Cinta yang Tertukar

Cinta yang Tertukar

By:  Jus StrawberiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.6
96 ratings. 96 reviews
627Chapters
189.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di pesta ulang tahun sepupunya, Yara Lubis terjerat perangkap. Dia dituduh menjebak seorang pria agar menidurinya. Menjadikannya bahan tertawaan di kalangan orang-orang kaya. Dia juga menjadi istri Yudha Lastana, seorang petinggi perusahaan besar. Sayangnya, setelah pernikahan, cinta sepenuh hati yang dia curahkan justru dibalas dengan hinaan dan cemoohan yang tiada habisnya. Hingga pada saat sepupunya, sang pujaan hati suaminya itu kembali, pria itu melempar surat perjanjian perceraian padanya. "Kembalikan posisi Nyonya Lastana kepada yang berhak memilikinya." Dia bahkan mengambil paksa anak dalam kandungannya untuk diberikan kepada sepupunya yang "sulit hamil". Yara akhirnya tersadar dari ilusi dan membawa anaknya pergi, menghilang sepenuhnya dari dunia pria itu. Di hari pernikahan, Yudha menyingkap kebenarannya dan akhirnya tersadar bahwa pujaan hati yang diimpi-impikannya selama ini sebenarnya adalah Yara. "Yara, kalau cinta adalah pulau terpencil, aku bersedia menetap untukmu selamanya!"

View More

Chapter 1

Bab 0001

Kota Selayu, di sebuah vila dengan harga termahal.

Yara Lubis berdiri di depan cermin dengan wajah merona merah. Dia bangun pagi-pagi sekali hari ini dan bahkan memakai lipstik untuk pertama kalinya.

Memikirkan semua yang terjadi tadi malam bersama suaminya, Yudha Lastana, senyum manis di wajahnya semakin sulit disembunyikan.

Setelah setahun menikah, mereka akhirnya menyempurnakan pernikahan mereka.

Tampaknya, dia telah berhasil meluluhkan hati suaminya.

Yara sangat berbahagia dalam hatinya. Dari dalam lemari, dia mengeluarkan tiga buah gaun dan membandingkannya di depan cermin. Dia ingin Yudha melihatnya dalam penampilan tercantiknya saat terbangun nanti.

Gaun pertama berwarna biru langit yang dia beli saat masih sekolah. Mengenakannya membuat dia terlihat seperti bocah.

Yang kedua adalah gaun pendek berwarna putih. Gaun ini sudah sangat lama sampai kerahnya sudah menguning.

Gaun terakhir adalah gaun hitam dengan kesan lebih formal. Dia membelinya saat lulus kuliah dan bersiap mencari pekerjaan.

Setelah menimbang-nimbang sejenak, akhirnya dia memilih gaun yang berwarna biru langit.

Menatap kerah pelaut yang agak kekanak-kanakan di cermin, dia ragu-ragu lagi. Namun, muncul suara berisik di kamar tidur pada saat ini. Pasti Yudha sudah bangun tidur.

Rasa gembira merasuk hati Yara. Tidak ada waktu untuk berganti pakaian lagi, dia segera masuk kamar dan berkata malu-malu, "Yudha, kamu sudah bangun?"

Yudha menyadari apa yang terjadi tadi malam. Dia pun berdiri dan melangkah maju, menampar Yara tepat di pipinya. "Wanita murahan, berani-beraninya kamu?"

Yara terjatuh ke lantai, menatap Yudha kebingungan. "Yudha ...."

Suara dingin pria itu berkata lagi, "Berani-beraninya kamu menjebak aku lagi dan lagi?"

"Nggak, aku nggak ...." Yara tidak mengerti maksud perkataan suaminya. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Jelas-jelas tadi malam, pria itu melepaskan diri dalam tubuhnya berulang kali. Seperti binatang buas yang tak pernah puas, menuntut pemuasan padanya tanpa kenal batas, tetapi sekarang ... apa yang salah?

Yudha meraih lehernya dan mencengkeram kuat. Dengan kejam berkata, "Yara, kamu membuatku sangat muat."

Dia menatap pakaian Yara dengan pandangan jijik, lalu bangkit pergi seolah melarikan diri dan pergi langsung ke kamar mandi.

Yara menatap langit-langit dengan mata kosong. Apa gunanya pernikahan seperti ini?

Suami yang telah dia cintai selama tujuh tahun dan dinikahinya selama satu tahun, memandang rendah dirinya dan tidak menaruh rasa padanya sama sekali.

Yara sangat lelah.

Selama setahun pernikahannya, dia telah bekerja keras dan mencintai Yudha dengan segenap kekuatannya.

