Kembali Untuk Mengguncang Langit

#2 Guruku Adalah Sage Agung! Melihat sekeliling dengan linglung, akhirnya Chang Jianying melihat seseorang yang akrab. "Dimana ini?" tanya Chang Jianying. "Kakak, kenapa kamu melakukan hal bodoh seperti itu? Beruntung aku berada di sini, kalau tidak kakak sudah mati dari tadi," ucap Chang Tian dengan marah. Chang Jianying menatap Chang Tian dengan sedikit linglung, dia melihat sekeliling lagi dan bertanya kembali. "Hah, kamu?" tanya Chang Jianying dengan nada tidak percaya. "Tentu saja aku, apakah kakak melihat orang lain disini? Mereka hanyalah sampah yang melarikan diri dan mendiagnosis kamu mati!" ucap Chang Tian mencibir dalam dalam. Chang Jianying tidak banyak bertanya, dia sangat percaya dengan perkataan adiknya. Dia tahu bahwa adiknya adalah orang yang jujur. Dia mendongakan wajah cantiknya dan bertanya, "Dari

#4 Bertaruh dengan Keluarga Chu "Apakah ada sesuatu?" Ucapan Chang Tian mengejutkan Lang Hao. Lang Hao menatap ke belakang dengan sedikit gemetaran seolah-olah dia sudah menebak dari suaranya. Tetapi ketika menemukan secara langsung bahwa itu adalah Chang Tian hatinya tetap menjadi ketakutan walau sudah siap secara mental. Ling Hao takut Chang Tian akan marah dan menghancurkan Chu Zhe bahkan memutuskan untuk menjadikan musuh rumah sakit dan dirinya. "Ini... Ini..." Ling Hao sedikit melirik lirik Chu Zhe, tetapi dirinya merendahkan kepala di saat bersamaan di hadapan Chang Tian, Lang Hao tidak berani bertatapan langsung dengan Chang Tian. "Apakah kamu Chang Tian?" tanya Chu Zhe dengan arogan mendatangi Chang Tian. Dengan tenang Chang Tian menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Ya, itu saya, ada masalah?" tanya Chang Tian dengan sedikit aura kekaisarannya yang mendominasi membuat s

#6 Menyempurnakan Pil 30 menit kemudian semua sudah beres, Chang Tian langsung masuk ke dalam mobil dan mengendalikan mobilnya dengan santai menuju sebuah gudang yang kebetulan adalah gudang miliknya yang dibeli oleh kakaknya dulu. Walaupun sudah 5 Tahun tidak terpakai gudang itu cukup bersih, dan yang jelas itu tidak seperti gudang tetapi malah seperti Villa. Melemparkan sebuah pakaian dan handuk Chang Tian berkata dengan ringan kepada kedua pengawal itu, "Mandilah, kamar mandi ada dilantai dua, dan terima kasih sudah membantu!" Tanpa mencari balasan Chang Tian langsung duduk di sofa bermeditasi. Kedua pengawal itu saling