Share

SOSOK MISTERIUS DI KEBUN BELAKANG

“Bang, aku harus segera ke Bik Mang, “ucap Ni Kesumasari sambil meminum teh hangatnya.

“Yang penting harus segar dulu. Entar Abang yang antar,”sahut Bang Deni sambil berdiri.

“Mau ke mana, Bang?” tanya sang calon istri.

“Mau minum kopi. Tadi Abang taruh di meja depan sambil nunggu kalian siuman,” jawab pria berambut lebat ini sambil berlalu.

“Mak Nah permisi ke dapur dulu. Tadi bawa pisang, mau bikin pisang goreng.”

“Enak itu, Mak. Perlu bantuan?”

“Gak usah, matur nuwun.  Mbak Ning, rehat dulu. Barusan siuman juga,” ucap Mak Nah menepuk bahu Ningsih lalu balik badan lalu keluar kamar.

Kini tinggal tiga bersaudara saling menatap dan segera tersenyum begitu menyadari bahwa mereka saling menunggu untuk berbicara duluan.

“Okey, Mbok Yan yang ngomong dulu. Bisa jadi Bik Mang telah dapat darah kita buat ritual.”

“Adi, Mbok Yan ngomong keto?”

“Kamu gak diberitahu Bik Tut?”

“Gak tuh, Mbok,” jawab Wa

Citra Rahayu Bening

Hi, reader! Maaf, baru bisa posting karena gangguan sinyal di tempat saya. Semoga berkenan dengan cerita ini

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status