memikirkan rasa bimbangnya. Dia bimbang antara harus menyelesaikan misteri desa ini dulu atau mencari Bunga Teratai Api Biru. 'Aku harus bagaimana?' "Kakak, ini makanlah!" Lu Xiao membawa sepiring cemilan untuk Yira. Yira tersenyum dan menerimanya. Yira menatap Lu Xiao seakan ingin bertanya sesuatu, keinginannya itu dia urungkan melihat kondisi mental Lu Xiao. "Lu Xiao, kakak akan segera pergi. Kamu jaga ibu baik-baik ya," Ucapan Yira mengubah raut wajah Lu Xiao menjadi sedih. Lu Xiao memegang lengan Yira dan berkata, "Apa kaka
Malam hari di sebuah taman bunga, aroma tanah bercampur dengan wangi bunga-bunga mekar. Angin berhembus merdu membelai rambut seorang gadis cantik. Udara dingin ditemani dengan terangnya cahaya bulan menambah nuansa romantis. Yira membuka mata, dia sudah berada disebuah paviliun kecil yang dikelilingi luasnya taman bunga. Yira bangkit, menatap indahnya bunga yang diterangi oleh cahaya bulan. Matanya tertuju pada seorang pria yang mengenakan hanfu putih serta rambut panjang berwarna putih. Dia menatap pria itu dengan waktu lama, merasa familiar dengan perasaan yang dia rasakan. Pria yang sedang memetik bunga tersebut menoleh. 'A-yun.' "A-yun!" Yira melihat Xieyun sedang tersenyum padanya. Senyum yang sudah dia rindukan, dia tersenyum haru dengan air mata menetes dari matanya. Belum sempat Yira menghampirinya pria itu berjalan lurus menjauh dari Yira. "A-yun kamu mau kemana tunggu aku. A-yun!" Yira berlari mengejar pria itu. Dia memegang tangan pria itu, berusaha menahannya agar t
Setelah hampir dua minggu Yira melakukan perjalanan jauh akhirnya, dia sampai di Bukit Bintang, tempat Yira dan Raja Wang sepakat untuk bertemu. Di sana sudah ada Raja Wang seorang diri berdiri tengah menunggu dirinya. Yira berusaha tenang dan membuat ekpresi senatural mungkin, agar tidak diketahui bahwa dia sedang mencurigai Raja Wang ini. "Mana barangku," Yira langsung pada point nya karena dia tidak ingin tinggal terlalu lama. Raja Wang menyerahkan sebuah tas Qiankun yang berisis barang-barang yang diinginkan. Saat Yira akan berbalik Raja Wang menghentikannya. "Tunggu!" "Ada apa?" Yira bertanya kenapa Raja Wang menghentikannya. "Dari mana kamu tahu barang ini ada bersamaku?" Pertanyaan Raja Wang membuat Yira semakin curiga. Sehingga dia memasang senyumnya sambil menjawab, "Ayah yang memberitahu, dia juga menyuruhku mengambilnya." "Ah... baiklah, sampaikan salamku padanya." Ucapan Yira hanya ditanggapi santai oleh Raja Wang, dia juga tidak memasang ekspresi yang membuat Yira c
*Istana Kaisar Iblis* "Tidak berguna!" Xie Moyun murka mengetahui putra Ling Huoli gagal melakukan tugas yang dia berikan. Meski tidak memaki Ling Huoli, dia tidak akan memaafkan kesalahan tersebut. "Tuan maafkan aku, tuan tolong jangan hukum aku." "Beri aku kesempatan sekali lagi, tuan aku tidak akan mengecewakan mu." Ling Huoli bersujud dan memohon untuk memberinya kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya tidak akan mengecewakan Xie Moyun. "Tuan aku sudah tidak bisa kembali ke Alam Dewa." Ling Huoli sudah ketahuan memberikan Api Iblis Neraka kepada Yu Shao dan kedoknya juga sudah terbuka. Semua Dewa tahu bahwa dia sudah berkolusi dengan Kaisar Iblis."selain itu putraku juga dihabisi dengan kejam. Aku pasti akan membalas dendam itu dengan nyawaku." Mendengar ucapan Ling Huoli, dia memiliki pikiran jahat lainnya. Dalam otaknya dia berpikir akan memanfaatkan alasan balas dendam Ling Huoli untuk menghabisi Yira. "Aku beri satu kesempatan." "Bawa gadis bernama Yira kepadaku! Hi
