Share

86. Bagian 18

Wijaya segera berkelebat pergi, sementara itu Bintang sudah kembali berjalan kearah Datuk Rajo Marapi yang kini sudah berusaha untuk bangkit, darah terlihat merembes keluar dari mulutnya, sepertinya Datuk Rajo Marapi benar-benar terluka dalam yang cukup parah. Datuk Rajo Marapi terlihat menatap kearah Bintang dengan tatapan tajam. Walau sebenarnya Datuk Rajo Marapi heran karena pukulan lawannya bisa menembus Ajian Welut putih yang melindungi tubuhnya.

“Sebaiknya hentikan saja Datuak, tak perlu kita lanjutkan lagi” ucap Bintang mencoba menenangkan.

“Ggrrr.. jangan kau kira sudah menang dariku” ucap Datuk Rajo Marapi menghimpun kembali tenaganya.

“Akan kukerahkan ajian Welut putih tingkat terakhirku” batin Datuk Rajo Marapi lagi. “Tapi aku memerlukan waktu untuk memulihkan tenagaku terlebih dulu” batin Datuk Rajo Marapi lagi.

Tiba-tiba saja Datuk Rajo Marapi memandang kearah harimau putih raksasa yang berada diujung pandangannya, wajah Datuk Rajo Marapi tampak berubah melihat belasan so
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status