Pagi ini Bella sengaja menjemput Clara di rumahnya. Namun Clara tidak secerah biasanya seperti ada masalah.
"Assalamualaikum," sapa Bella.
"Walaikum salam yuk Bella kita berangkat lansung!" titah Clara.
"Loh lo kenapa kok kayanya sedih gitu mukanya Tante Naomi kok gak kelihatan biasanya nonggol?" tanya Bella banyak pertanyaan.
"Nyokap gue lagi di dapur Bell gak usah lah gue buru-buru!" sahut Clara masam.
"Iya tapi gue harus pamit sama mami lo Cla, sebentar ah!" seru Bella langsung kabur ke dapur menemui Naomi.
"Assalamualaikum mi," sapa Bella.
"Walaikum salam eh Bella mau jemput Clara yah?" tanya Naomi.
"Iya mi, Clara kenapa kok kayanya cemberut aja kaya ada masalah gitu mi!" bisik Bella ingin tau.
"Masa sih padahal tadi biasa aja atau kamu kena prank kalo Bella!" seru Naomi santai.
"Ah mami ini beneran!"
"Iya beneran kamu tanya sama si kakak aja sih Bella!" sungut Naomi.
"Bella katanya mau pamit tapi malah ngeghibah gimana sih!" maki Clara sewot.
"Maaf keasyikan ngerumpi, hehehe!"
"Dasar lo Marimar!" sentak Clara.
"Iya-iya yuk mami Bella pamit dulu yah, dah mami, Assalamualaikum!" pamit Bella.
"Walaikum salam hati-hati jangan ngebut!" teriak Naomi.
"Oke mi."
"Mami kakak pamit yah, Assalamualaikum!" pamit Clara.
"Ayah lo kemana Cla kok gue gak lihat?" tanya Bella.
"Ayah gue udah pergi pagi-pagi sekali katanya mau belanja beberapa buku!" terang Clara.
"Lo kenapa dah kayanya mukanya gak ceria seperti biasanya?" tanya Bella menyelidiki.
"Gak apa-apa kepo lo!" sahut Clara manyun.
"Dih gitu ya udah kalau gak mau cerita juga gue mah gak masalah!"
"Ya udah jalan tar keburu macet!" seru Clara.
"Iya siap bos qu!"
Bella mengendarai motornya dengan kecepatan maksimal agar segera sampai di Cafe. Suasana Cafe ini lenggang karena belum ada yang datang terpaksa Bella membuka pintu Cafe karena kunci selalu ia dan Faris bawa.
"Kok tumben Faris belum datang?" tanya Clara tak mengerti.
"Mungkin kena macet kali di jalan jadi kita yang duluan datang!" sahut Bella.
"Ya udah buka aja pintunya lo bawa kan kuncinya?" tanya Clara.
"Bawa dong selalu!"
Bella membuka pintu Cafe yang masih tertutup. Faris dan Neta baru sampai Cafe setelah pintu selesai dibuka.
"Maaf mba Clara kalau saya telat buka pintunya!" terang Faris merasa bersalah.
"Gak apa-apa Bella bawa kunci juga kok!" sahut Clara dingin.
Clara langsung masuk ke ruangannya. Faris dan Neta menuju loker masing-masing. Bella menghidupkan komputer. Clara merapikan beberapa berkas yang berceceran di meja. Neta masuk ke ruangannya Clara untuk membersihkannya.
Tok tok tok!
"Masuk."
Ceklek!
"Maaf mba Clara saya mau membersihkan ruangannya!"
"Oh iya Neta silakan, saya keluar dulu!" sahut Clara.
Clara menghampiri Bella yang sedang merapikan meja kasir.
"Bella lo udah sarapan belum?" tanya Clara.
"Astaghfirullah, lo yah ngagetin gue aja!" sentak Bella terkejut.
"Yeh, lonya aja yang serius sampai gue di sini aja lo gak tau!" maki Clara terkekeh.
"Gue lagi serius Cla lo mah gitu!"
"Gue tadi sih udah makan bala-bala satu!" lanjut Bella.
"Kasihan amat baru makan bala-bala satu!" ledek Clara.
"Dih, gitu kenapa lo mau beli gorengan ya!" sindir Bella.
"Gak juga sih tapi boleh lah!" sahut Clara malu-malu.
"Dasar bos gak ada akhlak!" gumam Bella.
"Buaaammbaaang, ngomong apa lo barusan!" maki Clara.
"Gak ada salah denger kali lo!" sahut Bella santai.
"S**lan lo, lo kira gue budeg apa!" sindir Clara geram.
"Kepo lo!"
"Dih, bisa gitu!" seru Clara menjitak kepala Bella.
"Aduh, sakit tau!" seru Bella meringis kesakitan.
"Bodo amat!"
"Woy jadi gak beli gorengan!" teriak Bella.
"Iya gue ambil uang dulu!" sahut Clara.
Clara beranjak masuk ke ruangannya untuk mengambil uang yang dibutuhkan.
Neta masih di ruangan Clara saat Clara masuk ia sedang menyapu."Neta tolong ambilkan tas saya dong!" titah Clara.