Yira muncul dari balik kerumunan penonton membuat Wang Ling terkejut. Dia tidak mengira bahwa Yira berada di kerajaan Ignis Ventus. Mengetahui rivalnya berada dihadapannya sedikit membuatnya takut mengingat duel sebelumnya Yira membunuh bawahannya dengan satu serangan. "Kakak!" Seorang gadis berusia 18 tahun berlari menghampiri Yira dengan senyum yang merekah. "Kakak, akhirnya kamu bersedia keluar," Gadis yang merupakan adik Yira memeluknya erat sambil menitihkan air mata kebahagiaan. "Sudahlah, jangan menangis," Ucap Yira dengan nada lembut sembari menyeka air mata dipipi adiknya. "Yura, Kamu juga disini? Bukankah waktu itu Yu Shao sudah menidur...." "Tutup mulutmu!" Wang Haotian memotong perkataan putrinya, dia khawatir kalau Yira akan berbuat nekat jika Wang Ling mengatakan hal yang tidak seharusnya. "Apa yang kamu katakan tadi?" Yira menyuruh Wang Ling mengulang kalimatnya sekali lagi namun, sorot mata tajam ayahnya langsung membuatnya menutup mulutnya. "Kamu Yira kan? Putri
Setelah kepergian Xieyun, Yira tidak lagi mau berbicara maupun bertemu dengan siapapun. Sudah hampir satu bulan dia mengurung diri dan mengisolasi dirinya dari keramaian. Kepergian Xieyun membuat hatinya sangat terpukul. Perasaannya tersebut membuatnya bingung, dia merasa ikatannya dengan Xieyun sudah sangat dalam. Sehingga kepergian Xieyun yang seperti ini membuat dirinya merasa sangat hancur. Air matanya sudah berubah merah bahkan mengering. Dok dok dok "Yiyi, makanlah jaga kesehatanmu." Xuan meletakkan nampan yang penuh dengan makanan di depan pintu kamar Yira. Dia memegang pintu tersebut sambil tertunduk dan berkata dengan suara pelan, "Yiyi aku mengerti kesedihanmu, aku tahu kamu merasa begitu kehilangan. Tapi ingatlah, dia tidak akan senang jika mengetahui kondisi mu begini." "Dia pasti akan sedih jika melihat mu tidak menjaga kesehatanmu. Dia pasti memiliki tujuannya sendiri melakukan hal nekat seperti itu. Mungkin saja dia mengetahui suatu hal yang tidak kita ketahui." "D
Dalam kobaran api yang begitu besar, Xieyun dan Yu Shao melanjutkan pertarungan mereka. Xieyun memaksa Yu Shao untuk mengeluarkan Api Iblis Neraka tersebut, karena jika benda tersebut tetap berada ditubuhnya maka Yu Shao akan sepenuhnya terpengaruh oleh Iblis. "Keluarkan benda itu!" Xieyun masih berniat baik kepada Yu Shao meski dia tahu bahwa orang di depannya adalah musuh Yira. Berkali-kali memaksa namun, Yu Shao sangat keras kepala. "Heh... katakan saja jika kamu menginginkannya. Jangan mengucapkan alasan yang tidak masuk akal!" Yu Shao tetap tidak mempercayai ucapan Xieyun. "Aku tidak akan membiarkan dia mendapatkan bidak sepertimu!" Xieyun menyerang Yu Shao dengan brutal. Dia tidak akan membiarkan ayahya menjadikan Yu Shao sebagai bidaknya. Jika itu sampai berhasil maka Alam Dewa akan dalam bahaya. Pilihan satu-satunya adalah mengeluarkannya secara paksa!'Baiklah jika itu mau mu!' Xieyun menggunakan sihir Bulan miliknya untuk pertama kali. Dia memejamkan matanya memusatkan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.