Share

153rd Story: Pelatihan

Di koridor istana yang tentunya sangat luas dan panjang, aku berjalan dengan langkah kaki yang cepat. Rean menyamankan langkah kakinya di belakangku.

"Menyebalkan! Bisakah kamu tidak mempermalukanku!?"

"Aku hanya mau melihat ekspresi wajahmu yang lucu itu seratus persen. Itu sangat manis, Yu!"

"Huh!!?" Aku merasa semakin malu hingga langkah kakiku jadi semakin cepat.

Rean terkekeh dan kemudian tertawa. "Hahahaha..."

"Jangan menertawaiku! Menyebalkan! Sana kembali melakukan pekerjaanmu!"

"Tidak mau..."

Saat akan berbelok, aku hampir tertabrak dengan seorang pria berambut pirang. Untungnya aku sudah berhenti melangkah.

"Nean?"

"Selamat siang, Putri Mahkota!"

"Bisakah kamu memanggilku seperti biasanya? Kita tidak dalam kegiatan formal sekarang."

Aku melihat senyuman tipis dari Nean. Ia mengatakan, "Ya. Aku hanya ingin mencoba memanggilmu dengan gelar itu."

Aku dengan bersemangat menepuk-nepuk bahu Nean. "Haha! Kamu nanti bahkan akan memanggilku kakak ipar! Aku jadi kakakmu, padahal umur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status