"Oh, ini mba tasnya!"
"Makasih," sahut Clara mengambil dompet di dalam tasnya.
"Maaf Net ini tas saya tolong taruh lagi!" seru Clara.
"Iya mba."
Clara keluar lagi menemui Bella yang masih menunggunya.
"Bella ayo kita keluar!" ajak Clara.
"Lah lo juga ikutan gak gue aja!" ledek Bella.
"Gak gue juga mau keluar, kepo lo!" seru Clara.
"Oh ya udah bagus dong jadi lo bisa milih-milih sesuka hati lo!" sahut Bella mencebik.
"Bawel lo!" maki Clara sebal.
Bella dan Clara keluar mencari sesuatu yang bisa dimakannya.
"Clara si Naura ada chat lo gak?" tanya Bella.
"Gak ada Bell tau tuh orang menghilang lagi aja!" sahut Clara.
"Gue sih belum nanya-nanya dia lagi sibuk Mak!" lanjut Clara.
"Tar gue coba hubungi dia deh Cla!"
"Lo kenapa tadi pagi cemberut aja kagak ada senyumnya!" celetuk Bella.
"Gue lagi suntuk Bella!" sahut Clara asal.
"Lah suntuk kenapa bukannya lo happy yah kemarin habis ngedate sama bang Alex kenapa lagi sih?" tanya Bella bingung.
"Malam ini bang Alex mau makan-makan sama Alya gimana gue gak suntuk lo!" ungkap Clara sebal.
"Oh jadi lo cemburu gitu!" ledek Bella.
"Gak juga sih Bella tapi bete aja gue semalam gue dinner sama bang Alex eh ketemu sama Alya dan Herman sempet ribut sih gara-gara Herman berusaha nowel gue jadi bang Alex marah kena tonjok juga Herman itu yah gue syok lah Alya melerainya dia narik Herman agar keluar tapi tetep aja sorot matanya Alya gak suka banget sama gue, pokonya gue bete lah!" papar Clara sembari meninggalkan tempat gorengan yang dia beli tadi.
"Eh bentar Bella gue mau mampir dulu ke Indoapril ada yang gue cari!" ajak Clara.
Clara dan Bella masuk ke Indoapril untuk mencari yang Clara inginkan. Bella juga akhirnya lihat-lihat.
"Ada lagi yang lebih memalukan tau dari pada itu Bella gue jamin pasti lo ketawa senang mami gue aja sampai ketawanya ngakak habis gue kesel banget!" seru Clara.
"Apaan tuh!"
"Semalam habis dinner bang Alex nganterin gue pulang dong, habis becanda-becanda gue nyender di bahunya bang Alex tidur lah gue pules bang Alex juga nyuruh gue tidur ya udah ambyar kan gue tidur pules sampai bang Alex panik gara-gara gue gak mau bangun otomatis nyokap keluar doang lantaran ada mobil parkir depan rumah malam-malam pula nyokap samperin di situ akhirnya bang Alex kaget juga lantaran gue gak bisa dibangunin, terus nyokap maklum dan nyuruh bang Alex gendong gue sampai kamar, gila gak tuh nyokap gue bilang kalau gue udah tidur emang kaya gitu kebluk!" papar Clara menutup mata sangking malu Sontan Bella tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha, itu tuh salah satu kebiasaan lo kalau tidur kaya orang mati tau gak, sumpah kalau gue jadi lo malunya minta ampun sama bang Alex! emang lo gak berasa sama sekali gitu!" cerocos Bella.
"Sumpah Bella gue gak berasa sama sekali bangun-bangun gue jam 04.00 pagi gue kaget dong terus gue inget-inget semalam gue habis ngapain aja terus pas gue inget masih di mobil bareng bang Alex tapi ini kok udah di kamar aja, gue bangun cari nyokap tanya apa yang tejadi sama gue semalam nyokap malah ngeledekin gue habis sampai keluar air mata sangking ketawanya ampun deh Bella gue beneran gak berasa sama sekali mungkin karena capek kali yah!" terang Clara membela diri.
"Ah ngeles aja lo! terus apa kata bang Alex Cla!"
"Gue malu lah jadi gue gak chat dia biar dia duluan maksud gue, tapi akhirnya dia chat gue yah udah praktis gue di ledekkin habis-habisan deh sama dia!" sahut Clara sewot.
"Hahaha, emang enak!" celetuk Bella terkekeh.
"Sumpah gue malu banget Bella!" pungkas Clara santai.
"Salah lo lah Cla Sampai segitunya, gue juga gak habis pikir sama lo!" sahut Bella menahan tawa.
"Ya gue mesti gimana coba Bella untung bang Alex gak masalah gendong gue yang katanya nyokap gue berat!" tukas Clara.
"Amit-amit deh!"
"Ya udah yuk lo mau beli apa lagi Bella?" tanya Clara.
"Udah ini aja Cla!"
Bella dan Clara kembali ke Cafe. Sampai Cafe sudah ramai yang lain.
"Neta kamu udah bersihkan ruangan saya?" tanya Clara karena hendak ke ruangannya.
"Udah mba Clara!"