Vila seluas 300 meter persegi ini tidak memiliki seorang pun pelayan, tetapi dia tetap membersihkannya dengan penuh perhatian setiap hari. Menyiapkan makan tiga kali sehari, meski Yudha jarang pulang untuk makan, Yara selalu menyiapkan hidangan yang enak dan lengkap.

Dia mencuci dengan tangan dan menyetrika pakaian Yudha, hingga setiap pakaian terlihat seperti baru. Dia tidak menghabiskan uang sembarangan, tidak membanding-bandingkan, tidak pergi-pergi keluar, dan mencatat setiap pengeluaran dengan jelas.

Dia berbakti kepada orang tua. Tidak peduli meski keluarga Yudha selalu mempermalukannya, dia menelan kepahitan itu dalam diam dan tidak pernah menimbulkan masalah untuk Yudha ....

Bisa dikatakan, selain tidak memiliki anak, dia merasa bahwa dirinya adalah istri yang baik.

Namun, apa hasilnya?

Dia tetap kalah total.

Ketika Yudha keluar dari kamar mandi, tatapannya kepada Yara masih penuh rasa jijik.

"Kita cerai saja!"

Setelah mengucapkan kata-kata ini, Yara merasa seolah dia akhirnya bisa bernapas lega.

Lega bahwa semua ini akhirnya berakhir. Dia tidak perlu lagi khawatir memikirkan kapan semua ini akan selesai.

Langkah Yudha terhenti. "Apa katamu?"

"Yudha, kita cerai saja. Aku kembalikan kebebasanmu. Kalau kamu ingin bersama dengan ...."

Leher ramping itu dicengkeram lagi.

Yudha sangat marah.

"Yara, apa kamu lupa?"

"Sejak awal, kalau bukan karena kamu yang membiusku, memerangkap aku agar tidur denganmu, lalu datang ke rumah bersama ibumu untuk memaksa aku menikahimu. Apa menurutmu kamu bisa masuk ke keluarga Lastana?"

"Cerai?"

"Kalaupun kita cerai, cuma aku yang berhak pertama memintanya."

"Kamu nggak berhak!"

Lalu pria itu pergi dengan langkah marah.

Yara duduk mematung di tanah, seakan kehilangan semua rasa dan pancaindra.

Saat sarapan, Yudha melihat surat perjanjian cerai di meja makan.

Yara duduk di hadapannya dengan tenang.

Yudha tertawa sinis dan membanting perjanjian itu di atas meja.

Dia tahu, Yara tidak mungkin menyiapkan ini dalam waktu singkat begitu saja. Wanita ini pasti sudah menyiapkannya selama beberapa waktu.

"Kok sudah nggak sabar begitu? Kamu sudah punya sasaran baru?" oloknya.

Yara tidak menjawab. Dia memang sudah menyiapkannya sejak lama.

Tepat ketika dia menerima pesan singkat itu, dia tahu bahwa pernikahannya telah berakhir.

Perjanjian cerai ini sudah menunggu di dalam lacinya selama beberapa hari. Dia hanya tidak punya cukup nyali untuk mengeluarkannya dan tidak punya cukup nyali untuk mengucapkan kata cerai kepada Yudha.

Belum cukupkah dia menanggung nama Nyonya Lastana yang rendah diri serendah tanah di bawah injakan kaki?

Namun, dia sebenarnya tidak punya pilihan.

"Yudha, tanda tangani saja. Aku nggak akan minta apa-apa."

Yudha tertawa marah.

Wanita licik yang tanpa malu menikah dengan keluarga Lastana, mengatakan dia tidak minta apa-apa?

Dia membuang perjanjian itu ke tempat sampah. "Yara, jangan main-main denganku."

Penghinaan di matanya tergambar jelas. "Kalau kamu beneran mau cerai, kenapa kamu memberiku obat bius lagi tadi malam?"

Obat bius?

Mata Yara melebar.

Obat bius apa?

Dia tidak melakukannya.

"Kamu harusnya sudah mengerti betapa muaknya aku padamu," ucap Yudha sengit. "Kalau bukan karena pengaruh obat, aku nggak akan tertarik padamu sedikit pun."

Pria itu beranjak pergi.

Yara buru-buru pergi ke sampingnya dan meraih lengannya. "Yudha, aku nggak membiusmu."

Yudha mengibaskan tangannya. "Siapa yang mau percaya kebohonganmu?"

Yara terjatuh ke lantai, masih menggelengkan kepala sekuat tenaga. "Nggak, sumpah aku nggak melakukannya."

Sayangnya, Yudha sudah tidak ingin mendengarkan.

Tidak melakukannya?

Lalu, mungkinkah dia membius dirinya sendiri?

Wanita ini tidak pernah berkata jujur, membuatnya sangat jijik.

Yudha pergi tanpa menunggu lama lagi.

Yara masih membeku di tempat dia terjatuh.

Dia merasa konyol.

Semuanya sangat konyol.

Pantas saja dia tiba-tiba bertingkah seperti itu tadi malam .... Dia kira hati Yudha akhirnya luluh.

Wanita itu berbaring di tanah sambil menangis dalam waktu yang lama, baru akhirnya mengumpulkan cukup tenaga untuk bangkit.

Pergi ke atas, kemasi barang-barang, dan bersiap pergi.

Baru saat inilah Yara menyadari bahwa pernikahan ini benar-benar gagal.

Tidak ada resepsi, tidak ada cincin kawin, tidak pernah menerima hadiah apa pun selama setahun.

Kopernya masih sama, berisi barang-barang yang dia bawa ke sini tahun lalu.

Saat itu, dengan naifnya dia berpikir bahwa selama dia bersikap sebaik mungkin, dia bisa memiliki keluarga.

Tak diduga, kenyataan memberinya tamparan keras.

Namun, ke mana dia bisa pergi setelah meninggalkan keluarga Lastana?

Yara tahu dia tidak mungkin bisa kembali ke keluarga Lubis. Ibunya yang selalu menganggap Yudha sebagai penghasil uang tidak mungkin setuju dengan perceraiannya.

Dari sudut matanya, dia lalu melihat segelas air di samping tempat tidur, tetapi dia ingat jelas bukan dia yang menaruhnya di sana.

Wajah Yara pun dipenuhi ekspresi tidak percaya, mengingat semua yang terjadi tadi malam.

Semuanya berawal ketika Yudha meminum air yang ada di meja samping tempat tidur. Air ini ....

Yara terpikir akan sebuah kemungkinan dan bangkit berdiri penuh rasa tidak percaya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
84%(81)
9
0%(0)
8
3%(3)
7
1%(1)
6
4%(4)
5
2%(2)
4
0%(0)
3
1%(1)
2
4%(4)
1
0%(0)
9.6 / 10.0
96 ratings · 96 reviews
Write a review
user avatar
sandra TY
serius..endingnya gantung di bab 627?? serius nanyaaa...soalnya aku baru nympe bab 372 baca review nya bnyk bilang endingnya gantung...hiks
2025-03-20 23:43:38
0
user avatar
fatysa
aku stop dijalan karena tau endingnya gantung... pliss jus strawberry, lanjutin lagi.. critanya bagus banget
2025-01-20 15:48:58
1
default avatar
semutmerahjahat6
JUS STRAWBERI nya manaaaaaaaa,,,,,,,,gak punya mulut loe ya????kapan volume 2 nya?????awas ya kalau gak update ntar aku jadi gila gara2 loe.
2025-01-19 21:09:51
3
user avatar
krismayanti ulfah
serius gak ada lanjutannya ya ini
2024-12-18 10:47:48
0
user avatar
krismayanti ulfah
lanjutannya mana kak pen
2024-12-02 01:49:48
0
user avatar
Tna Sr
ceritanya keputus dan gak jelas lanjutanny dijudul apa. banyak yg tanya dan penulis no respon. Ide cerita dan ceritanya ini agak mirip dgn judul lain yg pernah saya baca tamat. saya anggap ini duplikasinya dgn versi penulis.
2024-11-30 03:13:25
0
user avatar
Nur Laily
judul yang kedua ap ya..
2024-11-21 22:02:02
0
user avatar
ina889752
volume 2 tajuk dia ada ya??
2024-11-02 12:52:49
0
user avatar
Iik Rita Djalaluddin
Volume 2 judulnya apa?
2024-10-30 15:38:04
1
user avatar
Neneng Widaningsih
Ending nya ga seru
2024-10-26 11:50:29
0
user avatar
sania
heh aku baru di bab 200n, tiba tiba tamat aja, semoga vol2 nya cepat dilanjutkan
2024-10-25 15:24:49
0
user avatar
Lina Saarani
jalan cerita yang pusing-pusing tapi mau tahu ending nyaa..volume 2 ku tunggu..mau tahu bagaimana yara dan yudha
2024-10-25 12:58:42
0
user avatar
Zhen Zhen
ini simelani kpn dpt karmanya orang terlalu jht masih di bela sama yudha
2024-10-22 08:34:50
1
user avatar
Eka Septiya Ummu Khadijah
baru baca sampe bab 7 kok nggak sreg sama tokoh utamanya ya.. agak2 bodo begitu
2024-10-17 22:52:06
0
user avatar
fatysa
sebelum memutuskan untuk membaca novel ini, aku baca review readers, banyak y bilang, tokoh utama terlalu bod*h. dan ternyata aku setuju dengan mereka
2024-10-12 12:36:06
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
627 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status