Share

68. Bagian 21

“Hsss ... oooh!”

Tanpa sadar, erangan halus pun keluar dari bibir Putri Pimcha sambil semakin melebarkan pahanya, seakan mempersilahkan tangan Bintang untuk menjelajahi daerah itu sepuasnya.

“Ahhh ... Ahhh ...” hanya suara erangan yang muncul dari bibirnya. Perlahan namun pasti, terasa cairan lembab yang menguarkan aroma khas seorang perawan.

Pada akhirnya ...

“Ahhh ... Ahhh ... Hmmph ...”

Putri Pimcha semakin liar gerakannya saat merasakan sebuah sensasi yang luar biasa. Sesaat kemudian, untuk kedua kalinya, ia mengejang-kencang bagai gerak kuda liar.

Titik puncak birahinya kembali tercapai!

Jeritan tertahan terlontar untuk yang kesekian kali dan akhirnya ... tergeletak lemas.

Terlihat di mata Bintang, Putri Pimcha sedang mengatur napasnya yang memburu cepat-lambat sehingga sepasang bukit surganya yang sudah keras-mengencang terlihat turun-naik.

Posisi Bintang yang berada di atas dan Putri Pimcha di bawah memang sengaja dipilih Bintang, karena dengan posisi itu memang tepat dilakukan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status