"Oh makasih yah!" sahut Clara melenggang masuk ke ruangannya menyalakan laptop dan mulai mengerjakan tugasnya.
[Ya sudah kamu tidur udah malam jangan lupa berdoa minta sama Allah agar masalah kita cepet selsai][Itu mah pasti bang tanpa Abang suruh pun Clara berdoa agar kita bisa bersatu dan mengikat tali cinta kita, ini sebenarnya yang Clara takutin makanya selalu nunda-nunda pernikahan kita bang][Iya sudah Abang ngerti kok][Abang besok ke Cafe yah aku kangen tau sama Abang Naura sama Damar juga besok mau ke Cafe ada yang mau di omongin juga masalah bisnis Cafe yang akan di kelola oleh Bella. Abang datang yah jangan sampai engga][Insha Allah Abang datang ke Cafe soalnya Abang juga kangen sama kamu cantik][Nah gitu dong sampai ketemu besok yah sayang, Assalamualaikum tidur jangan lupa mimpiin aku yah bang][Walaikum salam pasti dong sayang]"Alhamdulillah lega gue bisa tidur dengan nyenyak malam ini walau pun hanya chat mesra saja tapi sudah m
Sore ini Naura dan Damar berkunjung ke rumah Clara. Clara senang karena dapat bertemu dengan Naura sahabatnya itu."Assalamualaikum," sapa Naura begitu turun dari mobil sedangkan Damar sedang memarkirkan mobilnya."Walaikum salam eh Naura kamu datang masuk sayang!" sahut Naomi."Makasih mi, Claranya ada mi?" tanya Naura."Ada dong sayang di kamarnya sebentar yah mami panggilkan dulu kamu duduk dulu yah.""Iya mi makasih!" sahut Naura sembari menunggu Damar untuk masuk.Tok tok tok!"Sayang ada tamu di depan kamu keluar dong sayang!" titah Naomi melihat Clara yang sedang asyik dengan laptopnya walau pun gak ke Cafe tetap harus kerja dari rumah."Siapa mi yang datang?" tanya Clara sambil terus matanya ke arah laptop."Naura sama Damar sayang mereka sengaja datang mau jenguk kamu, keluar gih bi
"Hmm, makasih yah Dim.""Iya sabar yah bos. Takutnya kalau lo ke rumah Clara malah bikin Handoko tambah marah biarin aja dulu. Kasih waktu buat Clara menyelesaikan urusan sama bokapnya itu.""Ya udah semangat gak usah di pikirin. Tadi Anti titip pesan sama gue kan jam 11.00 ada meeting sama pak Bobi di Rasuna Said mau ke sana gak?""Hmm, kalau masalah kerjaan gue gak boleh gegabah harus datang. Bilangin sama Anti kita kesana.""Siap bos qu."Dimas keluar menemui Rianti di ruangannya. Dimas membelai rambut hitam Rianti yang panjang."Sayang kata bos Alex kita meeting ke sana terus kabarin pak Bobi kalau kita ke sana.""Oke mas qu sayang.""Dimas kok ada disini bukan ke ruangan bos Alex malah pacaran lo.""Iri bilang bos.""Bodo amat."Teguh datang dengan me
kamarnya.Kini Handoko seorang diri di meja makan. Ia melamun merenungi kegagalannya sebagai seorang ayah yang tak bertanggung jawab atas utang-utangnya."Maafkan ayah Clara!" batin Handoko lirih.Handoko langsung pergi tanpa pamit kepada Naomi sang istri. Clara masih menangis di kamarnya. Naomi menenangkan Clara yang terus saja menangisi nasibnya."Kak udah dong jangan nangis lagi. Mami kan jadi ikutan sedih kalau kamu nangis terus.""Mi, aku harus bagaimana lagi ayah gak ngerestui hubungan aku sama bang Alex. Aku cinta mi sama dia. Aku gak mau pisah sama dia mi!" ratap Clara pilu."Iya mami tau sayang, udah gak usah di tangisi lagi yah. Pokonya mami janji akan belain kamu di depan ayah.""Mami dukung aku kan mi?""Pasti lah mami dukung kamu. Sampai kapan pun mami akan selalu ada buat kamu ka."*
"Tapi sayang tak satu pun cewek yang Sudi sama lo.""Dim bisa gak lo habis semanagrin gue gak usah lo banting lagi sakit tau Dim."Alex tertawa melihat tingkah konyol dari kedua anak buahnya. Alex berpikir mungkin kalau Dimas tidak menasihatinya ia masih ada di bar terkutuk itu."Kenapa lo bos senyam-senyum kesambet lo yah!" sindir Alex ngeri."Suee lo kagak lah."'Terus kenapa pula bos qu ini."" Makasih yah kalian selalu ada di sisi gue tanpa terkecuali dan mau ngertiin keadaan gue.""Iya bos sama-sama.""Bos sampai kapan pun gue akan selalu ada di sisi lo meski pun mungkin lo gak mau terima gue lagi. Tapi tetep gue akan selalu ada untuk lo bos gue janji!" terang Dimas menegaskannya."Makasih yah Dim!" Alex menghampiri Dimas dan memeluknya."Jadi terharu."
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek