Share

BAB 28

"Sudah merasa hebat kamu, Bang? Memangnya kamu bisa hidup tanpaku?"

"Jangan terlalu sombong, Rahma. Kamu pun bukan apa-apa jika tanpa ayahmu. Ingat, roda itu berputar, Rahma. Sekarang rodamu 'lah yang berada di bawah."

"Lebih baik kita pergi sekarang, Arman. Ibu muak berada di sini."

Tak kusangka, ternyata di luar sudah banyak orang yang berkerumun dan masing-masing memegang ponsel di tangan. Sepertinya mereka merekam kejadian di dalam tadi. Mam-pus aku!

Sambil menunduk menutupi wajah, aku berlari menerobos kerumunan ramai orang-orang yang menonton keributan tadi. Semoga saja kejadian ini tidak sampai viral di sosial media. Seorang Rahma telah diselingkuhi suaminya. Hancur sudah reputasiku.

Mataku menerawang ke luar jendela. Lagi-lagi hujan mengguyur kota Singapura. Para pejalan kaki menggunakan payung untuk melindungi diri.

Aku memang terlalu bodoh. Mau saja tertipu dengan kepolosan Bang Wahyu. Sampai-sampai tidak meletakkan sedikit pun kecurigaan padanya.

Ah ya, bukan 'kah mobile ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status